KISRUH PARTAI DEMOKRAT
Mayor Purnawirawan Vs Jenderal Purnawirawan Belum Usai: Kubu AHY Tawari Ini ke Moeldoko, Sindiran?
Partai Demokrat Kubu AHY Melunak. Setelah ribut-ribut soal masalah kepemilikan partai dan ditolaknya pengesahan Partai Demokrat kubu Moeldoko.
Mayor Purnawirawan Vs Jenderal Purnawirawan Belum Usai: Kubu AHY Tawari Jabatan ke Moeldoko, Sindiran?
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Mayor Purnawirawan Vs Jenderal Purnawirawan seakan belum usai.
Kata-kata Mayor Purnawirawan Vs Jenderal Purnawirawan muncul pertama kali saat perseteruan atai kisruh di tubuh Partai Demokrat beberapa waktu lalu.
Kata itu ditunjukan kepada Mayor Purnawirawan Agus Harimurti Yudhoyono dan Jenderal Purnawirawan Moeldoko.
Kedua purnawirawan TNI AD ini, memangku jabatan sama-sama Ketua Umum Partai Demokrat. Jenderal Purnawirawan Moeldoko didaulat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deliserdang.
• Jokowi Dituding Orang Dibalik Aksi Kudeta Partai Demokrat, Kini Kubu Moeldoko Malah Ditolak
Partai Demokrat Kubu AHY Melunak.
Setelah ribut-ribut soal masalah kepemilikan partai dan ditolaknya pengesahan Partai Demokrat kubu Moeldoko, kini kubu AHY mulai merayu Kepala Kantor Staf Presiden itu dengan jabatan tertentu.
Politikus Demokrat Rachland Nashidik menyebut, pihaknya memberi kesempatan Moeldoko untuk bergabung dengan catatan dan syarat khusus.
Namun, apakah cuitan ini mewakili Partai Demokrat, atau hanya bentuk sindirian kepada Moeldoko belum diketahui.
Jika Moeldoko ingin menjadi kader Partai Demokrat, maka dia harus tunduk dan mau dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu diungkapkan Rachland melalui akun Twitter-nya, setelah pemerintah secara resmi menolak Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat versi Moeldoko, Rabu (31/3/2021).
• Profil Siti Nur Azizah, Putri Wapres Maruf Amin Setia Dukung AHY Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
"Demokrat akan menerima dengan tangan terbuka bila KSP Moeldoko berkeinginan menjadi anggota Partai pimpinan Agus Yudhoyono," tulisnya, @RachlandNashidik, Rabu (31/3/2021).
Bahkan, kata Rachland, Partai Demokrat menawarkan jabatan khusus kepada Moeldoko.
Partai Demokrat akan membantu Moeldoko maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, jika ingin.
Ia menyebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Andi Arief lah yang akan membantu Moeldoko.