Suster Ann Roza Nu Tawng Berlutut Didepan Polisi, Minta Jangan Tembaki Demonstran Myanmar
Mengenakan jubah putih dan kerudung gelap, Suster Ann Roza Nu Tawng kembali berlutut pada Senin pagi waktu setempat (8/3/2021). Dalam gambar yang dir
"Polisi juga ikut berlutut, dan menjawab mereka hanya bisa melakukan itu demi membubarkan aksi protes," jelasnya.
Setelah permohonan itu, dia mendengar suara tembakan dan melihat gas air mata sudah berada di jalanan.
Suster Ann mengatakan, dia merasa pusing dan kesulitan bernapas saat melihat seorang pria tergeletak di jalanan, nampaknya ditembak.
Editor Myitkyina News Journal menjelaskan pada saat jam makan siang, dia mendapat kabar dua orang tewas.
Kachin Waves kemudian merilis foto memilukan, menunjukkan Suster Ann berdiri di tepi jalan, dengan seseorang terbaring di aspal.
Dalam foto lain yang begitu menyayat hati, dia terlihat menangis saat menyandarkan tubuhnya ke tubuh pria yang ditembak di kepala.
Suster Ann Roza mengatakan karena gas air mata, dia tidak tahu siapa yang sudah menembak pengunjuk rasa.
"Saya sangat sudah. Polisi sudah memberi tahu saya mereka tidak akan menembaki. Namun, mereka melakukannya," ratapnya.
Dia menuturkan orang yang ditembak kepalanya sempat bernapas, sehingga dia dibawa ke klinik untuk mendapat perawatan sebelum tewas.
Sepekan sebelumnya, dia mengaku sudah siap untuk mati demi melindungi pengunjuk rasa yang hanya menyuarakan aspirasi.
Sejak kudeta yang dilakukan militer pada 1 Februari, sebanyak 56 orang tewas dan 1.790 orang ditahan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Suster Ann Kembali Berlutut di Depan Militer, Petugas Ikut Berlutut, Kalian Harus Lewati Saya Dulu
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Suster Ann Kembali Berlutut Demi Lindungi Demonstran dari Aparat Myanmar, Petugas Ikut Berlutut