VIRUS CORONA DI BATAM
Positif Corona, Tiga Siswa Batam Jalani Isolasi Mandiri, Kadinkes: Tertular dari Keluarga
Kadinkes Batam Didi Kusmarjadi bilang, tiga siswa yang kena corona itu terpapar dari keluarganya. Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tiga siswa yang terpapar covid-19 di tiga sekolah di Batam harus menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyebutkan, ketiga siswa tersebut terkonfirmasi positif corona tanpa gejala alias OTG.
"Ketiganya tanpa gejala. Mereka terpapar dari keluarga," ujar Didi saat dihubungi, Kamis (1/4/2021).
Ketiga siswa tersebut masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Orang tanpa gejala kondisinya baik seperti orang biasa. Gak ada sakit atau semacamnya," kata Didi.
Untuk ketiga sekolah tempat siswa itu menimba ilmu, lanjut Didi, saat ini ditutup sementara waktu. Penutupan ditetapkan selama 10 hari sampai 14 hari.
Setelah itu akan dilakukan evaluasi untuk ditetapkan apakah akan dibuka belajar kembali.
"Tentu akan kita evaluasi. Polanya ketika tidak ada penularan lagi dan dirasa sudah aman, baru dibuka lagi," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam itu juga mengimbau kepada orang tua untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Sebab dari kasus yang ditemukan, ketiga siswa itu terinfeksi dari orang tuanya sendiri.
"Pindah ke anaknya. Makanya ketika orang itu tertular lalu pindah ke anaknya. Protokol kesehatan ini penting," bebernya.
Disinggung mengenai rekomendasi agar belajar tatap muka dihentikan dulu di zona merah, Didi menjawab, zona merah di Batam berbeda dengan zona merah daerah lain yang ditetapkan secara keseluruhan.
"Kita di Batam di atas 21 orang saja yang dirawat sudah zona merah. Sementara bila melihat kasus per hari masih di angka belasan orang dan belum termasuk yang mengkhawatirkan.
Berbeda jika nanti kasus naik 60 orang per hari baru kita bisa mengeluarkan rekomendasi ini," jelas Didi.
Terkait pembukaan belajar mengajar tatap muka di sekolah, ia mengaku tidak serta merta bisa dibuka begitu saja. Melainkan ada sejumlah kriteria yang menjadi bahan pertimbangkan.
Semisalnya, jumlah kasus aktif positif, ketersediaan rumah sakit, dalam artian pasien yang dirawat tak membludak, jumlah kasus aktif.