DEMO DI DPRD BATAM
FAKTA-FAKTA 2 Anggota DPRD Batam Dicari Kelompok Massa, Buntut Proyek SUTT
Kelompok massa mendatangi DPRD Batam hingga kantor bright PLN Batam, Selasa (9/3/2021). Ini terkait polemik proyek SUTT. Berikut fakta-faktanya.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Polemik proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi atau SUTT di Perumahan Bandara Mas, Kota Batam, Provinsi Kepri berbuntut panjang.
Sejumlah kelompok massa mendatangi gedung DPRD Batam Selasa (9/3/2021) sekira pukul 13.10 WIB.
Kedatangan mereka merupakan lanjutan dari pelaporan dua anggota DPRD Batam atas dugaan tindak rasisme yang sebelumnya mereka buat ke Polsek Batam Kota.
Massa aksi yang berdemo tersebut berjumlah ratusan orang.
Mereka menuntut untuk bertemu dengan Ketua DPRD Batam, Nuryanto, serta para anggota DPRD Batam.
Kedatangan massa ini didorong bentrok antara warga Bandara Mas dengan petugas penjaga pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang dianggap sebagai aksi premanisme.
"Kami ingin berbicara dan berargumentasi dengan Ketua DPRD Batam dan Pak Harmidi.

Tolong pak Harmidi keluar," teriak orator dalam aksi siang itu, Abdullah Yusuf.
Keduanya menurut mereka dianggap melontarkan kalimat yang dianggap merendahkan kelompok massa yang berada di Batam, Provinsi Kepri.
Dugaan ucapan bernada rasisme tersebut, diakui Abdullah Yusuf dilontarkan oleh anggota Komisi I DPRD Batam, Harmidi Umar Husein dan anggota Komisi III DPRD Batam, Muhammad Rudi.
Ia mengatakan, dugaan rasisme itu terjadi di lokasi berbeda.
Salah satunya melalui akun media sosial.
"Kemudian satu di antaranya terjadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung Senin (8/3/2021) kemarin," sebutnya saat ditemui di Polsek Batam Kota, Selasa (9/3/2021).
Berikut ini fakta-faktanya:
1. Datangi Kantor bright PLN Batam