KARIMUN TERKINI

Harga Sayur di Karimun Turun, Stok Melimpah, Banyak Warga Jadi Petani

Harga sayuir di Karimun turun jika dibanding dengan Januari 2021. Yang menarik, justru harga daun singkong naik seribu Rupiah dan tetap laris dibeli.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id
Harga Sayur di Karimun Turun, Stok Melimpah, Banyak Warga Jadi Petani. Foto anggota Polsek Balai Karimun mengecek stok sembako. Foto diambil beberapa waktu lalu. 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah harga sayur di Karimun mengalami penurunan.

Penyebabnya karena hasil panen sejumlah petani yang melebihi dari permintaan.

Harga sejumlah sembako, khususnya pada Januari 2021 sempat naik.

Selain karena faktor cuaca, lamanya proses pengiriman dari luar daerah diduga menjadi pemicunya.

Pasar Rakyat Meral misalnya. Sejumlah harga sayur di Karimun seperti bayam kini dijual dengan harga Rp 6 ribu per kilogram.

Kemudian harga sayur di Karimun jenis Kangkung dijual dengan harga Rp 4 ribu per kilogramnya.

Timun Rp 8 ribu per kilogram, kacang Rp 10 ribu per kilogram, sawi Rp 12 ribu per kilogram, kentang 13 ribu perkilogram

Selain itu, harga cabai merah 50 ribu per kilogram, cabai rawit 70 ribu per kilogram.

Warga yang tidak mentaati Prokes Covid-19 di Pasar Bestari Bintan Centre diberi sanksi push up dan membersihkan fasilitas umum
Warga yang tidak mentaati Prokes Covid-19 di Pasar Bestari Bintan Centre diberi sanksi push up dan membersihkan fasilitas umum (tribunbatam.id/istimewa)

Harga bawang merah Birma dijual Rp 21 ribu per kilogram, bawang merah Jawa Rp 30 ribu per kilogram serta harga bawang putih Rp 24 ribu per kilogram.

Sedangkan rempah-rempah seperti serai dijual Rp 10 ribu per kilogram.

Jahe Rp 28 ribu per kilogram, kunyit Rp 12 ribu per kilogram, lengkuas Rp 14 ribu per kilogram dan kemiri 50 ribu perkilogram.

Yang membuat menarik justru harga daun singkong yang naik menjadi Rp 2 ribu per ikat.

Salah satu pedagang pasar rakyat Meral, Nur mengaku, daun singkong malah diincar pembeli, meski harganya naik seribu Rupiah dari harga jual sebelumnya.

Wanita 43 tahun itu menambahkan, sayuran yang ia jual merupakan hasil panen sendiri.

Sementara untuk pupuknya memperoleh bantuan dari kebijakan pemerintah.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved