NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM

NEWS Webilog Tribun Batam, Belajar Tatap Muka di Sekolah Lagi, Bagaimana Rasanya?

News Webilog Tribun Batam mengambil tema belajar tatap muka di sekolah lagi di Batam. Bagaimana rasanya?

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG
NEWS Webilog Tribun Batam, Belajar Tatap Muka di Sekolah Lagi, Bagaimana Rasanya? Foto pemberlakuan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka tingkat SMPN di Sagulung Batam minggu pertama. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kegiatan belajar tatap muka pada SMP di Batam dan sederajat mulai diterapkan.

Disdik Batam telah mengeluarkan rekomendasi kepada 73 SMP di Batam dan sederajat untuk merealisasikan belajar tatap muka selama pandemi Covid-19 ini.

Rinciannya, sebanyak 27 SMP swasta dan 26 SMPN di Batam bakal menerapkan belajar tatap muka dalam kondisi pandemi Covid-19.

Adapun pada tahap kedua, Disdik Batam merekomendasikan SMP sederajat untuk menerapkan belajar tatap muka.

Rinciannya masing-masing 10 SMPN dan SMP swasta.

Sebelum memberikan rekomendasi ini, tim melakukan verifikasi sesuai dengan Surat Kesepakatan Bersama empat menteri.

Pemberlakuan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka tingkat SMPN di Sagulung Batam minggu pertama.
Pemberlakuan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka tingkat SMPN di Sagulung Batam minggu pertama. (TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG)

Di antaranya memperoleh persetujuan dari kepala dan komite sekolah, ketersediaan sanitasi kebersihan.

Selanjutnya mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, tempat cuci tangan, disinfektan, penggunaan masker dan penyediaan alat pengukur suhu tubuh.

Sebelumnya, sebanyak 80 sekolah mengajukan belajar tatap muka.

Sebanyak 63 sekolah di antaranya sudah menjalani verifikasi.

Dan baru 53 sekolah yang mengantongi rekomendasi tahap pertama.

Dalam verifikasi melibatkan unsur dari Dinas Pendidikan Batam, Dinkes Batam, Dewan Pendidikan dan Polsek setempat.

Ia mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengawasan, memastikan enam ceklis SKB 4 menteri dipatuhi dalam pelaksanaan belajar tatap muka.

Apabila diketahui ada anak didik atau pengajar yang tertular Covid-19, maka pihaknya akan menutup kembali kegiatan belajar tatap muka selama 14 hari.

Baca juga: 500 Guru di Tanjungpinang Bakal Divaksin Covid-19, Prioritaskan Guru di Sekolah Belajar Tatap Muka

Dalam News Webilog Tribun Batam edisi Sabtu (6/3/2021), TribunBatam.id mengundang dua narausmber di antaranya Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMPN 6 Batam, Arizal (AR).

Dan Wali Murid SD Malay School, Apriyanti (AP). News Webilog Tribun Batam yang disiarkan melalui live streaming mengambil tema 'Sekolah Tatap Muka Lagi, Bagaimana Rasanya'.

Berikut ini petikan wawancara eksklusifnya:

TB : Buat Pak Arizal, Bagaimana proses persiapan yang dilakukan oleh sekolah sebelum melakukan belajar tatap muka?

AR : Untuk mempersiapkan sekolah tatap muka, kita memenuhi beberapa syarat dari Dinas Pendidikan Kota Batam.

Sehingga kami sudah terverifikasi dan bisa melakukan sekolah tatap muka. Baik itu mematuhi protokol kesehatan bukan hanya 3M, tapi juga segala prasarana sekolah juga harus memenuhi protokol kesehatan.

Seperti ruangan diminimalis dari 32 orang, menjadi 18 orang karena kursi diberikan jarak 1,5 meter.

Sebelumnya kami melakukan konsilidasi bersama keluarga sekolah, lalu koordinasi dengan komite sekolah selaku perwakilan orang tua murid.

Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMPN 6 Kota Batam, Arizal, Sabtu (6/3/2021).
Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan SMPN 6 Kota Batam, Arizal, Sabtu (6/3/2021). (TribunBatam.id/Istimewa)

Kami juga memberikan surat persetujuan dari orang tua, untuk anaknya melakukan sekolah tatap muka. Kita juga membentuk satgas tingkat sekolah.

TB : Apa saja kendala yang dihadapi dalam melakukan sekolah tatap muka dan bagaimana cara mengatasi kendala tersebut, pak Arizal?

AR : Dalam melakukan persiapan sekolah tatap muka ini kami tindak memiliki kendala yang sulit.

Karena kami keluarga SMP Negeri 6 Batam bahu-membahu dalam mempersiapkan kegiatan sekolah tatap muka.

Baik itu guru, wali kelas, komite sekolah kami saling berkoordinasi dan juga kami bekerja sama pihak puskesmas.

TB : Kepada Ibu Apriyanti, bagaimana kesan ibu sebagai orang tua murid terhadap sekolah tatap muka yang diadakan hampir diseluruh SMP di Batam?

AP : Saya setuju, menurut saya sendiri jika belajar di rumah banyak bermainnya, dan lebih masksimal jika anak melakukan belajar tatap muka di sekolah.

TB : Apakah anak ibu sudah menjalani sekolah tatap muka dan jika disuruh memilih, apa anak ibu harus tetap belajar daring atau memillih kelompok sekolah tatap muka?

AP : Saya lebih memilih anak saya belajar tatap muka.

Soalnya enggak semua orang tua basic nya dibidang pendidikan.

Saya aja yang punya basic pada pendidikan merasa kewalahan atas belajar secara daring ini.

Pemberlakuan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka tingkat SMPN di Sagulung Batam minggu pertama.
Pemberlakuan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka tingkat SMPN di Sagulung Batam minggu pertama. (TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG)

TB : Kita kembali ke Pak Arizal, bisa dijelasin apa saja prosedur-prosedur belajar tatap muka?

AR : Sesuai dengan surat edaran Dinas Kota Batam. Jadi mereka disekolah hanya melangsungkan pelajaran selama dua jam saja.

Jadi siswa harus sampai di sekolah pada pukul 07.30 WIB, kemudian diperiksa, masuk dengan cuci tangan dan pembelajaran dimulai 08.00 WIB.

TB : Berapa lama jeda waktu dari mata pelajaran pertama menuju mata pelajaran kedua pak Arizal?

AR : Biasanya setiap mata pelajaran itu ada dua jam, namun sekarang hanya menjadi satu jam dan hanya ada dua mata pelajaran tiap kali masuk sekolah.

Jadi prosedur mata pelajaran pertama sampai pukul 09.00 itu masih pada mata pelajaran pertama.

Untuk pindah ke mata pelajaran kedua, kami beri jeda 15 menit dan tetap dijaga oleh tim satgas sekolah yang telah dibentuk tadi.

Mata pelajaran kedua dimulai pukul 09.15-10.15 WIB. Setelah itu anak-anak dibolehkan pulang, dengan syarat sesuai SOP orang tua sudah menunggu di depan gerbang pulang.

Suasana pembelajaran tatap muka untuk tingkat SMPN di Sagulung, untuk minggu pertama
Suasana pembelajaran tatap muka untuk tingkat SMPN di Sagulung, untuk minggu pertama (TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG)

TB : Ada berapa total semua Pelajar SMP Negeri 6 Batam, apakah semua mata pelajaran mengikuti tatap muka?

AR : Untuk tahun ini kita ada 973 siswa. Namun berdasarkan surat persetujuan orang tua, yang setuju anaknya untuk melakukan sekolah tatap muka sebanyak 612 orang, sekitar 60%.

Namun kita melakukan shift, jadi setiap siswa hanya pertemuan tatap muka sebanyak 3 hari dalam dua minggu.

Jadi misalnya kelompok pertama pada minggu kesatu selama tiga hari dan minggu kedua yang masuk kelompok lainnya lagi.

TB : Kami kembali ke Ibuk Aprianti, menurut ibu sendiri resiko apa yang paling besar ditakuti oleh orang tua ketika anaknya melakukan sekolah tatap muka?

AP : Menurut saya sendiri sebagai orang tua, yang penting disiplin mejaga protokol kesehatan aja.

Kalau disiplin Insya Allah tidak dikhawatirkan resiko dari covid-19.

TB : Apakah ada tanggapan ibu atas penjelasan Pak Arizal tadi?

AP : Saya setuju atas yang sudah dijelaskan Bapak Arizal tadi atas prosedur sekolah tatap muka.

Itu sangat bagus sekali. Intinya saya berharap sekolah tatap muka.

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepri. Foto diambil belum lama ini.
Kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepri. Foto diambil belum lama ini. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

TB : Untuk Pak Arizal lagi, bagaimana sekolah bisa mengakomodir kebutuhan siswa yang melakukan sekolah tatap muka ataupun daring dari rumah?

AR : Ini suatu kerja keras bagi kami para guru, karena disisi lain harus memberikan materi bagi yang sekolah tatap muka.

Di sisi lain juga harus memberikan materi bagi siswa yang melakukan belajar secara daring di rumah.

Jadi cara kami disini, bapak atau ibu guru masuk lebih awal di kelas sambil memantau siswa dan guru memberikan materi dulu kepada yang belajar daring di rumah dengan memberikan tugas.

Setelah itu, sekitar 15 menit baru dimulai belajar tatap muka dan untuk tatap muka kami meniadakan tugas.

TB : Bagaimana prosedurnya ketika dua kelompok belajar tatap muka ini saat ujian dan bagaimana skema dan penilainnya?

AR : Khusus untuk ujian, konsepnya dilakukan secara daring. Jadi sekolah tatap muka tetap berjalan selama tiga hari dan kamis nya untuk ujian seperti ujian Penilaian Tengah Semester atau PTS nanti dilakukan secara daring.

TB : Untuk Ibu Aprianti lagi, apa pesan ibu kepada orang tua lain, guru atau pemerintas atas sekolah tatap muka maupun daring ini?

AP : Untuk orang tua lainnya, jika melaksanakan belajar daring, berikan kepada anak sendiri yang menyelesaikan tugas sekolah, jangan orang tua.

Pemberlakuan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka tingkat SMPN di Sagulung Batam minggu pertama.
Pemberlakuan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka tingkat SMPN di Sagulung Batam minggu pertama. (TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG)

Kalau untuk sekolah, saya mengharapkan sekali untuk memberlakukan sekolah tatap muka bagi saya yang setuju dan bagi pemerintah diusahakan kerja samanya aja.

TB : Untuk Pak Arizal, Sampai kapan batas toleransi pada pelajaran secara daring, apa ada batas waktu ?

AR : Intinya untuk yang daring ini sesuai aturan, jika Pemerintah sudah menunjukan lampu hijau, maka tatap muka kita akan berlakukan semua.

Ya untuk daring tadi, jika ingin mengubah surat persetujuan dari tidak setuju menjadi setuju kami persilahkan.

Tapi menurut saya, lebih baik belajar tatap muka, agar para guru disini lebih mudah dalam memberikan nilai-nilai pelajaran yang tidak bisa diperoleh jika hanya pada belajar daring.

TB : Bagaimana evaluasi terhadap sekolah tatap muka dalam seminggu ini, apa ada penambahan kasus?

AR : Selama sepekan melakukan sekolah tatap muka, Alhamdulillah tidak ada kasus baru dan mudah-mudahan tidak terjadi, yang merupakan doa kita bersama.

Karena, kita sudah mempersiapkan sekolah tatap muka ini sejak lama, sehingga pelaksanaan dalam seminggu ini tidak ada banyak kendala dan sepanjang ini masih aman-aman saja.

Dari sini kami pertegas untuk disiplin protokol kesehatan, yang terpenting sesuai 3M.

TB : Sebelum saya mengakhiri diskusi kita, saya akan memberikan closing statement buat Pak Arizal maupun Ibu Aprianti.

AR : Tribunners sekalian, tetaplah berkarya, tetaplah berusaha dan berinovasi walaupun pada masa pandemi Covid-19 dan tetaplah disiplin atas protokol kesehatan.

Seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, tetaplah beribadah kepada Allah.

AP : Saya hanya memberikan statement singkat saja, tetap menjaga jarak.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved