INFO KEUANGAN
Kurs Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah Akibat Sentimen US Treasury, Cek Sebelum Tukar Valas
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri memproyeksikan rupiah pada hari ini bergerak cenderung stabil di rentang
TRIBUNBATAM.id - Kurs Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah Akibat Sentimen US Treasury, Cek Sebelum Tukar Valas.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri memproyeksikan rupiah pada hari ini bergerak cenderung stabil di rentang Rp 14.040 per dolar AS-Rp 14.120 per dolar AS.
"Pelemahan rupiah saat ini masih wajar pasca menguat di awal tahun," kata Reny.
Mengutip Bloomberg, Senin (22/2), rupiah di pasar spot melemah 0,38% ke level Rp 14.118 per dolar AS.
Kompak, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia juga melemah 0,09% ke Rp 14.098 per dolar AS.

Sementara, Faisyal memproyeksikan rupiah besok berada di Rp 14.060 per dolar AS-Rp 14.150 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, rupiah kembali melemah namun terbatas pada hari ini.
Katalis utama tentu saja datang dari yield US Treasury yang terus naik.
Baca juga: Prediksi Rupiah Hari Ini Melemah Tipis, BI Tahan Bunga Acuan untuk Redam Penguatan Dolar AS
Baca juga: RUPIAH MENGUAT Tipis, Cek Kurs Dollar Rupiah Hari Ini Rabu 20 Januari 2021 Sebelum Tukar Valas
Kemarin (22/2), yield US Treasury mencapai 1,36%, level tertingginya sejak Februari 2020.
Namun, pelemahan rupiah berpotensi terbatas karena di satu sisi sentimen yang mendukung aset berisiko muncul.
Faisyal mengamati, kasus Covid-19 saat ini cenderung menurun di beberapa negara.

Selain itu, optimisme pemulihan ekonomi global muncul seiring rencana penggelontoran stimulus Amerika Serikat (AS).
Sentimen antara kenaikan yield US Treasury dan kasus Covid-19 yang turun bakal menjadi penggerak nilai tukar rupiah pada hari ini (23/2).
Baca juga: PPnBM Nol Persen, Harga Mobil Bisa Turun Puluhan Juta Rupiah
Baca juga: 5 Rekomendasi Skincare dengan Hyaluronic Acid di Bawah 100 Ribu Rupiah
Namun, rupiah diprediksi masih cenderung melemah karena kuatnya tekanan dari eksternal.
Dia pun menilai, rupiah masih mendapat dukungan dari data ekonomi dalam negeri yang positif.
BI mencatat, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di sepanjang 2020 sebesar US$ 4,7 miliar, membaik dari 2019 yang defisit US$ 30,4 miliar.
(*)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Sumber: Kontan.co.id