SEPAK BOLA KEPRI
Vaksinasi Corona di Kepri, Atlet PON Minta Prioritas Vaksin Sebelum Berlaga
Masiong-masing cabor sebelumnya sudah mengirim permohonan ke KONI Kepri untuk vaksinasi atlet.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Program vaksinasi corona di Kepri terus berjalan.
Setelah tenaga kesehatan atau nakes, program vaksin sendiri mulai menyasar para pejabat publik.
Melihat kondisi ini, para atlet PON Provinsi Kepri berharap mendapatkan suntik vaksin.
Kondisi pandemi Covid-19 ikut memberikan dampak cukup signifikan terhadap persiapan masing-masing cabang olahraga atau cabor lolos PON.
"Pada tanggal 22 Februari 2021 lalu, masing-masing pengurus cabor sudah memohon kepada KONI Kepri terkait vaksinasi atlet.
Tinggal menunggu informasi lanjutan dari mereka," ujar Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kepri, Sandro Megio kepada TribunBatam.id, Kamis (4/3/2021).
Permohonan ini menurutnya disampaikan dalam bentuk audiensi.

Seluruh aspirasi masing-masing pengurus cabor telah diterima oleh KONI Kepri.
"Pada intinya, seluruh pengurus cabor lolos PON ingin meminta perhatian dari KONI terkait persiapan atlet.
Mengingat pelaksanan PON XX Papua semakin dekat," tambah dia.
Selain itu, lanjut Sandro, audiensi tersebut juga membahas terkait anggaran persiapan para atlet.
Dimana, masing-masing pengurus berharap agar KONI Kepri dapat menyampaikan kendala atlet selama persiapan ke Gubernur Kepri terpilih.
"KONI sudah terbuka mengenai masalah keuangan. Sebanyak Rp 3,5 miliar untuk anggaran persiapan dan keberangkatan atlet.
Oleh sebab itu, harapan kami KONI Kepri dapat memberikan surat audiensi dengan Gubernur Kepri baru terkait kendala anggaran selama ini," katanya lagi.
Dan jika audiensi bersama Gubernur Kepri terpilih dilakukan, kata Sandro, para pengurus cabor lolos PON pun dapat diikutsertakan.
Baca juga: Persiapan PON XX Papua, Tim Futsal Kepri Terkendala Minimnya Laga Uji Coba
Baca juga: KONI Kepri Mentok Biaya untuk Atlet Kepri Hadapi PON XX Papua, Optimis Ukir Prestasi

"Ada 15 cabor di Kepri yang lolos PON," sebutnya.
Sementara itu, pelatih tim futsal PON Kepri, Suhendra Jamal atau akrab disapa Black berharap pemerintah dapat memberikan perhatiannya kepada seluruh atlet PON di masing-masing cabor untuk diikutsertakan sebagai prioritas penerima vaksin.
Apalagi, lanjut dia, beberapa atlet di daerah lainnya sudah disuntik vaksin guna memaksimalkan persiapan menuju PON XX Papua.
"Atlet futsal Banten sudah divaksin. Belum daerah lainnya yang juga sudah ikut divaksin.
Jadi kalau bisa, kami juga sama. Seluruh cabor diprioritaskan karena kami akan membawa nama Kepri," tegas dia.
Bagi Black, keikutsertaan para atlet PON Kepri dalam program vaksinasi corona di Kepri adalah hal wajar.
Mengingat, konsentrasi para atlet sempat terpecah setelah dampak dari pandemi Covid-19 mengganggu seluruh persiapan yang dilakukan sejak tahun lalu.
"Jadi biar lebih fokus ke pelatda dan persiapan lainnya.
Semoga saja bisa disegerakan," pungkasnya.
Kisah Suhendra Jamal
Kisah inspiratif Black, berjuang bawa Tim Futsal Kepri lolos PON XX Papua, dulu sempat gagal.
Kerja keras tak akan pernah mengkhianati hasil.
Kalimat motivasi ini menjadi dasar perjuangan Suhendra Jamal untuk mewujudkan mimpi Tim Futsal Provinsi Kepri berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Walau sempat gagal di Pra PON tahun 2014 lalu, pria kelahiran Medan 44 tahun silam ini tak ingin putus asa dan larut dalam kegagalan.
“Enam tahun lalu, kami seharusnya juga lolos ke PON Jawa Barat.

