Program Baru Pemerintah, Siapkan Kartu Pra Kerja Untuk Calon Pengantin Agar Dapat Bantuan Berkala
Sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan, pemerintah bakal mempercepat realisasi peluncuran program Kartu Pra Kerja Calon Pengantin (Catin)
TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - Program baru pemerintah yakni membuat kartu pra kerja bagi calon pengantin (Catin).
Kartu ini nantinya bisa digunakan untuk pengantin baru mempersiapkan kehidupan usai menikah.
Bantuan ini merupakan bantun berkala untuk calon pengantin.
Baca juga: Pasca Perselingkuhan Terungkap, Ririe Fairus Ucap Terima Kasih ke Adik Ayus: Ngorbanin Nama Baik
Baca juga: Kajari Palsu Tipu Warga Rp 720 Juta Hingga Nginap Dihotel Selama 2 Bulan Tak Bayar
Sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan, pemerintah bakal mempercepat realisasi peluncuran program Kartu Pra Kerja Calon Pengantin (Catin).
Kartu Pra Kerja Catin tersebut rencananya diluncurkan pada tahun ini.
Rencana peluncuran program Kartu Pra Kerja Catin ini dengan maksud sebagai bagian dari pengentasan kemiskinan.
Kartu Pra Kerja Catin ini merupakan jenis bantuan dari pemerintah kepada calon pengantin yang ingin menikah.

"Harapannya setelah menikah mereka mempunyai kehidupan ekonomi yang lebih baik sehingga tak lahir keluarga miskin baru," kata LaNyalla Mattalitti dalam keterangan resminya, Kamis (4/3/2021).
Kendati begitu, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu mengingatkan bahwa program ini merupakan bantuan belaka.
Artinya, hanya sebagai stimulus untuk menyiapkan diri dalam mengarungi kehidupan baru.
"Sifatnya bantuan dari pemerintah. Jadi, program ini hanya pemantik bagi pemegang kartu tersebut untuk mendapat pekerjaan dan jenis usaha yang diminatinya," papar LaNyalla.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu melanjutkan, diharapkan setelah mendapatkan bekal dari program Kartu Pra Kerja tersebut, calon pengantin dapat meningkatkan perekonomiannya dan mengurangi angka kemiskinan.
Di sisi lain, Senator Dapil Jawa Timur itu juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan pengetahuan reproduksi kepada calon pengantin, pemahaman agama serta pelatihan ekonomi melalui bimbingan pranikah secara serius.
"Kita pernah tahu ada program kursus bimbingan calon pengantin. Sekarang sepertinya program tersebut menguap begitu saja. Apakah masih berjalan atau tidak, tak pernah terdengar lagi," tuturnya.
Ia pun berharap program tersebut dapat dihidupkan kembali sebagai bagian dari upaya pemerintah mempersiapkan keluarga baru yang bebas dari kemiskinan.