Soal Keluhan Air Warga Sei Lekop, Ini Respons Wakil Bupati Bintan & Kabid Dinas PUPR

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Kampung Bina Desa RT 1 RW 6 Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur mengeluhkan sistem penyediaan air minum (SPAM) di kampung mereka tidak beroperasi secara maksimal.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Bintan Roby Kurniawan meminta agar penyaluran air untuk warga terutama di musim kemarau dapat berjalan lancar.

Permintaan itu dilontarkan Roby, salah satunya mengarah ke kondisi SPAM di Kampung Bina Desa Rt 1 Rw 6 Kelurahan Sei Lekop yang tidak beroperasi secara maksimal.

"Saya akan memantau terus kondisi-kondisi SPAM yang ada di daerah Bintan agar bisa tetap beroperasi terutama di saat musim kemarau," tuturnya, baru-baru ini.

Roby juga menuturkan, akan memantau dan melakukan perbaikan-perbaikan agar penyaluran air ke rumah-rumah warga bisa berjalan lancar.

Baca juga: SPAM Batam Berikan Pelayanan Air Bersih Secara Optimal

Baca juga: Air Hanya Hidup 2 Jam Dalam 24 Jam, Warga Sei Lekop Batam Mengeluh, Ini Tanggapan Moya

"Saya akan pantau, dan jika ada kerusakan akan diperbaiki," terangnya.

Sementara itu di tempat terpisah Camat Bintan Timur, Muhammad Sofyan dan Lurah Sei Lekop Riswan sudah mengecek langsung kondisi SPAM di Sei Lekop.

Dari hasil pengecekan, kondisi debit air memang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Ya memang kondisi debit airnya kurang," ujarnya ketika dikonfirmasi.

Terkait permasalahan SPAM di daerah Bintan, ternyata bukan hanya terjadi di Kampung Bina Desa Sei Lekop, beberapa proyek SPAM yang dibangun pemerintah daerah memang tidak beroperasi secara optimal.

Padahal anggaran yang dikucurkan untuk merealisasikan pembangunan SPAM nilainya sampai miliaran Rupiah.

Namun, kebanyakan permasalahan yang dihadapi yakni masalah sumber air baku di lokasi pembangunan SPAM.

Solusi Dinas PUPR Bintan

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Bintan Said Alvie mengakui, kondisi SPAM di Kampung Bina Desa Sei Lekop, Kecamatan Bintan tidak beroperasi secara optimal.

"Kita juga sudah menghubungi pengelola SPAM terkait dengan kondisi tersebut," tuturnya, Rabu (17/3/2021).

Alvie menyampaikan, jika sumber air baku menjadi faktor utama yang menyebabkan SPAM tidak beroperasi optimal.

"Selama ini beroperasi, hanya saja pelayanan tidak bisa disalurkan ke semua pelanggan setiap hari. Karena sumber air baku tidak mencukupi, apalagi dalam 1 bulan terakhir," terangnya.

Alvie juga meyakini daerah sekitar SPAM sudah tidak memungkinkan lagi untuk mencari sumber air baru untuk memasok air bersih ke dalam SPAM.

Dengan minimnya pasokan air, Alvie berencana akan melakukan pengairan disambungkan dengan PDAM.

"Rencana kita mau pengajuan koneksi ke PDAM untuk wilayah sekitarnya. Karena untuk mencari sumber air yang baru tidak memungkinkan," ungkapnya.

Sementara itu, saat ditanyakan ada berapa rumah yang sudah dihubungkan atau dipasang intalasi SPAM di Kampung Bina Desa Sei Lekop, Alvie menyebutkan kurang lebih 250 rumah.

"Ada sekitar 250 rumah. Nanti sebelum kita tapping (sambung ke PDAM) kita akan sosialisasikan terlebih dahulu pada masyarakat. Supaya masyarakat mengetahui, jika nanti ada proses pembayaran terkait air yang digunakan," ucapnya.

Alvie menambahkan, penyambungan SPAM ke PDAM ini juga sudah dilakukan di SPAM Kampung Hulu Riau Tanjunguban pada 2020 lalu.

"Kami kemarin sudah pernah duduk sama orang PDAM terkait hal itu, dan segera akan kami tindaklanjuti lagi," tutupnya.

(tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

* Berita tentang Bintan

* Berita tentang Wakil Bupati Bintan

* Berita tentang Sei Lekop