BATAM TERKINI
Lanud Hang Nadim Batam dan Ditpam BP Batam Tertibkan Tambang Pasir Ilegal di KKOP Bandara
Dari hasil penertiban di KKOP Bandara, tim gabungan menyita 5 unit mesin sedot pasir dan berbagai peralatan pendukung dari penambang pasir ilegal
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Lanud Hang Nadim Batam dan Ditpam BP Batam Tertibkan Tambang Pasir Ilegal di KKOP Bandara.
Tim gabungan TNI AU Lanud Hang Nadim Batam bersama Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam melakukan penertiban di area Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di ujung landasan 22 Bandara Hang Nadim Batam, Rabu (17/2/2021).
Hal tersebut disampaikan Kadisops Lanud Hang Nadim, Mayor Lek Wardoyo.
"Kita melaksanakan penertiban di area KKOP ujung landasan 22 Bandara Hang Nadim, persis arah ke Batu Besar di depan Citra Aerolink," kata Wardoyo via telepon.
Dari hasil penertiban itu, tim gabungan menyita 5 unit mesin sedot pasir dan berbagai peralatan pendukung dari penambang pasir ilegal.
Baca juga: Polresta Barelang Gerebek Tambang Pasir Ilegal di Nongsa Batam, Pelaku Langsung di Tangkap
Baca juga: Penertiban Tambang Pasir di Bintan, Tim Gabungan Tak Temukan Penambang, Bawa 2 Mesin Sedot Pasir
Operasi dan penertiban kali ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Patroli KKOP yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Saat itu pihaknya berhasil menyita puluhan ekor babi yang sengaja dipelihara oleh masyarakat untuk keperluan komersial tanpa memikirkan keselamatan operasi penerbangan.
Wardoyo menegaskan, kegiatan patroli gabungan antara Lanud Hang Nadim dan Ditpam BP Batam ini akan terus berlanjut hingga KKOP benar-benar bersih dan tertib hingga radius 15 Km dari tepi landasan. Itu sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku yaitu UU Penerbangan nomor: 01 tahun 2009.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan ilegal yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam.
Sementara itu, Kasi Patroli dan Pengamanan Hutan Ditpam BP Batam, Wilem Sumanto mengatakan titik tambang pasir ilegal di KKOP lumayan banyak.
"Sebagian sudah ditinggalkan pemiliknya, sebagian lagi masih beroperasi," ucap Wilem.
Ia melanjutkan, aktivitas tambang pasir di kawasan tersebut sudah cukup lama. Bahkan ada beberapa tempat yang sudah menjadi kubangan dan dikhawatirkan tempat itu akan menjadi ekosistem baru bagi ikan dan mengundang elang untuk berburu ikan di tempat tersebut.
"Keberadaan burung elang itulah yang menjadi ancaman bagi keselamatan penerbangan di Bandara Hang Nadim ini, pungkas Wilem.
(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google