Keberanian Gadis 19 Tahun Lawan Militer Myanmar, Sebelum Tewas Ingin Donorkan Organ

Beginilah keberanian Deng Jia Xi, gadis 19 tahun lawan militer Myanmar, sebelum tewas ingin donorkan organ.

ISTIMEWA
KUDETA MYANMAR - Beginilah keberanian Deng Jia Xi, gadis 19 tahun lawan militer Myanmar, sebelum tewas ingin donorkan organ. FOTO: SOSOK ANGEL SAAT DEMO 

Sebelum polisi menyerang, Angel sembat berteriak tak akan mundur.

"Jangan ada darah tertumpah," kata Angel ditirukan Myat Tu.

Myat Tu pun kaget setelah tahu kalau Angel menjadi korban kebrutalan aparat.

Kerusuhan berdarah tersebut menambah kepiluan masyarakat Myanmar atas kudeta sejak 1 Februari lalu.

Pemimpin politik ditahan militer, antara lain Aung San Kyi. 

Baca juga: Angel Ditembak Mati Polisi Kenakan Kaus Segalanya Akan Baik-baik Saja, Kudeta Myanmar Berdarah

Baca juga: Kecaman Internasional Diabaikan, Militer Myanmar Makin Represif Tembak Mati Gadis 19 Tahun

Ingin donorkan organ

Angel terjatuh saat berunjuk rasa. (news.com.au).
Angel terjatuh saat berunjuk rasa. (news.com.au). ()

Sebelum ditembak mati oleh aparat Myanmar, seorang gadis 19 tahun sempat mengungkapkan ingin mendonasikan organ tubuh.

Kyal Sin, dikenal dengan julukan Angel, tewas saat terjadi bentrokan antara aparat dengan demonstran di kota Mandalay.

Dia menjadi ikon perlawanan, terutama karena kaus yang dikenakannya saat turun ke jalan, "Semua akan baik-baik saja".

Sebelum berdemonstrasi pada pekan ini, Kyal Sin disebut tidak hanya memasukkan golongan darah dan nomor telepon di Facebook.

Gadis 19 tahun yang juga punya nama China Deng Jia X itu menyatakan, bakal menyumbangkan organ tubuh jika terjadi sesuatu padanya.

"Jika kalian membutuhkan, kalian bebas menghubungi saya di nomor yang tertera," ujar Angel seperti dikutip AFP Kamis (4/4/2021).

"Saya bisa menyumbangkan (organ tubuh) jika saya mati. Jika seseorang butuh pertolongan, saya bisa langsung memberikannya," kata dia.

Dia masuk ke dalam 38 korban tewas bentrokan melawan aparat, hari paling berdarah sejak kudeta Myanmar pada 1 Februari.

Foto yang beredar di media sosial memerlihatkan remaja itu merangkak di jalanan, di tengah gas air mata dan tembakan.

Seorang dokter kepada AFP membenarkan bahwa Kyal ditembak mati, dengan peluru itu menembus kepalanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved