TRIBUN WIKI

4 Partai Politik yang Pernah Terpecah selain Partai Demokrat, PDIP hingga Golkar

Inilah 4 partai politik yang pernah terpecah selain Partai Demokrat, PDIP hingga Golkar.

Tribunnews.com
PARTAI - Inilah 4 partai politik yang pernah terpecah selain Partai Demokrat, PDIP hingga Golkar. FOTO: Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan KSP, Moeldoko. 

TRIBUNBATAM.id - Inilah 4 partai politik yang pernah terpecah selain Partai Demokrat, PDIP hingga Golkar.

Konflik internal Partai Demokrat hingga kini masih terus memanas.

Terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB pun menuai pro kontra yang tak main-main.

Dengan hasil KLB tersebut, maka Partai Demokrat kini terpecah menjadi dua, yaitu di bawah AHY dan Moeldoko.

Kondisi ini memperpanjang catatan sejarah partai politik di Indonesia yang pernah terpecah.

Ya, selain Partai Demokrat, sejumlah partai politik lain juga pernah mengalami konflik tajam hingga terpecah menjadi 2 kubu.

Berikut daftarnya:

1. PDIP Soerjadi vs PDIP Megawati

Soerjadi

Perpecahan di tubuh Partai Demokrasi Indonesia ( PDI) bermula ketika 16 fungsionaris DPP PDI menyatakan akan melaksanakan kongres PDI guna memisahkan diri dari kepengurusan Megawati.

DPP PDI pun langsung memecat 16 fungsionaris itu karena secara sepihak mengadakan kongres yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDI.

Meski demikian, kongres di Medan tetap berjalan dan menunjuk Wakil Ketua MPR/DPR Soerjadi sebagai ketua umum, dikutip dari Harian Kompas, 22 Juni 1996.

Melalui staf sosial politik ABRI saat itu, Letjen Syarwan Hamid, pemerintah mengakui DPP PDI hasil Kongres Medan tersebut.

Artinya, pemerintah juga tidak akan mengakui adanya tandingan atau DPP PDI pimpinan Megawati.

Dualisme PDI ini kemudian berujung pada peristiwa mencekang yang terjadi pada 27 Juli 1996 atau dikenal dengan "Kudatuli" (Kerusuhan 27 Juli) dan memakan korban jiwa.

Peristiwa Kudatuli berawal dari upaya pengambilalihan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta.

Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia mencatat, kerusuhan itu mengakibatkan 5 orang tewas, 149 orang luka, dan 23 orang hilang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved