KECELAKAAN KERJA DI BATAM

Disnaker Kepri Selidiki Laka Kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Sebut ada Kelalaian

Tidak hanya PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Disnaker Kepri juga bakal memanggil PT Elang Jaya, subkon asal Petrik Natanael Sitompul bekerja.

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Ketenagakerjaan atau Disnaker Kepri menyelidiki kasus Kecelakaan kerja di Batam.

Mereka telah mendatangi lokasi PT ASL Shipyard Tanjunguncang, tempat pekerja subkon PT Elang Jaya, Petrik Natanael Sitompul tewas setelah jatuh dari ketinggian 25 meter.

Kepala UPT Disnaker Kepri Sudianto telah mengumpulkan sejumlah bukti tewasnya pria 20 tahun itu, Selasa (16/3/2021) sekira pukul 10.30 WIB.

"Untuk sementara kita masih dalam penyelidikan," kata Sudianto kepada TribunBatam.id, Rabu (17/3/2021).

Sudianto mengungkapkan, dari hasil penyelidikan sementara, terdapat unsur kelalaian dari pekerja.

Dimana saat proses pengerjaan di area perusahaan shipyard tersebut, yang bersangkutan menurutnya tidak menggunakan safety sesuai dengan standar prosedur yang ada.

Suasana di RSUD Embung Fatimah saat jenazah korban laka kerja di PT ASL Tanjunguncang Batuaji Batam dievakuasi.
Suasana di RSUD Embung Fatimah saat jenazah korban laka kerja di PT ASL Tanjunguncang Batuaji Batam dievakuasi. (TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG)

Pihaknya juga masih menyelidiki, termasuk saat disinggung mengenai pengawasan terhadap karyawan saat bekerja.

Ia mengatakan, kasus Laka kerja di Batam ini pernah ditangani oleh Disnaker Kepri.

Mengenai hak-hak pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Sudianto menjelaskan pihak PT Elang Jaya sebagai penyalur manpower sudah menjalankan sesuai ketentuan undang-undang.

Dia juga mengatakan dalam waktu dekat akan memanggil PT Elang Jaya sebagai penyalur karyawan.

"Alhamdulillah semua hak karyawan sudah dilengkapi,"kata Sudianto.

Korban Laka kerja di Batam Dimakamkan Hari Ini

Tangis haru mewarnai rumah duka Petrik Natanael Sitompul menjelang pelepasan jenazah ke rumah perteduhan di TPU Sei Temiang, Rabu (17/3/2021) siang.

Berdasarkan pantauan TRIBUNBATAM.id, Rabu (17/3/2021) pagi suasana rumah duka yang berada di Perumahan Jupiter Blok B 3 Tanjung Riau tampak ramai.

Orang bergantian datang mengungkapkan rasa turut berdukanya.

Baca juga: HARI INI, Korban Kecelakaan Kerja di PT ASL Tanjung Uncang Dimakamkan, Sang Ibu Terus Menangis

Baca juga: KRONOLOGI Laka Kerja di Batam, Tubuh Petrik Terseret Kabel Lalu Jatuh dari Ketinggian 25 Meter

Tampak tenda dan kursi terpasang di teras rumah itu, sejumlah warga dan kerabat juga turut berkumpul.

Semuanya hening membisu tanpa suara.

"Siang ini mau dimakankan bang, masih nunggu keluarganya dari Medan. Katanya udah mau sampai, udah di bandara," ujar seorang keluarga Petrik.

Tidak jauh dari jenazah Petrik, sang ibu juga terlihat lunglai, ia terlihat meratapi wajah jenazah anaknya yang terbujur dalam peti mayat.

Jenazah Petrik sudah dikemas dalam peti, pemakaman Petrik pun akan dilakukan secara Kristen melalui upacara keagamaan dan penghiburan terhadap keluarga.

Sang ibu menyebutkan Petrik merupakan anak laki-laki satu-satunya.

Di sela isak tangisan, ibu korban menyebut Petrik merupakan anak yang paling ia sayangi. Namun kini semuanya telah sirna.

Kronologi Kecelakaan Kerja

Sebuah kecelakaan kerja terjadi di Batam, yakni di PT ASL Shipyard Tanjunguncang Batuaji, Batam, Selasa (16/3/2021).

Dan saat ini, kasus kecelakaan kerja tersebut masih diselidiki personel Polsek Batuaji.

Kapolsek Batuaji, Kompol Jun Chaidir mengatakan, polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi.

Berdasarkan keterangan saksi, sebelum kejadian, korban Petrik Natanael Sitompul sedang berada di atas dek Kapal Lady Vik untuk pengerjaan cleaning.

Setelah pengerjaan cleaning selesai, korban naik ke atas deck kapal dan membuka tali ikatan kabel panel.

Nahas, tali ikatan panel tersebut melorot ke luar kapal dan menyeret tubuh korban.

Korban akhirnya jatuh ke dock kapal yang tingginya kurang lebih 25 meter.

Foto Kapolsek Batuaji Kompol Jun Chaidir (tengah) saat ungkap kasus belum lama ini.
Foto Kapolsek Batuaji Kompol Jun Chaidir (tengah) saat ungkap kasus belum lama ini. (TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

"Saat ini lokasi sudah kita pasang garis polisi," ucap Kompol Jun Chaidir, Selasa (16/3/2021).

Korban saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Ibu Korban Lunglai

Ibunda Petrik Natanael Sitompul terlihat lunglai tak jauh dari kamar jenazah RSUD Embung Fatimah.

Sesekali ia menyebut dadanya sesak, sulit untuk bernapas.

Ia sama sekali tak mengira, anaknya yang berumur 20 tahun mengalami kecelakaan kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang.

Ia masih ingat betul saat pagi menyediakan bekal untuk anaknya itu sebelum pergi kerja di pagi hari.

Laka Kerja Di Batam dialami Petrik Natanael Sitompul yang jatuh dari ketinggian 25 meter.

"Ah,,,sesak kali kurasa. Tadi pagi saya masih buatkan teh manisnya," ucapnya lirih, Selasa (16/3/2021).

Tangisannya makin terdengar nyaring saat mendengar jika kaki anaknya patah.

"Kakimu katanya patah ya anak. Tidak mungkin kakimu patah nak. Sakit kalilah kau rasa anak ku," ujarnya.

Ibu Korban Laka Kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang Batam Lunglai. Foto Ibu Petrik Natanael Sitompul terlihat lemas di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah, Senin (16/3/2021).
Ibu Korban Laka Kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang Batam Lunglai. Foto Ibu Petrik Natanael Sitompul terlihat lemas di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah, Senin (16/3/2021). (TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Sambil terbata-bata, ibunda Petrik juga menceritakan cita-cita anaknya yang mau kuliah, tapi ingin bekerja terlebih dahulu.

Dia juga mengungkapkan sudah meminta kepada suaminya agar anaknya dipindahhkan jangan kerja di galangan kapal.

Ibunda Petrik mengatakan jika anaknya berperilaku sangat baik.

Setiap hari, ia meluangkan waktu untuk mengurus Sang Ibu, termasuk mengurutnya.

Petrik Natanael Sitompul merupakan anak laki-laki satunya.

"Baik kali anakku ini. Setiap hari hanya dia yang mau mengurut saya.

Tidak ada lagi anakku laki-laki hanya dia anakku.

Dari kemarin sudah kubilang sama bapakmu agar dipindahkan dari sana," katanya.

Petrik Natanael Sitompul diketahui belum genap setahun bekerja di lokasi PT ASL Shipyard Tanjunguncang.

Di sana, ia diketahui merupakan karyawan subkon PT Elang Jaya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang/Bereslumbantobing)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Kecelakaan Kerja di Batam

Berita Tentang Berita Batam Batam Hari Ini

Berita Tentang Disnaker

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved