Apa Itu Rakhitis, Kelainan Tulang yang Sering Terjadi Pada Anak 6 Sampai 36 Bulan, Ini 6 Gejalanya
Dari banyaknya penyakit yang ditakuti rakhitis adalah salah satunya, yakni kelainan tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium
TRIBUNBATAM.id - Apa Itu Rakhitis, Kelainan Tulang yang Sering Terjadi Pada Anak 6 Sampai 36 Bulan, Ini 6 Gejalanya.
Saat ini ada banyak jenis penyakit yang diderita manusia.
Penyakit-penyakit yang dahulu tak pernah terdengar kini muncul dan menjangkiti banyak orang.
Namun ada juga penyakit-penyakit yang dahulunya sudah ada berganti nama atau istilah di masa kini.
Baca juga: Sejumlah Negara Eropa Termasuk Jerman Mulai Wajibkan Penggunaan Masker Medis, Ini Alasannya
Baca juga: Dua Pria Alami Luka Tusuk di Bintan Mulai Membaik, Tim Medis Sempat Cium Bau Alkohol
Seiring perkembangan medis, beberapa penyakit yang dahulu sulit disembuhkan kini bisa diatasi.
Dengan melakukan terapi dan mengonsumsi obat-obatan secara tepat beberapa pasien mengalami kesembuhan.

Rakhitis
Dari banyaknya penyakit yang ditakuti rakhitis adalah salah satunya.
Rakhitis adalah kelainan tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfat.
Seperti diketahui, nutrisi tersebut penting untuk perkembangan tulang yang kuat dan sehat.
Merangkum Mayo Clinic, orang dengan rakhitis mungkin memiliki tulang yang lemah dan lunak,
pertumbuhan terhambat, serta dalam kasus yang parah, kelainan bentuk tulang.
Baca juga: Tabib Prithi Obati Sakit Tulang Tanpa Operasi
Vitamin D sendiri diperlukan untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfat dari usus.
Vitamin D ini bisa didapatkan dari berbagai produk makanan, antara lain susu, telur dan ikan.
Tubuh juga dapat menghasilkan vitamin D saat terkena sinar matahari.

Kekurangan vitamin D akan membuat tubuh sulit mempertahankan kadar kalsium dan fosfat yang cukup.
Ketika ini terjadi, tubuh menghasilkan hormon yang menyebabkan kalsium dan fosfat dilepaskan dari tulang.
Ketika kekurangan mineral ini, tulang pun menjadi lemah dan lunak.
Rakhitis dilaporkan paling sering terjadi pada anak-anak yang berusia antara 6 dan 36 bulan.
Anak-anak berada pada risiko tertinggi rakhitis karena mereka masih dalam masa pertumbuhan.

Baca juga: Waspada Bahaya Osteoporosis, Rokok dan Kopi Bisa Jadi Pemicunya
Anak-anak mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin D jika mereka tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari,
mengikuti pola makan vegetarian, atau tidak minum susu.
Dalam beberapa kasus, kondisinya turun-temurun atau adanya riwayat keluarga.
Merangkum Health Line, terdapat beberapa kondisi yang disinyalir bisa menjadi gejala rakhitis, yakni:

- Sakit atau nyeri tekan di tulang lengan, kaki, panggul, atau tulang belakang
- Pertumbuhan terhambat dan perawakan pendek
- Patah tulang
- Kram otot
- Kelainan bentuk gigi, seperti penundaan pembentukan gigi, lubang di enamel gigi, abses, cacat pada struktur gigi, peningkatan jumlah gigi berlubang

- Kelainan bentuk tulang, termasuk tengkorak berbentuk aneh, kaki O, benjolan di tulang rusuk, tulang dada yang menonjol, tulang belakang yang melengkung, kelainan bentuk panggul
Lebih baik hubungi dokter segera jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda rakhitis.
Jika kelainan tersebut tidak diobati selama masa pertumbuhan anak,
perawakan atau badan anak tersebut mungkin akan menjadi sangat pendek sebagai orang dewasa.
Baca juga: GEJALA dan Penyebab Osteoporosis, Kurang Vitamin D hingga Kalsium
Deformitas atau perubahan bentuk pada tulang juga bisa menjadi permanen jika gangguan tersebut tidak ditangani.
Bagaimana rakhitis didiagnosis?
Dokter mungkin dapat mendiagnosis rakhitis dengan melakukan pemeriksaan fisik.
Dokter akan memeriksa kelembutan atau nyeri pada tulang dengan menekannya secara ringan.

Dokter mungkin juga memesan tes tertentu untuk membantu membuat diagnosis rakhitis, termasuk:
- Tes darah untuk mengukur kadar kalsium dan fosfat dalam darah
- Rontgen tulang untuk memeriksa kelainan bentuk tulang
Dalam kasus yang jarang terjadi, biopsi tulang akan dilakukan.
Ini melibatkan pengangkatan sebagian kecil tulang, yang akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Baca juga: Siapa Sangka, Kebiasaan Sehari-Hari Ini Bisa Meningkatkan Risiko Osteoporosis
Baca juga: Siapa Sangka, Kebiasaan Sehari-Hari Ini Bisa Meningkatkan Risiko Osteoporosis
Baca juga: Ini Dia 4 Makanan Pencegah Osteoporosis
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Gejala Rakhitis, Kelainan Tulang yang Perlu Diwaspadai
(*)