BATAM TERKINI

Data Dishub Batam, 3.214 Angkutan Orang Tak Layak Operasi, 'Tak Boleh Tarik Penumpang'

Dari ribuan kendaraan angkutan orang tak layak huni itu, 366 di antaranya melayani trayek utama.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Data Dishub Batam, ribuan transportasi umum angkut orang tak layak beroperasi. Foto Bus Trans Batam, Jumat (12/3/2021). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id – Sebanyak 3.214 unit kendaraan angkutan orang di Batam tak layak operasi.

Usia ribuan kendaraan itu diketahui telah melewati batas maksimal sesuai Peraturan Wali Kota/ Perwako Batam Nomor 15 Tahun 2008.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan/ Dishub Batam, Syafrul Bahri merinci 3.214 unit itu terdiri dari 366 unit kendaraan di trayek utama.

Kemudian 1.603 unit kendaraan trayek cabang, dan 1.245 unit taksi.

Menyikapi kondisi ini, Syafrul pun meminta setiap badan usaha angkutan untuk dapat tegas dalam mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

“Wajib dilakukan penghitaman,” ungkap Syafrul kepada TribunBatam.id, Senin (22/3/2021).

Sehari Terkumpul Rp 15 Juta, Dishub Batam Sebut Pengguna Bus Trans Batam Meningkat. Foto warga Batam menggunakan Bus Trans Batam, Senin (8/3/2021).
Sehari Terkumpul Rp 15 Juta, Dishub Batam Sebut Pengguna Bus Trans Batam Meningkat. Foto warga Batam menggunakan Bus Trans Batam, Senin (8/3/2021). (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Untuk setiap kendaraan atau angkutan umum yang telah habis masa operasinya, lanjut dia, tidak diwajibkan atau diperbolehkan untuk KIR.

“Angkutan umum itu pelatnya kuning. Maksudnya, penghitaman plat oleh Samsat menjadi mobil pribadi dan tidak boleh menarik penumpang,” jelas dia lagi.

Untuk KIR berkala, Syafrul menyebut jika setiap kendaraan wajib melakukannya enam bulan sekali.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 133 Tahun 2016.

“Kalau biaya KIR ada sesuai dengan besaran retribusi.

Untuk besarannya, karena sekarang smart card, perwakonya berubah.

Kalau kendaraan tersebut rutin melakukan KIR per 6 bulan sekali, tidak mahal.

Tapi, jika kendaraan itu KIR-nya mati 1 atau 2 tahun tentu agak mahal sedikit karena ada dendanya.

Artinya sama kayak kita bayar pajak kendaraan di Samsat,” katanya.

Baca juga: Sempat Periksa Kadishub Batam Rustam Efendi, Jaksa Tetapkan Tersangka Hariyanto

Baca juga: Selama Januari 2021, Jumlah Penumpang Transportasi Umum di Batam Turun 28,13 Persen

Foto Bimbar Biru, jurusan Tanjunguncang-Jodoh.
Foto Bimbar Biru, jurusan Tanjunguncang-Jodoh. (TRIBUNBATAM.ID/IAN SITANGGANG)

Sementara itu, Dishub Batam mencatat sebanyak 617 unit kendaraan angkutan orang berada di trayek utama.

Tidak hanya itu, sebanyak 1.745 unit berada di trayek cabang dan 2.545 lainnya adalah taksi.

Batasan usia operasi angkutan umum sendiri diatur melalui Perwako Batam Nomor 15 Tahun 2008.

Untuk trayek utama, usia kendaraan maksimal 18 tahun.

Sedangkan trayek cabang, usia kendaraan maksimal 15 tahun dan taksi, usia kendaraan maksimal 15 tahun.

Dishub Batam sebelumnya sempat disorot setelah adanya kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pengurusan rekomendasi penetapan jenis dan fungsi kendaraan beberapa hari lalu.

Dimana, kasus itu ikut menyeret Kepala Seksi (Kasi) Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Batam, Hariyanto menjadi tersangka.

Sebanyak 22 saksi pun ikut diperiksa terkait dugaan kasus tersebut. Beberapa di antaranya diketahui adalah pihak perusahaan.

Dishub Batam Ditarget Rp 11 Miliar

Dinas Perhubungan atau Dishub Batam diberi target Pendapatan Asli Daerah/ PAD dari Bus Trans Batam sebesar Rp 11 Miliar.

Namun hingga Maret 2021, mereka baru bisa memberi kontribusi 10 persen dari target PAD yang telah ditetapkan itu.

Bus Trans Batam di pangkalan di Sekupang
Bus Trans Batam di pangkalan di Sekupang (TRIBUNBATAM/ALFANDI SIMAMORA)

Meski demikian, Kepala Unit Pelaksana Teknis/ UPT Transportasi Umum Bus Trans Batam, Bambang Sucipto optimis bisa mengejar target PAD tersebut.

Bukan tanpa alasan, jumlah penumpang Bus Trans Batam diakuinya meningkat selama dua bulan terakhir.

Mereka mengklaim, dalam sehari setidaknya 3 ribu pengguna jasa Bus Trans Batam ini.

Bambang mengungkapkan, terdapat 40 unit Bus Trans Batam yang berkeliling Kota Batam sesuai dengan rute yang telah ditentukan.

"Kami optimis tercapai, karena masyarakat sudah mulai terbiasa hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19 ini.

Kalau kita lihat grafik penumpang, dua bulan terakhir ini sudah mulai meningkat. Sehari sudah tembus diangka 3 ribu penumpan.

Namun jumlah itu masih jauh dari target 7 ribu penumpang per hari," ungkapnya, Jumat (12/3/2021).

Untuk mencapai target itu, pihaknya merencanakan akan menata pola operasional bus dan menambah jam operasi bus setiap hari.

Selain itu, dengan meningkatkan pelayanan dengan menerapkan protokol kesehatan di dalam bus.

Diketahui target PAD tahun 2020 dari Bus trans Batam juga tidak tercapai.

Pencapaian hanya pada angka Rp 5 milliar dari target Rp 11 milliar.

Sehari Terkumpul Rp 15 Juta

Animo Warga Batam menggunakan transportasi umum, khususnya Bus Trans Batam diklaim mulai meningkat.

Dinas Perhubungan Batam atau Dishub Batam mencatat, peningkatan jumlah penumpang terjadi sejak Awal Tahun 2021.

Dari peningkatan jumlah penumpang itu pula, Dishub Batam memperoleh pendapatan di angka Rp 15 juta setiap harinya.

Kepala Unit Pelaksana Tugas Bus Trans Batam Dishub Batam, Bambang Sucipto saat mengunjungi terminal halte penumpang Sekupang belum lama ini mengatakan jumlah penumpang transportasi Bus Trans Batam mulai meningkat.

"Kalau kita lihat grafik penumpang, dua bulan terakhir ini sudah mulai meningkat.

Sehari sudah tembus di angka 3 ribu orang," ujarnya kepada TribunBatam.id, Senin (8/3/2021).

Berbeda dari hari sebelumnya, kata Bambang sempat mengalami penurunan hingga merosot dibawah angka seribu orang.

Bambang berharap agar jumlah penumpang Bus Trans Batam kembali meningkat sebelum adanya pandemi Covid-19.

Bambang menyebutkan saat ini ada sebanyak 40 unit bus trans Batam yang beroperasi setiap mengitari kota Batam sesuai dengan rute yang telah ditentukan.

"Memang rata rata pada saat pandemi Covid-19 melanda terjadi penurunan penumpang yang signifikan.

Dampaknya tak hanya pada target PAD bahkan pengurangan petugas transportasi.

Kalau sebelum pandemi Covid-19 jumlah penumpang tembus 7 ribu orang setiap hari," ungkap Bambang.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Bereslumbantobing)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Dishub Batam

Berita Tentang Transportasi Umum

Berita Tentang Berita Batam Hari Ini

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved