VIRUS CORONA DI NATUNA
Lansia di Natuna Meninggal Akibat Corona, Kadinkes: Hasil Tracing Negatif Covid-19
Keluarga lansia di Natuna yang meninggal dunia akibat covid-19 awalnya sempat meolak untuk menjalani swab PCR.
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan atau Dinkes Natuna memastikan jika hasil swab PCR terhadap keluarga dengan lansia di Natuna positif corona hingga meningga dunia menunjukkan hasil negatif.
Tidak hanya keluarga, tracing juga dilakukan terhadap orang yang pernah berinteraksi dengan lansia berinisial He (74) yang meninggal dunia akibat covid-19.
Seorang lansia di Natuna sebelumnya meninggal dunia akibat covid-19, Minggu (28/3/2021).
Pasien tersebut sempat berobat di Pukesmas Kalarek kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Natuna dan meninggal dunia.
Pelaksana tugas/Plt Kepala Dinkes Natuna Hikmat Aliansyah mengungkapkan, jika keluarga lansia di Natuna tersebut sempat menolak ketika diminta untuk menjalani swab PCR.

Mereka akhirya mau menjalani tahapan untuk mengetahui penyebaran corona tersebut, setelah mendapat pendekatan secara persuasif dari Kapolres Natuna.
"Alhamdulillah hasilnya negatif tidak ada yang positif," ungkapnya kepada TribunBatam.id, Kamis (1/4/2021).
Meski terdapat pasien meninggal dunia akibat positif covid-19, namun pihaknya memastikan jika Kabupaten Natuna masih menyadang status zona hijau covid-19.
Tercatat, ada 93 pasien positif dengan 90 pasien sembuh corona serta 3 pasien meninggal akibat covid-19.
Plt Kepala Dinkes Natuna, Hikmat Aliansyah tidak henti-hentinya mengingatkan kepada masyakarat Natuna agar tetap menerapkan protokol kesehatan 5 M
Di antaranya memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
"Untuk sementara ini tidak ada kasus baru. Semoga terus bertahan," sebutnya.
Baca juga: Positif Corona, Tiga Siswa Batam Jalani Isolasi Mandiri, Kadinkes: Tertular dari Keluarga
Baca juga: DUKUNG Belajar Tatap Muka, 2.200 Guru di Batam Divaksinasi Covid-19
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang lansia Positif Covid 19 meninggal dunia di Natuna, Minggu (28/03/2021)
Hal tersebut disampaikan Plt Kadinkes Natuna yang juga juru bicara Gugus Covid-19, Hikmat Aliansyah.
Ia menjelaskan kronologi meninggalnya He seorang lansia 74 tahun usai terpapar Covid-19.
Sebelumnya He berobat di Pukesmas Kalarek, ia didapati mengidap gula darah tinggi.
Sehingga dirujuk ke RSUD Natuna. Sesuai dengan prosedur RSUD Natuna, mereka melakukan rapid tes anti bodi tenyata hasilnya reaktif.
"kemudian mereka melakukan rapid tes antigen hasilnya juga reaktif, untuk mastikan lebih lanjut apakah lansia tersebut terpapar covid 19 maka pihak Rumah Sakit melakukan swab pcr dan hasilnya terkonfermasi positif," jelas Hikmat kepada TribunBatam.id, di kantor Dinkes Natuna, Selasa (30/3/2021)
Keluarga pasien sempat menolak dengan hasil swab pcr yang menyatakan He positif Covid-19.
Mereka beralasan untuk ke kamar mandi saja lansia di Natuna itu sudah sulit, apalagi sampai keluar rumah.

Hikmat mengatakan, bahwa penularan Covid-19 bukan lansung ke pasien lansia itu.
Bisa saja penuralan itu dari keluarga, anaknya, tetangganya dengan klasifikasi tanpa gejala.
"Sementara He mengidap gula darah tinggi sehingga dia terinfeksi dan tidak kuat," ujarnya.
Setelah dirawat satu malam kondisi He semakin memburuk.
He dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 05.00 WIB di Ruang Isolasi RSUD Natuna dan selanjutnya dikebumikan sesuai protokol kesehatan.
"Minggu pagi sekira pukul 05.00 WIB saya ditelepon bahwa pasien sudah meninggal dunia," kata dia
Karena He dipastikan positif, maka tentu pemakamannya harus dilakukan dengan protokol kesehatan.
Namun keluarga sempat ingin membawa pulang jenazah pasien ke rumah.
"Saya jelaskan kekeluarga pasien, Ini tidak boleh di bawa pulang karena pasien sudah terkonfermasi positif covid 19.
Maka harus dilakukan sesuai pratokol kesehatan untuk pemakamannya," tutur Hikmat
Dengan menghubungi gugus tugas dan dikoordinasikan akhirnya dapat melakukan pemakaman sesuai dengan protokol kesehatan.
Kemudian He dikebumikan di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Bunguran Timur.
Usai pemakaman, Tim Gugus menindak lanjuti dengan melakukan tracing terhadap semua orang yang pernah melakukan kontak dengan He.
"Ini dilakukan untuk mencari tahu dari mana penyebab terpaparnya He,"jelas Hikmat.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Natuna