HUMAN INTEREST
Kisah Mahasiswa Tanjungpinang Berprestasi di Tengah Pandemi, Bentuk Komunitas Samalayar
Anggit bersama rekan-rekannya di Tanjungpinang membentuk komunitas Samalayar yang kini banyak mengukir prestasi di tingkat nasional saat pandemi
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kisah Mahasiswa Tanjungpinang Berprestasi di Tengah Pandemi, Bentuk Komunitas Samalayar.
Di era digital saat ini, YouTube menjadi salah satu wadah bagi banyak orang, terkhusus pencinta seni untuk menampilkan karya-karyanya.
Hal ini juga dilakukan mahasiswa Kepri asal Tanjungpinang.
Sebut saja Anggit Bayu Nudawiluha bersama teman-temannya. Mereka telah banyak melahirkan karya seni seperti musik dan teater. Hasil karya itu bisa dinikmati dalam unggahan YouTube.
Anggit bersama rekan-rekannya juga membentuk komunitas bernama Samalayar yang kini banyak mengukir prestasi.
Baca juga: Kisah Ationg, Jadi Korban PHK di Batam Kini Urus Usaha Ikan Asin Keluarga di Karimun
Baca juga: Kisah Togaraja Banting Setir Jualan Baju Bekas Saat Pandemi untuk Menyambung Hidup
Seperti juara 1 Vlog Kebudayaan se-Sumatera, juara 2 lomba visualisasi Gurindam 12, dan lainnya.
"Alhamdulillah walaupun kami Samalayar ini belum genap satu tahun, tapi sudah bisa mendapatkan prestasi," ucap Mahasiswa UMRAH Tanjungpinang itu, Jumat (19/2/2021).
Saat ini, Anggit bersama rekan-rekannya juga sedang mengikuti lomba Vokasi Kemendikbud. Di mana lomba ini menciptakan musik sendiri dengan lirik yang sudah ditentukan dewan juri.
"Jadi lombanya kami buat video cover, terus buat juga musik sendiri. Alhamdulillah sudah selesai. Kami minta doa dan dukungannya mewakili Kepri dalam ajang itu. Boleh like and comment di akun Youtube Samalayar Official," ucap mahasiswa semester 7 tersebut.
Progres selanjutnya, Samalayar rencananya akan merilis album mini dengan 7 lagu ciptaan sendiri.
"Mohon dukungannya juga ya. Kami juga aktif dalam pementasan teater. Karena kondisi pandemi, jadi kami hanya tampilkan melalui live streaming saja," ujarnya.
Bermodal iuran uang kas masing-masing anggota, Samalayar kini telah memiliki studio mini yang terletak di kilometer 5 Tanjungpinang.
"Alhamdulillah, dengan adanya studio itu, kami bisa lebih banyak menciptakan karya seni," ucapnya.
Ia berpesan kepada seluruh penggiat konten kreator agar terus berkarya, maju dan saling mendukung satu sama lain.
"Dengan banyaknya karya yang sudah dibuat, apalagi tidak melepas unsur etniknya, Kota dan Provinsi ini lebih dikenal lagi. Ditambah lagi, karya seni tersebut terus meraih prestasi di setiap ajang perlombaan," harapnya. (Tribunbatam.id/endrakaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google