TRIBUN WIKI

Apa Itu Sindrom Putri Tidur? Kelainan Sebabkan Penderita Terlelap hingga 20 Jam Sehari

Apa itu Sindrom Putri Tidur? Penderita bisa terlelap hingga 20 jam per hari. sindrom ini menyebabkan seseorang bisa tidur begitu lama bak putri tidur.

Chart Attack
SINDROM - Apa itu Sindrom Putri Tidur? Penderita bisa terlelap hingga 20 jam per hari. FOTO: ILUSTRASI 

TRIBUNBATAM.id - Apa itu Sindrom Putri Tidur? Penderita bisa terlelap hingga 20 jam per hari.

Pernahkah Anda mendengar tentang sindrom putri tidur?

Sama dengan namanya, sindrom ini menyebabkan seseorang bisa tidur begitu lama bak putri tidur.

Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia.

Saat tidur, tubuh dan pikiran bisa beristirahat, sehingga lebih segar dan bugar keesokan harinya.

Umumnya, manusia membutuhkan waktu 6-8 jam untuk tidur berkualitas.

Namun, tak sedikit dari kita yang mengalami kurang tidur.

Di sisi lain, ada juga orang yang bisa tidur dalam waktu yang sangat lama.

Kondisi ini disebut Kleine-Levin Syndrom (KLS) atau Sindrom Putri Tidur. 

Penyakit ini merupakan kelainan saraf yang langka yang membuat penderitanya tidur dalam waktu yang lama.

Sindrom putri tidur memiliki gejala khas terkait pola tidur penderitanya, yaitu penderitanya bisa tidur dalam jangka waktu yang lama (hipersomnia).

Selama periode tidur berlangsung, penderita dapat tidur hingga lebih dari 20 jam per hari.

Gejala tidur terlalu lama ini dapat terjadi selama beberapa hari atau bahkan beberapa bulan.

Akan tetapi, ketika periode tidur panjang berakhir, penderita sindrom sleeping beauty ini dapat beraktivitas kembali seperti biasanya layaknya orang normal, hingga kemudian terulang lagi periode tidur panjangnya.

Sindrom putri tidur atau sleeping beauty biasanya menyerang remaja, dan sekitar 70 persen penderitanya adalah kaum pria.

Meski begitu, kelainan ini dapat menyerang siapa saja dari segala usia.

Dalam keadaan yang parah, penderita penyakit ini bisa mengalami tanda dan gejala berupa disorientasi, kebingungan, halusinasi, iritabilitas, mengantuk berlebih, dan bersikap apatis saat mereka tiba-tiba terbangun.

Mereka umumnya mengalami kesulitan dalam merawat diri serta menghadiri sekolah, kuliah, atau kerja.

Saat ini, penyebab dari sindrom putri tidur belum diketahui secara pasti.

Namun, kelainan yang timbul akibat kondisi ini menunjukkan terdapatnya kemungkinan kerusakan pada hipotalamus dan thalamus di otak. 

Baca juga: Apa Itu Sindrom Rapunzel ? Kebiasaan Makan Rambut Bisa Berakibat Kematian

Baca juga: Apa itu Toxic Relationship? Tanda Hubunganmu Sudah Tak Sehat

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Liposarkoma, Kanker Langka yang Bisa Berujung Amputasi

Penyebab

Penyebab pasti sindrom putri tidur masih belum dapat diketahui secara pasti.

Namun, kemungkinan sindrom ini diakibatkan oleh gangguan di beberapa bagian otak, tepatnya bagian hipotalamus dan talamus.

Dimana kedua bagian tersebut berperan dalam mengatur nafsu makan, mengendalikan tidur, dan suhu tubuh.

Selain itu, faktor keturunan atau genetik dan penyakit autoimun juga dipercaya sebagai penyebab sindrom putri tidur.

Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah sindrom putri tidur terjadi akibat kondisi tersebut atau tidak. 

Gejala

Gejala umum yang paling mudah dikenali pada penderita sindrom putri tidur adalah rasa mengantuk yang luar biasa.

Selain itu, penderita juga memiliki keinginan tidur yang tidak terkendali, serta kesulitan bangun di pagi hari.

Selama periode tidur berlangsung, penderita sindrom sleeping beauty ini mungkin akan terbangun sesekali untuk ke kamar mandi atau makan, lalu kembali tidur.

Penderita sindrom putri tidur juga akan mengalami gejala lain, misalnya:

- Disorentasi atau tidak mengenali lingkungan sekitar

- Mengalami halusinasi

- Mudah marah dan tersinggung

- Perilaku seperti anak kecil

- Nafsu makan yang berlebih

- Dorongan seksual yang kuat dan sulit dibendung

- Mudah lelah

- Merasa linglung ketika bangun

Sindrom putri tidur juga dapat terjadi akibat kurangnya pasokan darah ke bagian otak selama munculnya gejala.

Waktu munculnya gejala sindrom ini biasanya tidak dapat diprediksi.

Gejala dapat datang dan pergi, bahkan hilang selama berbulan-bulan sebelum akhirnya berulang kembali.

Setelah satu periode tidur berakhir, penderita sindrom putri tidur biasanya akan mengalami gejala depresi, gangguan mood, dan tidak dapat mengingat hal-hal yang terjadi selama periode ini.

Pada beberapa kasus, gejala yang berkaitan dengan sindrom putri tidur akan hilang seiring dengan bertambahnya usia.

Namun, gejala dapat muncul kembali di kemudian hari. 

Baca juga: Apa Itu Rakhitis, Kelainan Tulang yang Sering Terjadi Pada Anak 6 Sampai 36 Bulan, Ini 6 Gejalanya

Baca juga: Ternyata Bayi Juga Bisa Alami GERD, Kenali 10 Gejalanya

Baca juga: Lagi! Gejala Baru Virus Corona Terdeteksi, Kenali Ciri-ciri Parosmia yang Lebih Ganas

Pengobatan

Sejauh ini, belum ada pengobatan spesifik yang dapat menyembuhkan sindrom putri tidur.

Namun, dokter dapat memberikan beberapa jenis obat, tetapi tujuannya bukan untuk mengobati sindrom tersebut, melainkan hanya mengurangi gejalanya.

Pengobatan stimulan golongan tertentu dapat membantu mengatasi efek tidur berlebih.

Tetapi, pengobatan yang diberikan tidak dapat sepenuhnya mengatasi gangguan kognitif yang menyertai kondisi ini.

Seseorang yang mengalami gejala sindrom putri tidur perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapat penanganan yang tepat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Sindrom Putri Tidur'.

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved