Gadis Bercadar Jualan Cilok, Tak Malu Dorong Gerobak Demi Bantu Ekonomi Keluarga dan Umrahkan Nenek

Dengan pakaian syar'i lengkap dengan purdah atau cadar Casinta (23) setiap hari mendorong dagangannya untuk berjualan cilok di jalanan Indramayu

Tribun Jabar
Gadis Bercadar Jualan Cilok, Tak Malu Dorong Gerobak Demi Bantu Ekonomi Keluarga dan Umrahkan Nenek 

TRIBUNBATAM.id - Gadis Bercadar Jualan Cilok, Tak Malu Dorong Gerobak Demi Bantu Ekonomi Keluarga dan Umrahkan Nenek.

Penampakan tak biasa terjadi di kawasan Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Indramayu.

Seorang pedagang cilok berhasil menyita perhatian masyarakat.

Musababnya, gadis pedagang cilok berkostum syar'i lengkap dengan penutip wajah atau purdah (cadar).

Bernama Casinta (23), ia sudah menekuni berdagang cilok sekitar dua pekan.

Alasannya pun cukup menarik, yakni ingin membantu ekonomi keluarga karena anak paling besar.

Sebagai anak paling besar ia merasa harus bertanggung jawab terhadap keluarganya.

Ia pun memilih berjualan cilok dan mendapat dukungan dari kedua orangtuanya.

Baca juga: Foto Remaja Berseragam Sekolah Jualan Cilok Viral, Simak Kisah Dibalik Perjuangannya

Casinta (23) adalah warga Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.

Dengan mengenakan cadar dan pakaian gamis syar'i,

ia mendorong gerobak cilok setiap harinya.

Baca juga: VIRAL Bocah Jual Cilok di Gedung DPR, Kisah Aldi Mengispirasi Tempuh 57 Km demi Beli HP untuk Kakak

Baca juga: Kamu Penggemar Cilok ? Ini Resepnya dengan Isi Telur Puyuh, Siram dengan Bumbu Kacang Gurih

"Sebagian untuk ditabung,

ingin bisa mengumrahkan nenek.

Kalau Mamah, sih, sudah umrah," ujarnya kepada Tribuncirebon.com (TRIBUNBATAM.id Grup)

saat ditemui di sela-sela aktivitas jualannya, Kamis (18/3/2021).

Casinta berkeliling menjajakan dagangannya
Casinta berkeliling menjajakan dagangannya (TRIBUN JABAR)

Casinta mengatakan, keinginan itulah yang membuatnya rela berjualan cilok sejak dua pekan lalu.

Sejak dua pekan lalu, setiap pukul 11.00 WIB

ia berkeliling mulai dari rumahnya,

lalu ke Jalur Pantura dan Jalur PLTU Indramayu,

dan ia baru pulang sekitar pukul 17.00 WIB.

Keuntungan yang biasa dia dapat dari jualan cilok bervariasi,

rata-rata antara Rp 60-Rp 100 ribu dalam sehari.

"Kadang kalau lagi ramai bisa dapat Rp 150 ribu, alhamdulillah," ujar dia.

Baca juga: Kenapa Ashanty-Anang Hentikan Biaya Pesantren Bocah Penjual Cilok? Putra Kini Menanggung Kesedihan

Baca juga: VIRAL Tukang Bakso Jualan di Puncak Gunung Cikuray Garut, Sempat Ada Tukang Cilok & Penjual Souvenir

Casinta mengaku sangat ingin juga bisa melanjutkan pendidikan

ke bangku perkuliahan karena ia sangat suka mengajar.

Akan tetapi, keinginan itu coba ia sisihkan dulu sementara.

Casinta saat melayani pembeli cilok di Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Kamis (18/3/2021)
Casinta saat melayani pembeli cilok di Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Kamis (18/3/2021) (Tribun Jabar)

Casinta mengatakan,

sebagai anak pertama ia merasa harus ikut bertanggung jawab

membantu perekonomian keluarga.

Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga,

sedangkan sang ayah hanya buruh serabutan

yang bekerja di pertambakan udang.

"Alhamdulillah orangtua mendukung,

katanya gak papa, yang penting halal," pungkasnya.

* Berita tentang Cilok

* Berita tentang Cadar

* Berita tentang Umrah

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bantu Ekonomi Keluarga dan Ingin Umrahkan Nenek, Gadis Bercadar di Indramayu Ini Jualan Cilok

(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved