HUMAN INTEREST
Kisah Ationg, Jadi Korban PHK di Batam Kini Urus Usaha Ikan Asin Keluarga di Karimun
Ationg sempat bekerja di Batam sebagai teknisi AC selama 6 tahun.Namun karena pandemi Covid-19,ia jadi korban PHK dan kembali ke kampungnya di Karimun
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Inilah kisah Ationg, jadi korban PHK di Batam kini urus usaha ikan asin keluarga di Karimun.
Nasib hidup orang tak ada yang tahu. Hal ini dialami Aditio (30) atau yang akrab disapa Ationg oleh keluarga dan teman-temannya.
Ia dahulunya sempat bekerja menjadi teknisi AC di Batam selama 6 tahun.
Namun Ationg terpaksa kehilangan pekerjaannya itu karena pandemi Covid-19.
Ya, Ationg menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tempatnya bekerja.
Baca juga: Kisah Togaraja Banting Setir Jualan Baju Bekas Saat Pandemi untuk Menyambung Hidup
Baca juga: Kisah Hamid Berburu Ikan Dingkis Si Emas Hidup, Jelang Imlek di Pulau Kasu Batam
Alhasil dari Batam, ia kembali pulang ke kampung halamannya di Tanjungbalai Karimun.
Saat itu Ationg sempat takut pulang ke Karimun dengan kondisi pekerjaan sudah di-PHK.
Sebaliknya, keluarga Ationg menyambut kehadirannya dengan baik.
Sudah delapan bulan ini, Ationg menekuni perkerjaan sebagai pembuat ikan asin.
Usaha ikan asin itu merupakan usaha turun menurun keluarganya.
"Sebenarnya saya bukan membuka usaha, saya hanya meneruskan usaha dari orang tua saya saja," katanya merendah, Kamis (18/2/2021).
Ikan yang ia jadikan ikan asin merupakan ikan jenis Gelebe, bahasa kampung di tempatnya.
Dalam sehari Ationg bersama keluarganya membuat ikan asin sebanyak 10 kilo. Kemudian ikan itu dikeringkan dalam kurang waktu 3 hari.
Meski membuat ikan asin setiap hari, namun penjualannya per 10 hari.
Bagaimana omzetnya?