PENEMBAKAN DI CENGKARENG

Feri Saut Simanjuntak Tewas Ditembak Oknum Polisi, Tinggalkan Istri Sedang Hamil

Hujan tangis mewarnai kedatangan jenazah Feri Saut Simanjuntak (28), korban penembakan Brigadir Cornelius Siahaan

Pita tampak menemani jenazah Feri selama acara penghiburan berlangsung, bahkan mertua dan saudaranya ikut di dalam acara.

Jenazah Fery Saut Simanjuntak (28), korban penembakan Bripka CS di Jakarta disambut pecah tangis keluarga di Jalan Perwira I Gang Asbes, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur, Jumat (26/2/2021).
Jenazah Fery Saut Simanjuntak (28), korban penembakan Bripka CS di Jakarta disambut pecah tangis keluarga di Jalan Perwira I Gang Asbes, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur, Jumat (26/2/2021). (Istimewa)

Abang korban, Sembiring menyebutkan bahwa keluarga di Medan sudah mendengar kabar bahwa Feri sudah menikah namun tidak pernah dibawa pulang ke Medan.

"Udah menikah tapi enggak dibawa ke sini (Medan) katanya sama boru Sunda namanya Pita Ayu Permata Sari," bebernya.

Terkait kabar bahwa istrinya tersebut sudah hamil, Sembiring menyebutkan bahwa keluarga Simanjuntak telah mendengar namun belum bisa memastikan.

"Kabarnya begitu (hamil) namun kamipun belum bisa memastikan," tuturnya.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribun bahwa istri almarhum Pita sedang hamil muda.

Kesedihan keluarga Feri Saut Simanjuntak yang tewas akibat oknum polisi di Jakarta ternyata sudah ditinggalkan abangnya terlebih dahulu.

Ternyata abang Feri bernama Meus Simanjuntak telah terlebih dahulu meninggalkan keluarga pada 2019 silam.

Hal ini disampaikan oleh, suami kakak korban, Sembiring, bahwa keluarga telah ditinggalkan abangnya korban pada 2 tahun silam.

"Kami baru saja berduka karena 2 tahun lalu abangnya Feri ini sudah meninggal, jadi mereka tinggal berempat. Yang pertama Santi Simanjuntak, kemudian istri saya Christa Simanjuntak dan Meus Simanjuntak yang sudah meninggal, lalu Feri Simanjuntak dan adik Feri Lokkot Simanjuntak," bebernya.

Ia menyebutkan penyebab meninggalnya abang Feri dikarenakan sakit. "Meninggal 2 tahun yang lalu, karena asam urat," cetusnya.

Sembiring juga menyebutkan bahwa Feri Simanjuntak terkahir datang pada Januari 2021.

"Terakhir dia pulang tahun baru 2020 lalu, terus pulang 2 Januari 2021 lalu. Enggak ada tanda-tanda apa," ungkapnya.

Ia menjelaskan adiknya tersebut telah bekerja selama 3 tahun di Cafe RM, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Dia ngirim uang terus tiap bulan sama bapaknya. Feri sudah bekerja dari 3 tahun lalu di kafe tersebut, enggak pernah ngeluh dia," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved