Penemuan Kerangka Manusia di Lereng Gunung Merapi Masih Misteri, Kondisi Sudah Tulang Belulang

Warga Cangkringan, Sleman dihebohkan dengan penemuan kerangka manusia yang sudah jadi tulang belulang di lereng Gunung Merapi

TribunJogja
Penemuan kerangka manusia di lereng Merapi, Senin (15/3/2021) 

SLEMAN, TRIBUNBATAM.id - Warga Cangkringan, Sleman dihebohkan dengan penemuan kerangka manusia yang sudah jadi tulang belulang di lereng Gunung Merapi, Senin (15/3/2021).

Penemuan kerangka manusia di lereng Gunung Merapi pun kini masih menyisakan misteri.

Bagaimana tidak, hingga kini proses identifikasi temuan kerangka manusia di lereng Merapi belum juga terungkap.

Proses identifikasi temuan kerangka manusia di lereng Merapi dilakukan tim tim disaster victim identification (DVI) Polda DIY.

"Hasil DVI belum keluar. Sekarang, kerangka jenazah masih di RS Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yulianto, Selasa (16/3/2021).

Kerangka manusia yang ditemukan di lereng Bukit Kendil Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, hingga saat ini belum teridentifikasi.

Baca juga: Akhirnya Terbongkar Identitas Kerangka Manusia Berbalut Mukena, Misteri 18 Tahun Lalu di Aceh

Baca juga: Tawarkan Lewat Facebook, Kasus Prostitusi Online di Gunungkidul Terbongkar, Polisi Amankan Mucikari

Menurutnya, pihak Rumah Sakit sudah mengambil sampel bagian kerangka, untuk diperiksa DNA-nya.

Hal itu dilakukan demi keperluan identifikasi.

Namun pemeriksaan belum bisa dilakukan. Sebab, harus ada bahan pembanding.

Sementara, bahan pembanding sampai saat ini belum ada.

Penemuan kerangka manusia di lereng Merapi, Senin (15/3/2021)
Penemuan kerangka manusia di lereng Merapi, Senin (15/3/2021) (TribunJogja)

Kronologi

Diketahui sebelumnya, sebuah kerangka manusia ditemukan di lereng bukit Kendil di sela prosesi labuhan di gunung Merapi, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Senin (15/3/2021) sekira pukul 09.45 WIB.

Kapolsek Cangkringan, AKP Nidia Ratih, menuturkan penemuan kerangka itu bermula ketika ada dua saksi yang merupakan peserta, selesai mengikuti prosesi Labuhan di Sri Manganti.

Saat itu, Juru kunci Merapi, Mbah Asih, meminta mereka untuk mencari semacam oleh-oleh ke atas, yaitu di lereng Bukit Kendil, berupa daun-daun, maupun batang pohon.

Sesampainya di lokasi, keduanya melihat ada kerangka manusia.

Letaknya di dalam lubang yang terbuka dengan posisi telentang menghadap ke atas.

Kondisinya, sudah tinggal tulang belulang.

Dua orang tersebut kemudian melapor dan segera ditindaklanjuti oleh SAR, Relawan dan Polda DIY.

Kerangka tersebut langsung dievakusi, di masukkan ke dalam kantong mayat.

Ilustrasi
Ilustrasi (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Selanjutnya, dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim DVI.

"Kalau dari penglihatan awam, kerangka yang ditemukan masih utuh," katanya

Kerangka mayat manusia itu, kata Nidia, ditemukan sekitar pukul 09.45 WIB. Kemudian dievakuasi pada pukul 10.15 WIB.

Menurutnya, saat kerangka ditemukan, tidak ada pakaian yang menempel.

Pihaknya belum bisa menduga-duga terkait identitas kerangka tersebut.

Sebab, hingga kini belum ada informasi orang hilang di wilayah Cangkringan.

"Sampai sekarang belum ada laporan orang hilang," paparnya.

Bukan Korban Pembunuhan

Misteri penemuan kerangka manusia di lereng bukit Kendel, di lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman mulai menemukan titik terang.

Kerangka manusia yang ditemukan di lereng Gunung Merapi tersebut telah diperiksa oleh Tim ahli dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda DIY.

Tim ahli dari Laboratorium Forensik (Labfor) Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda DIY memastikan jika kerangaka manusia tersebut berjenis kelamin laki-laki, dengan perkiraan usia antara 30 hingga 31 tahun.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Bhayangkara Polda DIY, Kompol dr Theresia Lindawati Sp F, mengatakan setelah berhasil diidentifikasi, dirinya menjelaskan jika kerangka manusia tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan perkiraan usia antara 30 hingga 31 tahun.

Ia memastikan kerangka manusia tersebut bukan korban pembunuhan atau tindak kejahatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa.

"Bukan akibat kasus pembunuhan. Itu perkiraan kami meninggal dan tertimbun longsor," jelasnya, kepada Tribun Jogja, Selasa (16/3/2021).

Ia menambahkan, dari hasil analisas sementara diperkirakan kerangka tersebut sudah terkubur selama satu tahun.

Theresia juga menegaskan bahwa tidak ada kerusakan tulang akibat hantaman benda tumpul atau lainnya.

"Tidak ada, saat ini tulang iga dari kerangka itu akan dikirim ke Labfor Jakarta untuk diteliti kembali," jelasnya.

Artinya, lanjut Theresia, kerangka manusia tersebut masih belum mendapat identitas aslinya hingga saat ini.

Hingga kini pihak kepolisian sedang berusaha mengungkap kerangka manusia yang masih misterius tersebut.

(*)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

*Berita Terkait Penemuan Mayat

*Berita Terkait Gunung Merapi

.

.

.

Sumber: TribunJogja

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved