ANAMBAS TERKINI
Daur Ulang Sampah Rumah Tangga, SDN 01 Tarempa Buat Ekobrik dan Eco Enzyme, Apa Itu?
Daur ulang sampah rumah tangga dibuat sejumlah pelajar di SDN 01 Tarempa saat Hari Peduli Sampah Nasional 2021.
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Sekolah Dasar Negeri atau SDN 001 Tarempa membuat ekobrik dari sampah plastik bekas.
Kegiatan di sekolah yang menyandang sekolah berwawasan lingkungan atau Adiwiyata ini dibuat dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2021.
Kegiatan yang melibatkan murid kelas 4 sampai kelas 6 ini bersama-sama melakukan pelestarian lingkungan dengan mengumpulkan sampah bekas hingga berbulan-bulan dan kemudian sampah tersebut dibuat menjadi ekobrik.
Ekoberik sendiri sendiri merupakan botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali.
Kepala Sekolah SDN 001 Tarmei, Riawati mengatakan hasil ekobrik yang dibuat murid ini akan digunakan sebagai pembuatan kursi dan meja ataupun pondasi pondok.
"Tujuannya untuk memberi wawasan kepada murid jika sampah plastik bekas itu bisa dibuat menjadi ekobrik.

Hasil dari ekobrik sendiri bisa dijadikan pondasi meja dan kursi.
Disimpannya memang lama di ruang ekobrik kami di sekolah ini,' ujar Kepsek SDN 001 Tarempa, Riawati, Kamis (25/2/2021).
Sampah plastik bekas ini dijelaskan Riawati akan diisi oleh murid ke dalam sebuah botol plastik dengan berbagai ukuran.
Sebelum dimasukkan ke dalam botol, murid harus menggunting plastik menjadi ukuran kecil kemudian dimasukkan ke dalam botol dibantu dengan kayu agar menjadi padat.
Ukuran botol yang diisi sampah plastik bekas ini berbeda-beda, setiap botol akan ditimbang terlebih dahulu.
Apabila tidak cukup maka murid harus mengisi kembali.
Selain pembuatan ekobrik ada juga pembuatan kreasi bunga dari plastik bekas. Tak hanya plastik bekas saja namun kertas bekas juga diolah oleh murid menjadi batang untuk bunga itu sendiri.
Dijelaskan Riawati untuk satu kelompok murid yang mengerjakan ekobrik ada lima orang.
Baca juga: Limbah Garmen Didaur Ulang Jadi 100 Ribu Masker Kain, Agar Masker Medis Mencukupi
Baca juga: Dibuat Gaun Warna Warni, Ini Cara Unik Pelajar SMPN 3 Tebing Karimun Daur Ulang Sampah Plastik

"Cukup antusias sekali mereka mengerjakan, ini satu hari harus selesai, banyak kegiatan yang kita lakukan hari ini, ada ekobrik, ekoenzim, menanam sayuran, dan juga kita akan adakan bazar kerjinan tangan," ungkapnya.
Salah satu murid, Dedek mengaku tertantang membuat ekobrik ini. Pasalnya ia harus menahan rasa sabar untuk memadatkan plastik bekas yang akan dimasukkan ke dalam botol tersebut.
"Sampah ini disuruh buk guru kumpulkan dari rumah, terus kami bawa ke sini.
Lumayan capek buatnya tapi senang, sampah nya tadi kami gunting dulu.
Awalnya tak paham ini buat apa, akhirnya dijelaskan bu guru," ujar Dedek dengan polosnya.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Anambas dan Ketua Penggerak PKK Kecamatan turut hadir memberikan wawasan kepada murid di SDN 001 Tarempa.
Manfaatkan Sampah Sayur dan Buah
Tidak hanya membuat ekobrik, SDN 001 Tarempa juga kedatangan Tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kepulauan Anambas.

Di sana, mereka memperkenalkan cara membuat eco enzyme dari sampah sayuran dan buah yang sudah tidak digunakan lagi kepada murid.
Ini merupakan salah satu kegiatan dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2021.
Eco enzyme atau yang dikenal dengan enzim sampah diklaim merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari hasil fermentasi sampah organik.
Hasil fermentasi ini sendiri dari ampas buah dan sayuran, menghasilkan warna cokelat gelap dan memiliki aroma yang sedikit kuat.
Pembuatan eco enzyme yang dibuat oleh murid SDN 001 Tarempa ini menggunakan kulit jeruk, kulit pisang, dan sayuran.
Selama pembuatannya pun, murid SDN 001 Tarempa tetap menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker dan menjaga jarak.
Ketua PKK Kecamatan Siantan, Sapriza mengatakan eco enzyme ini ramah lingkungan dengan cara mengurangi sampah organik yang dipakai.
"Setiap hari kan sampah organik ini kita konsumsi, sampah inilah yang kita daur ulang menjadi eco enzyme," ujar Sapriza, Kamis (25/2/2021).

Pembuatannya sendiri menggunakan sampah organik yang dicampur dengan gula merah dan air.
Bahannya pun sangat mudah diperoleh, ampas buah dan sayuran itu dipotong menjadi bagian kecil.
Kemudian nanti akan dimasukkan ke dalam wadah yang diisi campuran gula merah dan air.
Fermentasi sampai ia menjadi eco enzyme membutuhkan waktu selama tiga bulan, setiap beberapa hari harus sering dipantau.
"Dia menghasilkan gas, untuk mengurangi gas itu kita buka sedikit pada Minggu pertama dan setelah itu ditutup rapat jangan sampai masuk udara dari luar," tuturnya.
Hasil dari fermentasi tadi akan diperoleh cairan berwarna cokelat pekat. Cairan itu nantinya bisa digunakan untuk mendaur ulang.
Bisa dipakai sebagai sabun mencuci piring, mengepel lantai, menyiram tanaman dan juga bisa membunuh kuman juga di ruangan yang ingin dibersihkan.
Tidak hanya kepada pelajar saja, Tim PKK Kecamatan Siantan juga sering memberikan sosialisasi eco enzyme ke sesama anggotanya.
Masing-masing anggota nya juga membuat eco enzyme, sudah banyak yang melakukannya.
"Kami juga mengajarkan ini kepada PKK Desa," katanya.
Ia pun berharap dengan sudah diajarkan kepada anak-anak, kedepannya mereka sebagai generasi muda peduli terhadap sampah.
Apabila sampah tidak didaur ulang tentunya akan menumpuk dan menjadi banyak.
Sehingga dengan menghasilkan suatu karya yang bermanfaat untuk lingkungan dan mengatasi global warming.(TribunBatam.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google