Safe Travel Bubble Jadi Upaya Menghindari PHK di Dunia Pariwisata
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menghadiri rakor bersama Wamenkes secara virtual, temanya safe travel bubble di Bintan Resort Lagoi & di Nongsa Batam
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menghadiri rapat koordinasi bersama Wakil Menteri Kesehatan RI secara virtual dengan agenda Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kepri, Selasa (23/3/2021).
Ansar Ahmad menyampaikan, perkembangan covid-19 dari seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Kepri menunjukkan angka yang menggembirakan.
Di empat kabupaten, sudah menunjukkan angka zero kasus dan menjadi green zone, sedangkan di tiga kabupaten dan kota yakni Batam, Tanjungpinang dan Bintan, juga sudah membaik dengan hanya 1-3 kasus saja. Dengan tingkat kesembuhan mencapai 95,50 persen.
Adapun perkembangan vaksinasi untuk lansia, lanjutnya, masih dalam proses dan perlu ada dorongan. Mengingat para lansia ini komorbit, ada yang memiliki penyakit bawaan. Ditambah lagi menyangkut permasalahan psikisnya.
Adapun vaksinasi yang sudah dilaksanakan di Kepri untuk AstraZeneca juga terus digesa dan akan bekerja sama dengan vaksinator TNI-Polri.
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Ajak Kadin Ikut Pulihkan Ekonomi Kepri
Baca juga: Ansar Ahmad Ajak Tiga Menteri Tinjau Landing Point Jembatan Batam Bintan, Ini Arahan Luhut
"Nanti kita akan dorong lagi melalui RT/RW dengan menyiapkan fasilitas dan edukasi lebih gencar lagi. Ini juga untuk dapat disasar lebih cepat dan lansia menjadi perhatian khusus bagi kami," ungkap Ansar.
Ansar menyampaikan, Pemprov Kepri baru saja memvaksin para petugas pariwisata, khusus di dua kawasan wisata yang ada di Batam dan Bintan, disaksikan Menteri Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif RI.
Vaksinasi ini guna mendukung rencana dibukanya kembali kran wisman masuk ke Kepri.
"Bagi kami petugas pariwisata juga merupakan pelayanan publik. Maka akan kami sasar juga guna mendukung rencana akan dibukanya 2 kawasan pariwisata di Batam dan Bintan.
Adapun temanya safe travel bubble di Bintan Resort Lagoi dan di Nongsa Point Marina. Menyangkut protokol kesehatannya sudah disiapkan dengan rapi sebagai keseriusan kita.
Komunikasi instens dengan pihak luar juga terus kita bangun," tegas Ansar.
Untuk tahap awal, Ansar menuturkan 4000 vaksinasi sudah diberikan kepada petugas pariwisata dengan persetujuan Menteri Kesehatan. Karena menurut Ansar, kedua wilayah ini tidak berafiliasi langsung dengan masyarakat.
Hanya saja mereka perlu diskresi yang mereka harapkan waktu turis itu masuk ke Batam dan Bintan cukup dengan alat GeNose dan kembali lagi ke Singapura baru di-swab.
"Kita menggunakan vaksin reguler yang diberikan pada tahap dua untuk para petugas wisata ini, dan kami sudah mengusulkan untuk tambahannya dengan seluruh kebutuhan yang diperlukan sekitar 30.000 dosis untuk petugas pariwisata.
Kemudian perkampungan yang dekat dengan daerah wisata dan keluarga petugas pariwisata," tuturnya.
Ansar berharap, bantuan Kementerian Kesehatan RI dalam rapat koordinasi terbatas di tingkat pusat. Karena menurut pelaku usaha kemungkinan bulan Juni atau Juli belum terbuka dunia pariwisata akan ada PHK besar-besaran dan menimbulkan persoalan lebih berat.
"Harapan kami Pak Wamen dapat menyampaikan dan membicarakan persoalan-persoalan rencana safe travel bubble agar berjalan sesuai deadline yang sudah kami persiapkan, dan tidak tertunda lagi," tutup Ansar.
Sementara itu, Wamen Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, akselerasi rapat vaksin ini sangat penting karena bisa membuat berbagai upaya modifikasi untuk menyelaraskan berbagai aksi di daerah masing-masing.
"Kita sudah mencapai vaksinasi nasional sampai kemarin 5.708.507 vaksinasi pertama yang warna abu-abu tua. Vaksinasi kedua nantinya akan ada kejar-kejaran karena menyesuaikan vaksinasi pertama," kata Dante.
Kemudian sasaran lansia dan publik lebih besar sasaran SDM dan Tenaga Kesehatan. Kalau sasaran publik itu 12.251 juta dan tenaga kesehatan hanya 1,4 juta dan ini sudah terselesaikan sasaran pertama 40,439,051 total yang di layani 14,15 persen dengan adanya pembatalan karena komorbit 1,1 persen.
"Nanti akan kita buat, proses skrining ini lebih ringkas dan akselerasi lebih cepat dan kasus yang tertunda itu lebih baik," tambahnya
Kementerian Kesehatan juga mengharapkan kepada daerah untuk mengikutkan rumah sakit swasta, karena mempunyai nilai strategis yang penting dalam penyelenggaraan vaksinasi.
"Saya ingin pihak swasta digandeng asalkan dua pesan yang dapat kita pertahankan tidak dipungut biaya untuk vaksinasi dan diawasi penyebaran vaksinnya untuk tidak diperjualbelikan. Karena pihak swasta bisa menggandeng pihak-pihak sponsor untuk pembiayaan oprasional vaksinasi," harap Dante.
(Tribunbatam.id/endrakaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
* Berita tentang Gubernur Kepri