BATAM TERKINI

KADISDIK Batam, Hendri Arulan Pastikan SMPN 12 Batam Jalankan Protkes dengan Baik

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah berjalan dengan baik.

TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan meninjau 3 sekolah di kawasan zona merah di Batam. 

Ketiga sekolah tersebut di antaranya, SMPN 12 di Kecamatan Batam Kota, SD 005 dan SMPN 41 di Kecamatan Lubuk Baja.

Dari hasil tinjauan tersebut, Amsakar memutuskan sekolah tatap muka tetap berjalan sesuai dengan aturannya.

"Saya berkesimpulan, sekolah masih dibuka karena sidak yang kita lakukan hari ini ada komitmen yang sama untuk menerapkan protokol kesehatan itu. Komitmen itu tak hanya dari sekolah tetapi juga dari pemangku kepentingan lainnya," ujar Amsakar saat berada di SMPN 41 Batam, Kamis (1/4/2021).

Selain itu, lanjut dia, adanya 4 sekolah yang tutup karena siswanya terpapar Covid-19, bukan karena klaster sekolah penyebarannya. Melainkan dari orangtuanya sendiri.

"Jadi sampai saat ini kita belum bisa menyimpulkan klaster baru. Sebab saya meyakini sekolah berkomitmen dengan itu," katanya.

Amsakar mengakui wilayah Batam Kota dan Lubuk Baja memang masih belum keluar dari wilayah zona merah. Lantaran jumlah kasusnya masih naik turun.

Baca juga: JADWAL Kapal Ferry Domestik Sekupang Batam, Hari Ini, Kamis (1/4/2021) Ada 19 Kapal 

Lebih lanjut, ia menyebutkan penerapan belajar tatap muka ini bukan serta merta diselenggarakan tanpa alasan. Ada komitmen yang dibangun didalamnya.

"Didukung oleh K3S, Dewan Pendidikan LPKS dan lainnya. Perlu dilakukan proses belajar tatap muka karena anak anak hampir satu tahun tak sekolah dan orangtua juga jenuh dapat tugas baru," katanya.

Dalam sidak ini, Amsakar tampak bertanya-tanya kepada sebagian siswa.

Berbagai pertanyaan dilontarkan seperti, pergi ke sekolah diantar oleh siapa dan mana lebih enak belajar dirumah atau di sekolah.

Seluruh siswa serentak menjawab diantar oleh orangtua. Bahkan mereka tampak senang dan antusias belajar disekolah ketimbang dirumah.

"Tapi di SDN 005 tadi ada siswa yang pergi naik angkot lantaran tak ada yang antar, cuma kalau pulang tetap dijemput orangtuanya," kata Amsakar.

Pantauan TRIBUNBATAM.id, setiap sekolah menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.

Sebelum masuk, siswa wajib di cek suhu tubuhnya, kemudian memakai hand sanitizer ataupun mencuci tangan.

Selama proses belajar, seluruh siswa tetap menggunakan masker. Rata-rata perkelas hanya 10 orang siswa dan duduk dengan berjarak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved