HUMAN INTEREST

Nasruddin Albani, Pemuda Lingga 7 Tahun Dapat Beasiswa Kuliah di Turki, Saya Masih Nggak Nyangka

Nasruddin Al Albani, begitulah nama lengkap seorang pria kelahiran Desa Penuba, Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga. Ia mendapat beasiswa ke Turki

Penulis: Febriyuanda | Editor: Agus Tri Harsanto
ist
Nasruddin Al Albani, begitulah nama lengkap seorang pria kelahiran Desa Penuba, Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Nasruddin  mendapat beasiswa hingga kuliah di Turki. 

Ia melanjutkan, saat itu dari 2 ribuan lebih orang yang mendaftar, hanya 20 orang yang lulus pemberkasan dan dipanggil kembali di kedutaan Tukri di Jakarta.

Selanjutnya ia melakukan interview dan ujian kemampuan.

"Salah satu syarat berkas itu nilai raport tidak kurang tari 70," ujarnya.

Kemudian Rudin mengungkapkan kejadian lucu setelah ia dipanggil ke Kedutaan Turki, ia sempat diusir karena sempat cuma pakai sandal.

"Maklum saya dari kampung, orang-orang banyak pakai jas dan pakai sepatu, jadi saya pakai baju rapi saja dengan sandal. Setelah saya disuruh keluar, lalu saya pinjam sepatu ke orang lalu saya masuk lagi," terang Rudin dengan canda.

Saat itu Rudin mengungkapkan, bahwa ia mengalami ketidakpercayaan diri saat melakukan interview dan ujian kemampuan.

Karena is beranggapan, 19 orang yang melakukan interview bersamanya memiliki wawasan yang luas dan berkemampuan tinggi.

Entah kenapa, saat ia memulai ujian tersebut ia berambisi untuk mendapatkan beasiswa itu.

"Mungkin karena doa orang tua dan keluarga saya yang terus mengalir, saya dikasi energi dan semangat dengan keyakinan penuh untuk mengikuti ujian dan interview itu," tutur Rudin.

Akhirnya usaha dan keyakinannya membuahkan hasil, Rudin adalah salah satu orang yang diterima untuk mendapatkan beasiswa di Turki, sari tujuh orang yang lulus.

"Jadi yang lulus 3 dari Bandung, 2 dari Aceh, satu orang Cirebon dan 1 lagi saya sendiri dari Kepri, Desa Penuba," sebutnya.

"Saat itu saya masih berusia 16 tahun," ujarnya.

Namun, tujuh orang yang lulus dipisahkan di tiga Kota Berbeda di Negara Turki.

"Saya di SMA Kota Istanbul, Internasional High School Fatih Sultan Mehmet Imam Hatip, saya saat itu bersama satu orang dari Bandung," kata Rudin.

Rudin mengatakan, ia menempuh pendidikan di SMA tersebut selama empat tahun, dengan melalui proses yang tidak mudah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved