MENUJU PEMILU 2024
Bukan Prabowo, Ternyata Nama Anies Baswedan & 2 Nama Lainnya Dinilai Berpotensi Jadi Capres 2024
Nama Anies Baswedan menjadi sosok calon presiden yang paling banyak dipilih anak muda berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Bukan Prabowo, Ternyata Nama Anies Baswedan & 2 Nama Lainnya Dinilai Berpotensi Jadi Capres 2024
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Masih tiga tahun lagi pemilihan umum ( Pemilu) Presiden.
Namun, masyarakat Indonesia tampak hangat membicarakan siapa yang paling cocok menjadi Presiden kelak habis masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Dari sekian nama, yang paling dekat disebut-sebut yang berpeluang adalah Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Nama Anies Baswedan menjadi sosok calon presiden yang paling banyak dipilih anak muda berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Sebanyak 15,2 persen responden yang merupakan anak muda usia 17-21 tahun itu memilih Anies.
• Survei Terbaru Sosok Populer Capres 2024, AHY Melesat Tajam Kalahkan Nama-nama Lain
Selain Anies, tokoh selanjutnya yang banyak dipilih yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 13,7 persen responden.
Peringkat ketiga yakni Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil yang memperoleh angka 10,2 persen.
Ketiga nama tersebut digadang-gadang akan menjadi nama baru dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Menanggapi hasil survei tersebut, pengamat politik Pangi Syarai Chaniago menyebut bahwa politik Indonesia seringkali penuh dengan element of surprise atau kejutan.
Pangi menyebut, ketiganya bisa saja berpeluang menjadi Capres di 2024.
• Bakal Gelar Kampanye Capres 2024 saat Pelantikan Joe Biden, Trump: Saya Tidak Mengakui Apapun!
Namun, kalkulasi atau hitung-hitungan politik seringkali menemukan hasil justru di menit-menit akhir.
"Pada pilpres, kalkulasi jodoh menjodohkan pasangan calon itu terjadi di last minute, penuh kejutan. Dalam politik yang berbahaya itu kejutan-kejutan yang semua orang tidak memprediksi, bahwa pemilihan pasangan calon, hingga keputusan partai melakukan pengusungan dilakukan tidak jauh dari masa pemilu," ucap Pangi pada Kompas.com, Selasa (23/3/2021).
Selain itu, menurut Pangi, saat ini jumlah undicided voters atau masyarakat yang belum menentukan pilihannya masih banyak.
Sementara itu, strong voters atau pemilih kuat saat ini jumlahnya masih sedikit. Kebanyakan dari masyarakat masih ingin melakukan penilaian pada tokoh-tokoh politik yang ada.
"Undicided voters-nya masih banyak. Mereka masih belum mau terburu-buru menentukan saat ini siapa yang akan mereka pilih. Dinamikanya masih sangat mungkin berubah, apapun bisa terjadi didepan," papar dia.
Di sisi lain, hasil survei yang dirilis jauh sebelum proses pemilu dilaksanakan, menurut Pangi, tidak selalu mendapatkan respons positif dari para tokoh politik.
Sebab, dalam politik, terdapat beberapa kemungkinan bahwa tokoh-tokoh dengan elektabilitas tinggi justru dapat menghadapi hambatan dari lawan politisnya sejak saat ini.
• Prabowo Didorong Kembali Maju jadi Capres di 2024, Politikus Partai Demokrat Beri Tanggapan Lain
"Banyak calon-calon tidak terlalu senang dengan hasil positif elektabilitas mereka yang diumumkan jauh sebelum pemilu terjadi. Sebab bisa saja menjadi blunder, bunuh diri, terlalu cepat dimatikan oleh lawan politiknya, ini tidak menyenangkan juga untuk mereka," kata Pangi.
Selanjutnya, Pangi mencermati bahwa baik Anies, Ganjar, maupun Kamil merupakan pejabat pemerintah.
Padahal, yang mesti dipastikan jika akan maju menjadi capres yakni adanya partai politik pengusung.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa meski memiliki elektabilitas, ketiga tokoh tersebut mesti bersaing dengan tokoh-tokoh politik lain yang hari ini menjabat sebagai ketua umum di parpol masing-masing.
"Punya elektabilitas tinggi, tapi tidak punya partai pengusung itu tidak ada artinya. Saya melihat yang menjadi tantangan ketiganya adalah bersaing dengan figur-figur yang saat ini justru menjabat sebagai ketua umum partai. Ibaratnya para ketua umum ini sudah punya kendaraan dan tiketnya sekaligus untuk maju pilpres," papar dia.
Terakhir, menurut Pangi, memiliki elektabilitas tinggi di kalangan anak muda adalah modal yang baik, tetapi belum cukup kuat.
Jika ingin menjadi capres, para tokoh-tokoh tersebut harus bisa mempengaruhi kelompok masyatakat yang lain dengan ceruk yang lebih besar.
"Segmentasi anak muda itu jadi penentu, tapi belum cukup. Masih banyak ceruk atau kolam besar lainnya yang harus dipengaruhi oleh para tokoh-tokoh itu jika memang ingin maju sebagai capres," ucap dia.
• Jenderal TNI Ini Terang-terangan Sarankan FPI jadi Parpol: Usung Rizieq Shihab jadi Capres
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei tentang tokoh yang dipilih anak muda untuk jadi presiden.
Ada 17 tokoh yang dijadikan pilihan dalam survei. Hasilnya, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat perolehan angka tertinggi.
"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Minggu (21/3/2021).
Berikut rincian perolehan angka 17 tokoh yang dipilih anak muda untuk menjadi presiden berdasar survei Indikator Politik Indonesia:
1. Anies Baswedan: 15,2 persen
2. Ganjar Pranowo: 13,7 persen
3. Ridwan Kamil: 10,2 persen
4. Sandiaga Uno: 9,8 persen
5. Prabowo Subianto: 9,5 persen
6. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 4,1 persen
7. Erick Thohir: 1,5 persen
8. Tito Karnavian: 1,2 persen
9. Puan Maharani: 1,1 persen
10. Gatot Nurmantyo: 0,8 persen
11. Khofifah Indar Parawansa: 0,7 persen
12. Ma'ruf Amin: 0,4 persen
13. Budi Gunawan: 0,4 persen
14. Bambang Soesatyo: 0,4 persen
15. Airlangga Hartarto: 0,2 pwrsen
16. Mahfud MD: 0,2 persen
17. Muhaimin Iskandar: 0,0 persen.
Adapun survei yang digelar Maret 2021 ini melibatkan 1.200 responden berusia 17-21 tahun.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan melalui telepon dan memiliki toleransi kesalahan atau margin of error lebih kurang sebesar 2,9 persen. (*/tribunbatam.id)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS
Berita lain tentang POLITIK
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menakar Peluang Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil Jadi Capres 2024"