Wanita 21 Tahun Jual Diri Sedang Hamil Tua, Curhat Status Janda Muda 2 Balita Terjerumus Jadi PSK

Sudah 2 kali TL (21) yang sedang hamil tua anak ketiga ditangkap Satpol PP saat mangkal menunggu pria hidung belang di jalanan Kota Tasikmalaya

BANJARMASINPOST/AHMAD RIZKI ABDUL GANI
Wanita 21 Tahun Jual Diri Sedang Hamil Tua, Curhat Status Janda Muda 2 Balita Terjerumus Jadi PSK. Foto ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Wanita 21 Tahun Jual Diri Sedang Hamil Tua, Curhat Status Janda Muda 2 Balita Terjerumus Jadi PSK.

Perempuan 21 tahun itu hanya tertunduk dan berusaha menutupi wajahnya saat berbincang dengan wartawan.

Sudah dua kali ia diamankan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat mangkal menunggu pelanggan.

TL (21), perempuan muda yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) itu sedang berbadan dua.

Baca juga: Anak-Anak Imigran di Perancis Utara Dipaksa jadi Pelacur agar Dapat Tempat Tinggal

Baca juga: Sebut Ibunya Pelacur di Facebook, Ini Akibat yang Harus Ditanggung Seorang Pemuda

Sedang hamil tua ia terjaring razia di Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari.

Penghuni lokalisasi pelacuran Alaska Sukorejo Kendal saat ikut sekolah
Penghuni lokalisasi pelacuran Alaska Sukorejo Kendal saat ikut sekolah (Kompas.Com /Slamet Priyatin)

Sebelumnya TL juga sempat terjaring razia di depan sebuah hotel di Tasikmalaya.

Meski usianya masih belia, nyatanya TL sedang hamil tua anak ketiga.

Baca juga: Penikmat PSK Berbadan Dua makin Ramai, Wanita Hamil Jadi Fantasi Liar Pelanggan Berhubungan Badan

Baca juga: TREN Baru Pelacuran Kelas Bawah, PSK: Mereka Pengin Sekali Sama Orang Hamil Seperti Saya

Baca juga: Wanita Hamil Tua Nekat Jadi PSK Setelah Ditinggal Pergi Suaminya: Dua Anak Saya Juga Butuh Biaya

Seorang perempuan muda kondisi hamil tua yang mangkal jual diri di jalanan terjaring razia Pol PP Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari
Seorang perempuan muda kondisi hamil tua yang mangkal jual diri di jalanan terjaring razia Pol PP Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Dia terpaksa menjadi PSK karena harus menghidupi dua anaknya yang masih balita.

Anak pertama masih berusia 4 tahun dan adiknya berusia 2 tahun.

Ia saat ini sedang mengandung 7 bulan.

Setiap malam, ia biasanya berdiri di trotoar sekitar Jalan Mayor Utarya, depan PLN Kota Tasikmalaya,

untuk menggaet pelanggan.

Baca juga: Usai Dilantik, Kerja Perdana Gibran Razia PSK di Kota Solo

Baca juga: Lika-liku Leida Gadis 18 Tahun yang Jadi PSK, Ketukan Kamar Kos Hingga Berbagi Saat Pelanggan Datang

Baca juga: Misteri Pembunuhan PSK, Pelaku Sering Dihantui Selama Pelarian Bahkan Hendak Menyerahkan Diri

TL bercerita, ia menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya kabur entah ke mana meninggalkan ia dan dua balitanya.

Dalam kondisi hamil, TL bercerai dengan suaminya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming (jaket kuning), ikut razia PSK yang digelar Polresta Solo, Sabtu (27/2/2021) malam.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming (jaket kuning), ikut razia PSK yang digelar Polresta Solo, Sabtu (27/2/2021) malam. (Dok Polresta Solo)

Ia sendiri mengaku bahwa ibunya mengetahui profesinya sebagai PSK.

"Suami kabur entah ke mana.

Gimana lagi saya soalnya kepala keluarga.

Saya enggak bisa kerja apa-apa lagi selain begini," jelas TL saat dimintai keterangan di ruang interogasi Pol PP Kota Tasikmalaya, Senin (1/3/2021) dini hari.

"Saya baru cerai sama suami sudah seminggu ini.

Pekerjaan saya selama ini mamah tahu," tambahnya.

Baca juga: Tak Puas Dengan 1 Wanita, Pria Ini Pesan 4 PSK Belia Sekaligus, Rela Bayar Hingga Rp 20 Juta

Baca juga: Cerita PSK Muda Kejar Target Layani 4 Sampai 5 Pria Dalam Sehari, Sempat Ada Pelanggan yang Antre

Ia bercerita terjun ke dunia malam setelah ditawari bekerja menjual diri.

"Saat itu saya sedang bingung usai cerai,

sedangkan saya butuh biaya buat kebutuhan sekolah kedua anak saya.

Terus datang teman saya dan menawarkan cari uang dengan cara jual diri.

Saya ikut dan begini jadinya," kata dia.

Ilustrasi prostitusi diamankan
Ilustrasi prostitusi diamankan (NET/Tribun Medan)

TL pun mengaku setiap malam di masa pandemi ini hanya mendapatkan uang Rp 100.000 sampai Rp 150.000.

Ia mengaku sedang sepi pelanggan karena masa pandemi.

Jarang pria berlalu lalang di wilayah perkotaan karena aturan ketat pencegahan Covid-19.

Teringat anak

Ia bercerita tak pernah lama mangkal saat cari pelanggan.

Dia akan segera pulang setelah mendapatkan uang dari satu atau dua pelanggan.

Baca juga: Polisi hingga Agen Rahasia Menyerah, Pembunuh Berantai Incar PSK Lolos Sampai ke Liang Lahat

Baca juga: 3 Wanita Akali Gadis Desa Lugu, Nyaris Jadi PSK Korban Berhasil Lari dari Wisma Penampungan

Ia mengaku selalu ingin cepat pulang dan berkumpul bersama keluarganya,

jika telah membawa sejumlah uang.

Detik-detik ayah aniaya anaknya karena tak mau ayahnya sewa PSK
Detik-detik ayah aniaya anaknya karena tak mau ayahnya sewa PSK (Tribunnews.com)

Uang tersebut akan digunakan untuk makan dan jajan anak-anaknya.

"Saya enggak berpikir besar atau kecilnya dapat uang.

Setelah saya dapat uang untuk bekal anak-anak meski satu kali melayani,

saya langsung pulang.

Yang penting saya ada buat jajan dan makan anak-anak," ujar dia sambil menutupi wajahnya.

TL menjadi PSK hanya saat malam hari.

Siang hari, TL seperti laiknya ibu rumah tangga yang mengasuh anak-anaknya.

Baca juga: Bisnis Haram Pelacuran makin Menjadi, 2 Remaja Wanita Nyaris Diculik Masuk Prostitusi Online

Baca juga: Nikita Mirzani Ngamuk Dituduh Pelacur, Polisikan Anak Pengacara Elza Syarief, Istigfar sayang

"Saya butuh uang untuk kebutuhan hidup.

Anak saya sudah dua ditambah sekarang saya hamil tua.

Meski hamil saya mengaku menjual diri dan berhubungan sama pelanggan."

Monster Mum yang memaksa 2 putrinya berusia 10 dan 13 tahun jadi pelacur kepada warga asing di Johor Bahru, Malaysia. Wanita ini divonis 150 tahun penjara
Monster Mum yang memaksa 2 putrinya berusia 10 dan 13 tahun jadi pelacur kepada warga asing di Johor Bahru, Malaysia. Wanita ini divonis 150 tahun penjara (Utusan.com.my)

"Saya baru 6 bulan begini setelah cerai sama suami," jelas TL.

Ia tak berpikir panjang dari pekerjaanya sebagai PSK,

karena yang terpenting bagi TL adalah membesarkan anak-anaknya.

"Saya enggak mikir apa-apa lagi,

bagaimana caranya anak-anak saya bisa makan besok," tambahnya.

Mendapatkan pembinaan

Kepala Seksi Dal Ops PP Kota Tasikmalaya Sandi A Suguh membenarkan jika ada 2 PSK jalanan,

yang terjaring razia tim patroli rutin dan langsung dibawa ke markas untuk didata dan dibina.

Baca juga: 5 Fakta Suami Takut Dicerai Biarkan Istri Jadi Pelacur Layani 6 Pria Sehari, Kejang-kejang dan Tewas

Keduanya berasal dari wilayah Kota Tasikmalaya dan sengaja datang ke lokasi mangkal setiap malam.

"Mereka ada yang pernah ditangkap dan dilakukan pembinaan, tapi mereka melakukannya lagi.

Kami pun akan terus melakukan operasi rutin untuk memberantas jenis-jenis penyakit masyarakat," pungkasnya.

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hamil Tua, TL Tetap Mangkal Jadi PSK, Miliki 2 Anak Balita, Suami Kabur Entah ke Mana

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved