HUMAN INTEREST
Kisah Bos Agen Travel di Batam Bagi-bagi Rezeki 'Teh Tarik' di Tengah Pandemi Covid19
Deska mulai membagikan teh tarik gratis sejak 6 bulan lalu. Meski penghasilannya sebagai bos agen travel di Batam surut saat ini, dia tak pelit
"Minuman ini sederhana sebenarnya, bisa kita jangkau kapan saja dan dimana saja. Namun tidak semua orang mampu membeli dan meminumnya.
Apalagi para tahanan lapas. Mereka rindu sekali minuman manis yang segar. Meski sedang sulit harus bersyukur bahwa kita sebenarnya adalah orang-orang yang masih beruntung," ujar Deska.
Lantas, darimana sumber dananya?
Uang untuk pengadaan teh tarik itu berasal dari koceknya sendiri. Namun terkadang ia juga mendapatkan donasi dari para tamu-tamu travelnya yang berasal dari luar negeri.
"Sedekah dari jarak jauh, begitulah sebutannya. Karena walaupun pandemi dan mereka belum bisa ke sini, saya tetap jalin komunikasi yang baik dengan mereka.
Tak lupa juga untuk mengajak mereka ke program Indahnya Berbagi," jelasnya.
Bagi-bagi rezeki ini ternyata sudah ia lakukan sejak 6 bulan lalu.
Dalam proses pembuatannya, ia dibantu istri dan santri yang ia rawat di Yayasan Amilin Batam Mandiri miliknya.
Setidaknya, ada 25 santri yang tergabung di sini. Kebanyakan dari mereka ialah kaum dhuafa, yatim dan piatu. Mereka semua turut andil dalam proses pembuatan teh tarik itu.
Mereka bahu-membahu membantu Deska menarik puluhan liter teh agar menjadi teh tarik yang nikmat dan dapat dicicipi orang yang membutuhkan di luar sana.
"Ya, saya coba ajarkan mereka untuk selalu berbagi meski keadaan sedang sulit. Alhamdulillah mereka sangat antusias dan bersemangat.
Minuman yang kita produksi juga akan didistribusikan mereka yang didampingi saya," ujarnya.
Ia menegaskan, aksi bagi-bagi teh tarik ini tulus ia lakukan tanpa melihat profit keuntungan.
Dengan keterbatasan penghasilan, ia masih mau berbagi.
Untuk satu kali produksi, ia harus mengeluarkan uang sekitar Rp 1,5 juta. Modal yang tidak sedikit, tetapi ia ikhlas mengeluarkannya.