HUMAN INTEREST

Kisah Ationg, Jadi Korban PHK di Batam Kini Urus Usaha Ikan Asin Keluarga di Karimun

Ationg sempat bekerja di Batam sebagai teknisi AC selama 6 tahun.Namun karena pandemi Covid-19,ia jadi korban PHK dan kembali ke kampungnya di Karimun

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Yeni Hartati
Kisah Ationg, Jadi Korban PHK di Batam Kini Urus Usaha Ikan Asin Keluarga di Karimun. Foto Ationg saat membersihkan ikan Gelebe 

Ationg tidak ingin menyebutkannya dalam bentuk angka. Hanya saja ia mengatakan, dalam seminggu ada saja orang yang membeli ikan asin itu.

Penghasilan itu dirasa cukup untuk membiayai hidupnya sendiri dan keluarganya.

Sementara untuk modalnya, ia bekerja sama dengan pihak lain. Ationg mengambil ikan dulu dari mitranya. Kemudian akan dibayar ketika penjualannya selesai.

Untuk ikan, ia beli dari Gombang seharga Rp 2 ribu per kilogram. Setelah jadi ikan asin kering dijual sebesar Rp 30 ribu.

Penjualan yang dilakukannya juga cukup terbilang mudah. Banyak pembeli yang langsung datang ke rumahnya tanpa harus melakukan penjualan antar daerah yang bisa memakan biaya transportasi.

Sehari-hari Ationg hidup sederhana. Menurutnya makna hidup sebenarnya bukan terletak dari harta dan uang yang dimiliki, namun bagaimana menciptakan kebahagiaan di tengah keluarga.

Saat ditemui tribunbatam.id di tempatnya bekerja, ikan asin Ationg baru saja terjual habis. Pada saat yang bersamaan, Ationg sedang membersihkan ikan Gelebe untuk bahan baku pembuatan ikan asin di tempatnya. (Tribunbatam.id/YeniHartati)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved