KEBAKARAN DI KARIMUN

KEBAKARAN di Karimun, Alfian Bawa Anak dan Istri, Lompat ke Laut Selamatkan Diri

Kebakaran di Karimun, tepatnya di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral Karimun, setidaknya menghanguskan 6 unit rumah dan pelantar.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
KEBAKARAN di Karimun, Alfian Bawa Anak dan Istri, Lompat ke Laut Selamatkan Diri. Foto Kebakaran yang terjadi di pelantar Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Sabtu (6/3/2021) dini hari. 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Warga yang tinggal di jalan Ahmad Yani RT 005 RW 006, Kelurahan Meral Kota, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dibuat panik.

Itu setelah api membakar pelantar dan rumah mereka yang berada di kawasan pesisir.

Kejadian kebakaran di Karimun itu terjadi pada Sabtu (6/3/20210 sekira pukul 01.30 WIB.

Setidaknya enam rumah warga hangus terbakar akibat peristiwa itu.

Salah satu di antaranya rumah milik Limbungseng alias Aseng yang berumur 75 tahun.

Bangunan rumah yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat membesar dan merambah hingga ke rumah-rumah lainnya.

Dua unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan ke lokasi sekitar pukul 02.00 WIB, berjibaku memadamkan api dengan dibantu oleh masyarakat sekitar menggunakan alat seadanya.

Kebakaran yang terjadi di pelantar Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Sabtu (6/3/2021) dini hari.
Kebakaran yang terjadi di pelantar Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Sabtu (6/3/2021) dini hari. (TribunBatam.id/Istimewa)

Salah satu korban selamat kebakaran di Karimun, Alfian mengaku sedang tertidur saat peristiwa itu terjadi.

Sadar melihat kobaran api, pria 49 tahun itu pun seketika membangunkan istri dan anaknya untuk menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

"Begitu melihat api, saya langsung bangunkan istri dan anak saya untuk menyelamatkan diri," ucapnya.

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan melalui Plh Kapolsek Meral, Iptu Rustam Silaban mengatakan, api dapat dipadamkan sekira pukul 04.00 WIB dini hari.

Polisi masih belum dapat memastikan apa penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut. Saat ini juga tengah dilakukan olah TKP di lokasi kejadian.

Selain itu, tidak ada korban jiwa dari kejadian nahas tersebut, dan hingga kini pihak kepolisian juga belum dapat mengungkapkan atas kerugian yang terjadi.

"Penyebab dan berapa jumlah kerugian dari kebakaran ini masih harus dilakukan Tempat Olah Kejadian (TKP) oleh tim Inafis Polres Karimun," sebutnya.

Baca juga: Kebakaran di Batam, Rumah Terkunci dari Luar, Irman Berhasil Selamat Lewat Jendela Kamar

Baca juga: KEBAKARAN DI BINTAN - Sedang Tidur, Surip Kaget Rumahnya Sudah Dilalap Api

Kebakaran Gedung E Pemkab Karimun

Peristiwa kebakaran di Karimun sebelumnya terjadi di Gedung E Pemkab Karimun.

Penyebab kebakaran di Gedung E Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Karimun Rabu (6/1/2021) akhirnya menemui titik terang.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP, kebakaran di Karimun tersebut disebabkan oleh korsleting aliran listrik pada Air Conditioner (AC) yang berada di salah satu ruangan Organisasi Perangkat Daerah atau OPD.

Kebakaran sebelumnya terjadi di gedung dua lantai yang diisi oleh lima OPD Pemkab Karimun.

Sejumlah OPD itu di antaranya Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BKPSDM, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Bakesbangpol.

Kemudian, Dinas Pangan dan Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).

Misteri Kebakaran Gedung E Pemkab Karimun Akhirnya Terungkap, Kapolres Karimun Tegaskan Ini. Foto Kondisi gedung E Pemkab Karimun usai terbakar.
Misteri Kebakaran Gedung E Pemkab Karimun Akhirnya Terungkap, Kapolres Karimun Tegaskan Ini. Foto Kondisi gedung E Pemkab Karimun usai terbakar. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Tim Labfor Polda Riau bersama Inafis Polres Karimun sebelumnya menyelidiki guna mengungkap penyebab kebakaran di Karimun itu.

"Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh tim labfor dan Inafis Polres Karimun, kebakaran diakibatkan oleh korsleting AC di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD)," ungkap Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan, Selasa (9/2/2021).

Kapolres Karimun menegaskan jika tidak ada unsur kesengajaan dalam kebakaran di Karimun ini.

Penegasan ini ia sampaikan setelah sebelumnya sempat beredar kabar jika kebakaran tersebut disengaja oleh okunum yang tidak bertanggungjawab.

"Setelah melihat hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan, bahwa sama-sama tahu bahwa kebakaran tersebut tidak adanya unsur kesengajaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Akibat korsleting listrik itu, api menyambar sejumlah barang yang mudah terbakar seperti kertas, triplek dan partisi ruangan.

Foto polisi saat olah TKP kebakaran di gedung E Pemerintah Kabupaten Karimun, Rabu (6/1/2021)
Foto polisi saat olah TKP kebakaran di gedung E Pemerintah Kabupaten Karimun, Rabu (6/1/2021) (TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA)

"Terjadi lose kontak pada kabel instalasi listrik jenis tunggal ukuran 2x2 mm.

Api menyambar sejumlah bahan yang mudah terbakar hingga membesar dan menjalar ke bangunan OPD lainnya," sebutnya.

Kerugian Ditaksir Rp 2 Miliar

Gedung E di Kompleks Perkantoran Pemkab Karimun terbakar Rabu (6/1/2021) dini hari lalu.

Berapa prediksi kerugian akibat kebakaran itu?

Bupati Karimun Aunur Rafiq memprediksi kerugian akibat terbakarnya Gedung E itu mencapai Rp 2 miliar.

"Tafsir kerugian mencapai Rp 2 miliar," kata Rafiq, Kamis (7/1/2021).

Diketahui, ada lima organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkantor di gedung berlantai dua itu.

Yaitu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbagpol), dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).

Kemudian Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), dan Dinas Pangan dan Pertanian.

KEBAKARAN DI KARIMUN - Polisi menyelidiki penyebab kebakaran di Pasar Malam Tanjungbalai Karimun, Rabu (16/9).
KEBAKARAN DI KARIMUN - Polisi menyelidiki penyebab kebakaran di Pasar Malam Tanjungbalai Karimun, Rabu (16/9). (TribunBatam.id)

Dari lima OPD ini, ada tiga OPD yang tingkat kerusakannya paling parah akibat kebakaran itu.

"Mobilar kelima instansi kantor ludes habis dimakan api. Untuk biaya perbaikan gypsum, plafon dan sebagainya diperkirakan mencapai Rp 1 miliar," ujarnya.

Ia melanjutkan, kebakaran tersebut telah menghanguskan sebagian besar kantor, berikut berkas-berkas dan komputer.

"Dari berkas-berkas, sedikit yang terselamatkan. Namun untuk tiga instansi terkait tidak ada terselamatkan," ucap Rafiq.

Sehari pascakebakaran itu, Rafiq menegaskan pegawai dan honorer di OPD terdampak kebakaran tetap berkerja seperti biasa.

Untuk pegawai diliburkan hanya Rabu lalu.

"Hari ini tetap masuk, dan nanti akan saya cek," ujarnya.

Untuk sementara pegawai dan honorer itu akan berkantor di ruko.

Pelayanan internal masing-masing instansi juga akan dilakukan di ruko.

"Kami menyewa ruko. Jadi masing-masing dinas memiliki satu ruko sementara, dan berjumlah 5 ruko siap huni nantinya," ucapnya.

Diketahui, gedung yang terbakar itu dibangun pada 2006 lalu.

Anggaran pembangunan saat itu sekitar Rp 3 miliar, ditambah biaya aset mencapai Rp 7 miliar.(TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved