Masalah di Terusan Suez Tak Kunjung Rampung, Adakah Kira-kira Jalur Alternatifnya?

Ever Given tersumbat pada Selasa sekitar pukul 7.40 pagi waktu setempat. Situasi tersebut mengharuskan sekitar 150 kapal di kedua sisi kanal menunggu.

Instagram/fallenhearts17
Kapal kargo sepanjang 400 meter MV Ever Given kandas melintang di Terusan Suez, Selasa (23/3/2021) yang membuat kemacetan total di Terusan Suez. 

"Suez ke Amsterdam dengan kecepatan 12 knot hanya perlu lebih dari 13 hari melalui kanal, tapi 41 hari melalui Cape of Good Hope," jelasnya terkait perbandingan salah satu rute alternatif yang mungkin diambil.

Pada Jumat sore, pilihan tersebut terlihat semakin banyak dilirik.

Wiese Bockman tidak hanya mencatat perubahan arah Ever Greet. Ada dua kapal lainnya yang telah dialihkan dalam empat hingga 12 jam terakhir. 

Biaya tambahan untuk berlayar melalui Cape of Good Hope sangat besar. 

Anoop Singh, kepala analisis kapal tanker yang berbasis di Singapura di Braemar ACM, mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa jalan memutar dapat menambah biaya 450.000 dollar AS (Rp 6,4 miliar) untuk perjalanan biasa. 

Panjang maksimum jalan memutar tersebut adalah sekitar 15.000 mil. Jarak itu jika sebuah kapal berlayar dari Suez di selatan kanal ke Port Said di ujung utara tanpa menggunakan kanal. 

Sebagian besar rute kapal akan berbeda dari itu dan melibatkan jalan memutar yang lebih pendek. 

Walaupun begitu, Prof Rocky Weitz, direktur Program Studi Maritim Fletcher di Sekolah Fletcher di Universitas Tufts, mengatakan jalan memutar yang lebih umum masih tetap ribuan mil jauhnya.

"Rute Cape of Good Hope menambah sekitar 3.000 mil laut ke rute Terusan Suez dari Samudra Hindia ke Atlantik Utara, tergantung pada rute spesifik yang diambil oleh kapal komersial," katanya kepada Insider.

Sementara implikasi biaya dari hal ini tergantung pada jenis kapalnya.

Kapal tanker minyak akan memerlukan tambahan waktu hingga 300 jam perjalanan, sementara kapal kontainer yang relatif cepat dapat mencapai hingga 150 jam.

Perusahaan perkapalan akan mempertimbangkan alternatif ini, dengan uang yang bisa dihemat jika menggunakan Terusan Suez.

Maersk, yang memiliki sembilan kapal tersendat saat ini di kanal, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang mencari semua alternatif yang mungkin diambil.

Terusan Suez terakhir ditutup pada 1967, ketika perang pecah antara Mesir dan Israel. Sejak itu, selama delapan tahun lamanya kapal-kapal yang melewati kanal terpaksa menempuh jalan memutar.

Kapal mega-kontainer Ever Given yang terdampar di Terusan Suez diperkirakan menahan sekitar 9,6 miliar dollar AS (Rp 138,3 triliun) barang setiap hari, menurut data pengiriman melansir BBC.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved