SELEB TERKINI
Apa Itu Zat Besi? Penyebab Nia Ramadhani Nyaris Buta, Ketahui Fungsi hingga Bahaya Jika Kekurangan
Nia Ramadhani terancam gangguan penglihatan hingga lambat berpikir karena kekurangan zat besi, lalu apa itu zat besi?
- Sedang dalam masa menstruasi:
Kehilangan banyak darah saat menstruasi sangat berisiko mengalami penurunan kadar zat besi dalam tubuh.
- Tubuh tidak menyerap zat besi dengan baik:
Gangguan pencernaan seperti radang usus, dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi.
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antasida juga akan berpengaruh.
- Anda seorang vegetarian:
Kurangnya konsumsi protein hewani membuat tubuh tak cukup mendappat asupan zat besi.
- Kebutuhan zat besi per hari
Kebutuhan zat besi setiap hari bisa bervariasi, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.
Bayi dan balita membutuhkan lebih banyak zat besi ketimbang orang dewasa.
Pasalnya, tubuh mereka sedang dalam masa pertumbuhan.
Menginjak masa remaja, kebutuhan zat besi wanita jadi meningkat karena mereka mengalami haid setiap bulan.
Begitu sudah menopause, kebutuhan zat besi per hari wanita juga ikut menurun, seiring siklus haidnya uang sudah berakhir.
Kondisi kesehatan tertentu seperti ibu hamil dan menyusui, vegan, penderita gangguan pencernaan, penyakit asam lambung, penyakit ginjal, dan orang yang olahraga intensif butuh lebih banyak zat besi.
Baca juga: Berbanding Terbalik sama Nia Ramadhani, sang Mantan Alami Kisah Pilu Divonis Kanker Kulit & Bangkrut
Melansir Healthline, berikut perincian kebutuhan zat besi per hari berdasarkan usia dan jenis kelamin:
Bayi 0-6 bulan: 0,27 miligram
Bayi 7-12 bulan: 11 miligram
Anak 1-3 tahun: 7 miligram Anak 4–8 tahun: 10 miligram
Anak 9-13 tahun: 8 miligram
Laki-laki 14-18 tahun: 11 miligram
Perempuan 14-18 tahun: 15 miligram
Laki-laki 19-50 tahun: 8 miligram
Perempuan 19-50 tahun: 18 miligram
Orang di atas 51 tahun: 8 miligram
Ibu hamil: 27 miligram Ibu menyusui: 9 miligram
- Konsumsi makanan sehat
Penuhi kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung zat besi, seperti daging merah, ikan, ayam, bayam, kale, kacang-kacangan, telur, dan susu.
Selain itu, konsumsi vitamin C akan mempermudah tubuh menyerap zat besi.
Faktanya, sebuah penelitian melaporkan bahwa konsumsi vitamin C dalam jumlah kecil akan meningkatkan kemampuan tubuh menyerap zat besi hingga tiga kali lipat.
Sumber vitamin C yang bisa dikonsumsi, seperti kembang kol, brokoli, tomat, dan jus lemon.
Namun, untuk konsumsi suplemen zat besi, sebaiknya konsultasikan dulu kebutuhan zat besi Anda pada dokter.
Pasalnya, pada sebagian orang, konsumsi suplemen zat besi menyebabkan konstipasi.
Konsumsi makanan alami untuk meningkatkan kadar zat besi tampaknya akan lebih sehat bagi tubuh Anda. (Sarah Elnyora/Surya Malang)
Dikutip via Kompas.com artikel 'Apa itu Zat Besi?' dan 'Kekurangan Zat Besi, Ini Bahayanya!' dan Surya Malang dengan judul Mengenal Penyakit Nia Ramadhani Kekurangan Zat Besi, Penyebab, Gejala dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Artikel ini telah terbit di Tribunstyle.com dengan judul KENALI Penyakit Nia Ramadhani Kekurangan Zat Besi, Apa Tanda-tanda, Penyebab hingga Bahayanya?