Tapi kalau format yang dipakai seperti PON sekarang,” kenangnya saat membuka pembicaraan kepada Tribun Batam, Jumat (12/2/2021).
Pasalnya, Pra PON 2014 di Kota Palembang memakai sistem dua kali putaran.
Di situ, Tim futsal Kepri berhasil memuncaki klasemen grup di putaran awal dan gagal pada putaran kedua yang diselenggarakan di Kota Banjarmasin.
Kegagalan ini pula yang mengubur mimpi para pemain untuk ikut serta pada penyelenggaraan PON XIX Jawa Barat tahun 2015.
Dari kegagalannya itu, Black, begitu dia sering disapa, mendapatkan banyak pelajaran.
Berbagai upaya pun dilakukannya untuk membenahi beberapa kekurangan di dalam tim jelang Pra PON 2019 dimulai.
Seperti memaksimalkan latihan fisik sampai memperbaiki kualitas teknik dasar para pemain.
“Kepri ini hanya kalah pengalaman dan persiapan teknis saja.
Di situ saya belajar untuk memaksimalkannya walau terkendala anggaran.

Alhamdulillah usaha itu berhasil membawa tim futsal Kepri lolos ke PON untuk pertama kalinya,” tambah dia.
Sosok Black sendiri sudah tak asing bagi insan futsal di Batam.
Mantan pemain PSMS Medan ini memulai kariernya sebagai pelatih futsal sekira tahun 2005 lalu.
Saat itu, Black pertama kalinya berhasil membawa tim Dakra menjuarai kompetisi futsal paling bergengsi di Batam, ATB Cup Competition.
“Alhamdulillah sekarang saya sudah pegang lisensi Level 1 AFC sebagai pelatih futsal,” ungkap dia.
Jauh sebelum ia memulai karier sebagai pelatih, Black juga pernah membela tim sepak bola kebanggaan Batam saat itu, PS Otorita Batam (PSOB).
Bahkan, menurutnya, karier sepak bola di PSOB ini pula yang memberinya kesempatan untuk mengabdi sebagai pegawai Badan Pengusahaan atau BP Batam hingga saat ini.
“Jangan takut untuk bermimpi. Pemain sepak bola itu harus punya mimpi untuk menjadi pemain profesional.
Tapi ingat, jangan cepat berpuas diri,” pesannya kepada generasi muda.

Kini, tugas berat di PON XX Papua telah menanti Black.
Walau anggaran persiapan untuk pembinaan atlet PON sangat minim,lagi-lagi ia tak ingin menyerah.
Keikutsertaan Tim Futsal Kepri di PON kali ini tak ingin dijadikannya sebagai ajang tolak ukur saja. Namun lebih dari itu.
“Kami tak ingin hanya sekadar menjadi pelengkap derita. Sekali melangkah, apa pun halangannya harus dihadapi,” katanya lagi.
Dari hasil pantauannya, tim Jawa Barat menjadi kontestan yang paling diwaspadai Black.
Selain persiapan mereka yang sangat matang, anggaran pembinaan atlet di sana juga berlimpah.
Tidak hanya itu, tim Jawa Barat juga diisi oleh beberapa pemain futsal profesional di Indonesia.
“Bagaimana mau bicara prestasi kalau tak didukung dengan dana?
Tapi kami tak mau menyerah begitu saja. Selesai lebaran, persiapan tim akan kami gas habis,” pungkasnya.
Berkat kerja keras Blcak dan seluruh anak asuhnya, kini para penikmat futsal di Provinsi Kepri, khususnya Batam dapat berbangga hati.
Bukan tanpa alasan, keikutsertaan tim futsal Kepri di PON menjadi cerminan jika perkembangan olahraga futsal di provinsi ini tak dapat dipandang sebelah mata.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google