Kapan Datangnya Nisfu Syaban 2021? Berikut Keutamaan dan Amalan yang Dianjurkan
Kapan datangnya Nisfu Syaban 2021? Berikut keutamaan dan amalan yang dianjurkan.
TRIBUNBATAM.id - Bulan Syaban telah berlalu selama beberapa hari sebelum menuju Nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban pun tinggal menghitung hari.
Nisfu Syaban terhitung sebagai malam ke 15 bulan kedelapan Syaban dari kalender Islam.
Malam Nisfu Syaban diterjemahkan menjadi malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.
Pada malam tersebut juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan.
Selain itu umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada bulan Sya'ban.
Karena selain walaupun sunah, namun biasanya sering diamalkan umat Islam karena di malam Nisfu Syaban memiliki banyak keistimewaan.
Di antaranya adalah Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam Nisfu Syaban belum juga berdamai.
Baca juga: Apa Itu Nisfu Syaban? Malam Pengampunan Dosa di Pertengahan Bulan Syaban Jelang Ramadhan
Baca juga: Tanggal Puasa Nisfu Syaban 2021, Ketahui Niat Puasa hingga Amalan di Malam Nisfu Syaban
Baca juga: 4 Amalan di Bulan Syaban 2021, Miliki Keutamaan yang Sayang Dilewatkan
Lantas, kapan malam Nisfu Syaban tiba?
Berdasarkan jadwal, Nisfu Syaban tahun 2021 atau 1442 H jatuh pada hari Minggu, 28 Maret 2021.
Makin dekat dengan malam Nifsu Syaban berarti sudah dekat dengan Ramadhan 1442 H.
Semoga Allah SWT masih memberi kita umur dan kesempatan untuk beribadah di bulan suci Ramadhan 1442 H ini. Aamiin.
Untuk diketahui, Nisfu Syaban adalah hari pertengahan bulan Syaban, dalam kalender Islam tahun Hijriah.
Malam Nisfu Syaban diperingati pada setiap tanggal 15 Syaban.
Sebelum melaksanakan puasa Nisfu Syaban 1442 H, lafalkan niatnya terlebih dahulu.
Inilah doa niat puasa Nisfu Syaban lengkap dengan Bahasa Arab dan artinya.
Seperti dilansir banjarmasinpost.co.id, di bulan Syaban banyak amalan-amalan yang dapat dilakukan, sebab bulan Syaban adalah bulan haram atau mulia.
Salah satu alaman yang dapat dilakukan di bulan Syaban adalah berpuasa.
Puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunah yang dilakukan pada hari ke-15 bulan Syaban.
Artinya, puasa Nisfu Syaban 2021 ini dapat dilaksanakan pada 28 Maret 2021 nanti.
Meskipun puasa di Nisfu Syaban dikategorikan sebagai puasa sunah namun biasanya sering diamalkan umat Islam karena di malam Nisfu Syaban memiliki keistimewaan tersendiri.
Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban
Bagi anda yang ingin melaksanakan puasa sunah Nisfu Syaban nanti, berikut niat puasa sunnah di bulan Sya'ban:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”
Bagi yang lupa melafalkan niat sebelum fajar, diperbolehkan melafalkan niat saat pagi atau siang hari.
Dalam puasa sunnah, niat boleh dilakukan siang hari selagi belum makan, minum, dan melakukan hal yang bisa membatalkan puasa.
Berikut niat puasa sunnah sya'ban di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta'ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT.”
Do'a Berbuka Puasa
Dikutip dari TribunLifestyle yang melansir laman almunawwar.net, doa berbuka puasa ada dua bacaan, dan bisa dipilih mana yang mudah untuk dihafalkan.
Berikut ini doa berbuka puasa beserta tulisan latin dan artinya:
Doa Berbuka Puasa 1
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,"
Doa Berbuka Puasa 2
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah,"
Berikut video ceramah Ustaz Abdul Somad tentang menghidupkan malam Nisfu Syaban
Berikut sejumlah keutamaan soal Nisfu Syaban:
1. Disebut Malam Pengampunan Dosa
Melansir Wikipedia.org, disejumlah negara penyebutan Nisfu Syaban cukup beragam:
- Lailat al-Baraa (bahasa Arab: ليلة البراءة, Malam Pengampunan Dosa);
- Lailat al-Du'a (bahasa Arab: ليلة الدعاء, Malam Berdoa);
- Nim Sha'ban di Afghanistan dan Iran;
- Nisf Sha'ban (bahasa Arab: نصف شعبان, Pertengahan Sya'ban) di negara-negara berbahasa Arab;
- Nisfu Sya'ban di negara-negara berbahasa Melayu;
- Shab-e-Baraat di India, Pakistan, dan Bangladesh, berarti Malam Pengampunan Dosa; serta
- Berat Kandili di Turki.
- Wulan Ruwah di Jawa, yang berarti bulan arwah, digunakan untuk mengirim do'a kepada para leluhur agar mendapat pengampunan dosa.
Baca juga: Apakah Bayar Utang Puasa Setelah Nisfu Syaban Masih Diperbolehkan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
2. Pandangan Ulama
Menurut pandangan ulama, malam Nisfu Syaban adalah malam pengampunan dosa.
Menurut Ustadz Abdul Somad, dosa yang diampuni diberikan kepada orang yang di malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba.
3. Keutamaan Bulan Syaban
Melansir Tribun Pontianak berjudul "Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dan Amalan yang Dianjurkan untuk Dilaksanakan", menurut Buya Yahya, bulan Sya'ban adalah bulan yang sangat diperhatikan Rasulullah SAW.
Sampai dalam hadits riawayat Imam Bukhari, Siti Aisiyah bercerita, Nabi tidak pernah berpuasa banyak di satu bulan, seperti pada bulan Syaban.
Dan nabi berpuasa di bulan syaban semuanya.
Nabi sangat perhatian dengan bulan Syaban karena bulan syaban adalah bulan dimana orang lupa, lalai dengan bulan Syaban karena jatuh di antara bulan Rajab dan Ramadan.
Kemudian, Buya Yahya juga mengatakan bahwa malam nisfu sya'ban adalah malam mulia.
"Allah itu di malam Nisfu Syaban membagikan pengampunan kepada semua makhluknya kecuali mereka yang menyekutukan Allah dan orang yang punya kebencian dan permusuhan," jelas Buya Yahya
Baca juga: Kumpulan Ucapan Maaf yang Menyentuh di Malam Nisfu Syaban, Cocok Dikirimkan via Whatsapp
4. Amalan Bulan Syaban
Melansir Tribunnews berjudul "Rangkaian Ibadah Malam Nisfu Syaban, Baca Yasin 3 Kali Setelah Maghrib, Apa Hukum dan Keutamannnya?",
Berikut penjelasannya menutut artikel dari Nu Online yang tayang pada 11 Mei 2017 silam:
Adapun aktivitas masyarakat di malam nisfu Sya‘ban yang membaca Surat Yasin 3 kali yang kemudian juga diiringi dengan permintaan berupa keberkahan pada umur, harta, dan hajat-hajat lainnya tidak perlu dipersoalkan karena memang tidak ada masalah secara syar‘i di situ.
Yang dibaca adalah salah satu surat di dalam Al-Quran.
Pihak yang diminta juga tidak lain adalah Allah SWT.
Mereka juga meminta yang baik-baik untuk kemaslahatan dunia dan akhirat baik pribadi maupun kepentingan umum.
Hal ini dijelaskan dengan detil oleh Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki berikut ini.
لكن لا مانع أن يضيف الإنسان إلى عمله مع إخلاصه مطالبه وحاجاته الدينية والدنياوية، الحسية والمعنوية، الظاهرة والباطنة، ومن قرأ سورة يس أو غيرها من القرآن لله تعالى طالبا البركة في العمر، والبركة في المال، والبركة في الصحة فإنه لا حرج عليه، وقد سلك سبيل الخير (بسرط أن لا يعتقد مشروعية ذلك بخصوصه) فليقرأ يس ثلاثا، أو ثلاثين مرة، أو ثلاث مئة مرة، بل ليقرأ القرآن كله لله تعالى خالصا له مع طلب قضاء حوائجه وتحقيق مطالبه وتفريج همّه وكشف كربه، وشفاء مرضه وقضاء دينه، فما الحرج في ذلك...؟.. والله يحب من العبد أن يسأله كل شئ، حتى ملح الطعام وإصلاح شسع نعله
Artinya, “Tapi tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salehnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca Surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta‘ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah. Artinya, orang ini telah menempuh jalan yang baik (dengan catatan ia tidak meyakini bahwa amal salehnya itu disyariatkan secara khusus untuk hajat tersebut).
Silakan membaca Surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Quran secara ikhlas lillahi ta‘ala diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, permintaan kepada Allah agar utang terbayar.
Lalu di mana masalahnya? Allah senang terhadap hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya atas pemenuhan hajat apapun termasuk hajat atas garam pelengkap masakan dan hajat atas tali sandal yang rusak,” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban? cetakan pertama, 1424 H, halaman 119).
Sayyid Muhammad bin Alwi menyatakan secara jelas bahwa permohonan, munajat, dan doa kepada Allah SWT tidak menafikan keikhlasan amal tertentu.
Artinya, para hamba Allah SWT boleh saja berdoa agar Allah SWT memenuhi segala hajatnya tanpa harus khawatir akan amalnya.
Ini yang disebut dalam istilah agama dengan sebutan “tawassul” atau “wasilah”.
Salah satu dalil atas tawasul adalah cerita Rasulullah SAW dalam hadits shahih terkait tiga orang yang terperangkap di dalam gua.
Pintu gua tertutup oleh batu besar.
Di tengah keputusasaan, masing-masing dari mereka kemudian memohon kepada Allah sambil menyebut amal saleh terikhlas yang pernah mereka lakukan.
Berkat tawasul dengan amal saleh itu, sedikit demi sedikit batu besar yang menutup mulut gua itu bergeser. “Tawasul jenis ini dijelaskan dengan detil dan rinci oleh Syekh Ibnu Taimiyah secara khusus dalam kitabnya terutama pada artikel berjudul ‘Qaidah Jalilah fit Tawassul wal Wasilah’,” (Sayyid Muhammad bin Alwi, 1424 H: 120).
Sebagaimana kita tahu bahwa istilah “wasilah” ini dipakai dalam Al-Quran dalam Surat Al-Maidah ayat 35.
Berikut ini kami kutip istilah tersebut beserta tafsirnya.
يَا أَيّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّه" خَافُوا عِقَابه بِأَنْ تُطِيعُوهُ "وَابْتَغُوا" اُطْلُبُوا "إلَيْهِ الْوَسِيلَة" مَا يُقَرِّبكُمْ إلَيْهِ مِنْ طَاعَته
Artinya, “(Wahai orang-orang beriman, takwalah kepada Allah) takutlah akan siksa-Nya. Caranya, taati perintah-Nya. (Untuk sampai kepada-Nya, carilah) kejarlah (sebuah wasilah) berupa amal ketaatan yang dapat mendekatkan kalian kepada-Nya,” (Lihat Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsirul Jalalain, Beirut, Darul Fikr, tanpa tahun).
Itulah penjelasan tentang hukum membaca surah yasin pada malam Nisfu Sya'ban namun juga dihajatkan untuk sesuatu.
(*)
Berita lainnya terkait Nisfu Syaban
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Puasa Nisfu Syaban 2021 Jatuh Pada Tanggal? Amalan di Malam Nisfu Syaban, Bacaan Niat Puasa
Baca berita terbaru lainnya di Google!