Kabar Buruk Jelang Ramadhan, Riset PBB: Prediksi Covid-19 Berpotensi Jadi Penyakit Musiman
Covid-19 akan jadi penyakit musiman. Hal ini Diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan hasil risetnya mengenai pandemi Covid-19.
Kabar Buruk Jelang Ramadhan, Riset PBB: Prediksi Covid-19 Berpotensi Jadi Penyakit Musiman
TRIBUNBATAM.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan hasil risetnya mengenai pandemi Covid-19.
Masyarakat akan tetap menyambut bulan ramadhan tahun ini dalam suasana pandemi, wabah virus corona ( Covid-19) juga diprediksi akan berubah menjadi penyakit musiman yang kuat.
Dilansir KOntan.co.id dari The Straits Times yang mengutip AFP (18/3/2021),
lebih dari setahun setelah virus corona pertama kali muncul di China, sejumlah misteri masih menyelimuti penyebab awal terjadinya pandemi ini.
• Kemenparekraf Targetkan 30 Ribu Pekerja Pariwisata di Nongsa dan Lagoi Divaksinasi Corona
Dalam laporan pertamanya, tim ahli PBB yang ditugaskan mencoba menjelaskan salah satu misteri tersebut.
Dimana mereka memeriksa potensi pengaruh meteorologi dan kualitas udara pada penyebaran Covid-19.
Hasilnya, PBB menemukan beberapa indikasi penyakit tersebut akan berkembang dan berubah menjadi penyakit musiman.
Tim beranggotakan 16 orang yang dibentuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia PBB menunjukkan bahwa infeksi virus pernapasan seringkali bersifat musiman,
khususnya puncak musim gugur-musim dingin untuk influenza menyebabkan virus corona pada iklim sedang.
• China Didesak Inggris, Minta Berikan Akses ke PBB Terkait Penyelidikan Pelanggaran
"Hal ini telah memicu prediksi bahwa, jika terus berlanjut selama bertahun-tahun, Covid-19 akan terbukti menjadi penyakit musiman yang kuat," katanya dalam sebuah pernyataan.
Studi pemodelan mengantisipasi bahwa penularan Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit Covid-19, dapat menjadi musiman seiring waktu.
"Akan tetapi, dinamika penularan Covid-19 sejauh ini tampaknya dipengaruhi terutama oleh intervensi pemerintah seperti mandat masker dan pembatasan perjalanan, daripada cuaca," jelas tim PBB.
• Saat Ramadhan Akan Tetap Ada Jadwal Vaksinasi Covid-19, Didi : Vaksin Tak Batalkan Puasa
Oleh karena itu, tim tugas bersikeras bahwa cuaca dan kondisi iklim saja tidak boleh menjadi pemicu untuk melonggarkan pembatasan anti-Covid.
"Pada tahap ini, bukti tidak mendukung penggunaan faktor meteorologi dan kualitas udara sebagai dasar bagi pemerintah untuk melonggarkan intervensi mereka yang bertujuan untuk mengurangi transmisi," kata ketua tim tugas Ben Zaitchik dari departemen ilmu bumi dan planet di The John Hopkins University di Amerika Serikat.
• JUMLAH Pasien Covid-19 di RSKI Galang Batam Meroket, Hari Ini Tambah 100 Orang
Dia menunjukkan, selama tahun pertama pandemi, infeksi di beberapa tempat meningkat pada musim panas. Dan tidak ada bukti bahwa hal ini tidak dapat terjadi lagi di tahun mendatang.
Para ahli, yang hanya berfokus pada meteorologi luar ruangan dan kondisi kualitas udara dalam laporan tersebut,
mengatakan penelitian laboratorium telah memberikan beberapa bukti bahwa virus tersebut bertahan lebih lama dalam cuaca dingin dan kering dan ketika ada radiasi ultraviolet yang rendah.
Tetapi masih belum jelas apakah pengaruh meteorologi memiliki pengaruh yang berarti pada tingkat penularan dalam kondisi dunia nyata.(*/tribunbatam.id)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS, klik di sini
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul, Kabar Buruk Jelang Ramadhan, Hasil Riset PBB Prediksi Covid-19 Berpotensi Jadi Penyakit Musiman
