BERITA POPULER
Berita Populer Kepri, Ketebalan Semen tak Sesuai Spek hingga Update Jembatan Batam Bintan
Ada beberapa kejadian menarik pembaca Tribun Batam, Sabtu (3/4). Di antaranya soal update Jembatan Batam Bintan, dan kisah Yuyun Deliana
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Berita populer Kepri hari ini, Sabtu (3/4/2021), Ketebalan Semen tak Sesuai Spek, Program Semenisasi di Sagulung Batam Dipertanyakan.
Kemudian, Update Jembatan Batam Bintan, Kementerian PUPR Targetkan Lelang Proyek Akhir 2021.
Berikutnya, Dulu Karyawan Perusahaan Besar, Yuyun Deliana Kini Sukses Jadi Seorang Entrepreneur.
Beberapa kejadian di Kepri, termasuk Batam menarik perhatian pembaca.
TRIBUNBATAM.id merangkum beberapa berita populer sebagai berikut:
1. Ketebalan Semen tak Sesuai Spek, Program Semenisasi di Sagulung Batam Dipertanyakan
Karang Taruna Sagulung mempertanyakan pengerjaan semenisasi di kompleks pemukiman dari program Peningkatan Infrastruktur Kelurahan (PIK), di wilayah Kelurahan Sei Pelenggut, tepatnya di RW 12 Kaveling Mandiri.
Pengerjaan semenisasi tersebut dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi pengerjaan.
Saat ini program pengerjaan semenisasi melalui program PIK sedang berjalan di wilayah Sagulung Batam.
Rudi Ogan, warga Sagulung, mengatakan di lapangan bahwa ketebalan semenisasi tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
"Seharusnya ketebelan semenisasi tersebut 15 cm. Namun dalam prakteknya, pembangunan semenisasi yang dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (POKMAS) SP 12 tersebut, terdapat ketebalan yang bervariasi, antara ketebalan 10 centimeter (Cm) hingga 13 cm saja," kata Rudi.
Baca juga: STOK Kantong GeNose C19 di RSBP Batam Cukup Untuk Sebulan
Menanggapi hal tersebut Lurah Sei Pelenggut, Borhan mengatakan dirinya sudah mendapatkan informasi tersebut.
Saat ditanya apakah kelurahan tidak melibatkan LPM dan Karangtaruna untuk melakukan pengawasan proyek, Borhan mengaku sudah pernah ada pembicarakan soal hal tersebut.
Saat itu, ada pembicaraan dengan LPM dan Karangtaruna di kantor kelurahan untuk ikut membantu rekan-rekan pokmas di lapangan.
Namun, kata Borhan dirinya tidak boleh membatasi keinginan mereka berbicara.
"Apa yang dipersoalkan oleh Karangtaruna dan juga masyarakat laiinnya sudah diperbaiki oleh pokmas," kata Borhan.
2. Update Jembatan Batam Bintan, Kementerian PUPR Targetkan Lelang Proyek Akhir 2021
Pengerjaan pembangunan Jembatan Batam Bintan di Kepri terus digesa pemerintah.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad bahkan sampai datang ke Jakarta.
Ansar melobi pihak kementerian agar pembangunan Jembatan Batam Bintan segera teralisasi untuk mendukung perkembangan ekonomi di Kepri.
“Tahap demi tahap pembangunan jembatan ini telah kita lalui, dan saat ini pembahasan telah berada di Kementerian PUPR.
Maka terus kami dorong agar pembangunannya bisa dimulai pada tahun 2022,” kata Ansar Ahmad setelah melakukan pertemuan dengan Menteri PUPR di Jakarta, Senin (29/3/2021) lalu.
Bak gayung bersambut, dilansir dari Kontan.co.id dengan judul 'Kementerian PUPR targetkan lelang proyek jembatan Batam–Bintan pada akhir tahun 2021', Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan, proyek Jembatan Batam Bintan rencananya akan dilelang pada kuartal dua tahun 2021.
“Khusus untuk Jembatan Batam Bintan yang memang sudah lama ini menjadi isu nasional, jadi penyiapan lelangnya akan berlangsung, ini update terakhir di Q2 2021,” kata Eko dilansir dari Kontan.co.id, Sabtu (3/4/2021).
Eko menyebut, proyek jembatan Batam Bintan akan ditawarkan dengan skema KPBU. Saat ini proyek Jembatan Batam Bintan masih dalam review teknis dan finansial karena ada perubahan sejumlah asumsi.
“Misalnya, ada permintaan untuk penambahan jalur motor di jembatan, yang itu nanti berimplikasi pada investasi. Lalu kemudian penambahan lebar jembatan tol, dulu inginnya 26 meter, sekarang inginnya 32 meter karena harus ada jalur motor tadi,” jelas Eko.
Eko menuturkan, nantinya jika proyek Jembatan Batam Bintan secara ekonomi feasible tetapi finansial tidak feasible, maka akan disiapkan untuk dukungan pemerintah. Hal ini harus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain.
“Ini yang membuat kemudian kita sedikit bergeser dari jadwal semula. Jadi itu antara lain yang harus dilihat kembali,” terang Eko.
Eko menjelaskan, proyek Jembatan Batam Bintan menjadi salah satu proyek dari 12 proyek jalan dan jembatan yang telah masuk dalam daftar rencana KPBU tahun ini.
“Semua kita harapkan selesai tahun ini, proses ini dan kemudian mudah-mudahan kita bisa tawarkan di akhir 2021,” tutur Eko.
Sebelumnya, Eko mengungkapkan, sudah ada investor yang tertarik dalam pembangunan Jembatan Batam Bintan. Namun, status pasti jumlah investor, Eko menjelaskan baru dapat diketahui saat sudah memasuki tahap pengadaan badan usaha pelaksana (BUP). Termasuk juga estimasi berapa lama nantinya proyek tersebut akan dirampungkan.
Terkait estimasi biaya investasi yang diperlukan dalam pembangunan Jembatan Batam Bintan, Eko menyebut ada sekitar Rp 8 triliun.
"Beberapa investor menyatakan minat. Status pasti jumlah investor diketahui saat sudah memasuki tahap pengadaan badan usaha pelaksana," jelas Eko.
Kebut Jembatan Batam Bintan
Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad terus menggesa geliat pembangunan berbagai Infrastruktur di Kepri.
Salah satunya terkait pembangunan jembatan Batam-Bintan.
Ansar Ahmad berharap pembangunan jembatan ini segera teralisasi untuk mendukung perkembangan ekonomi.
“Tahap demi tahap pembangunan jembatan ini telah kita lalui, dan saat ini pembahasan telah berada di Kementerian PUPR.
Maka terus kami dorong agar pembangunannya bisa dimulai pada tahun 2022,” kata Ansar Ahmad setelah melakukan pertemuan dengan Menteri PUPR di Jakarta, Senin (29/3/2021).

Ansar bersyukur, karena Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyambut baik rencana pembangunan pembangunan jembatan Batam-Bintan yang sudah masuk dalam roadmap RPJMN tahun 2020-2024.
Namun untuk pembangunan, ada beberapa hal yang harus dituntaskan dalam waktu dekat.
Di antaranya untuk menentukan kewajiban-kewajiban, mana kewajiban provinsi, mana kewajiban pemerintah pusat.
Selanjutnya kewajiban-kewajiban itu akan ditandatangani dalam sebuah MoU.
“Pemerintah Provinsi di antaranya memastikan ketersediaan lahan, ROW plan kemudian tim pusat yang akan berkunjung, dan memastikan dari sisi teknis pembiayaannya,” jelas Ansar.
Terkait lahan, Ansar menyampaikan bahwa untuk pengadaan lahan di sisi jalan terdekat di Kota Batam.
Pemprov Kepri sudah mendapatkan hibah lahan dari BP Batam.
Sedangkan untuk di jalan terdekat di sisi Pulau Bintan dan di Pulau Buau akan dibiayai oleh Pemprov Kepri melalui APBD-P yang saat ini proses yang sedang berjalan untuk identifikasi lahan.
“Untuk lahan di Tanjung Sauh, kita dapatkan hibah dari konsorsium karena kawasan itu rencananya akan dikembangkan menjadi kawasan pelabuhan container,” ucapnya.
Sebelumnya pada, Kamis (18/03) yang lalu juga, Gubernur Ansar juga telah mengajak 3 orang Menteri yaitu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk melihat lahan atau landing point jembatan Babin yang ada di Batam.
“Ini bentuk keseriusan kita dalam menggesa pembangunan jembatan Batam Bintan.
Semua pihak terkait harus kita temui baik dari pemerintah daerah, swasta hingga pemerintah pusat harus terus dorong karena saya yakin kehadiran jembatan Babin kedepan, bisa berdampak ekonomis lebih besar,” katanya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada 25 Oktober 2018 sudah memastikan pihaknya akan membangun Jembatan Batam Bintan.
Waktu itu, Menteri Basuki menegaskannya usai membuka seminar nasional Inovasi Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan, di Aston Hotel Batam.
“Sudah disepakati mau dibangun,” kata Basuki saat itu.
Penegasan ulang juga sempat disampaikan Basuki soal sentuhan seni.
Saat itu, Basuki menyampaikan bahwa khusus untuk pembangunan jembatan, ke depannya agar terus diberikan sentuhan arsitektural. Seperti pada jembatan Youtefa yang ada ornamen ciri khas daerah Papua.
“Juga untuk Jembatan Batam-Bintan yang akan dibangun dengan KPBU, agar ada sentuhan seninya,” kata Menteri Basuki sebagaimana siaran persnya, Minggu (20/9/2020).
3. Dulu Karyawan Perusahaan Besar, Yuyun Deliana Kini Sukses Jadi Seorang Entrepreneur
Berjalan menuju meja di sebuah restoran sembari menenteng hampers kekinian. Wanita berambut pirang itu tampak tersenyum kepada penulis.
Wanita ini bernama Yuyun Deliana, akrab disapa Yuyun. Dari mantan karyawan sebuah perusahaan yang cukup besar di dunia, kini ia banting setir menjadi seorang entrepreneur di Kota Batam.
Tak disangka, kini kue kering (kuker) buatan tangannya bisa menjadi fenomenal di Kepri bahkan hingga mancanegara. Tak hanya kuker, tangannya yang kreatif pun mampu membuat berbagai menu-menu makanan yang sehat.
Sembari menyeruput minuman di depannya, Yuyun menceritakan kisahnya. Mulai dari seorang karyawan hingga seperti saat ini. Awal dirinya beralih dari pekerjaannya di KFC, Yuyun membuat usaha keripik kentang.
"Resepnya dari tanteku. Begitu aku resign aku buat keripik kentang," tuturnya sembari tertawa, Sabtu (3/4/2021).
Pada 2016 lalu, ia rutin mengikuti pameran di Batam. Beberapa bulan kemudian, ia mendapat pekerjaan baru sebagai Marketing Communication (Markom) di sebuah media. Hal ini lantaran usaha keripik kentangnya masih mengandalkan pameran. Belum dipasarkan melalui sosial media.
"Usaha tetap jalan. Tetapi melalui WA saja," kata Yuyun.
Selanjutnya pada 2018, pameran pun kembali marak. Sambil kerja, ia juga mengikuti berbagai pameran di Batam sembari memasarkan keripik kentangnya.
"Setiap aku pameran tak pernah tak habis selalu habis. Pernah suatu hari tak habis. Tapi langsung ada yang borong, nah itu orang Pemko. Ternyata keripikku itu sudah mulai dikenal. Kendalanya itu aku gak urus PIRT-nya," katanya.
Keripiknya sendiri ada 9 varian. Sepanjang perjalanannya, banyak masukkan dari teman sekelilingnya untuk kemajuan usaha keripik kentangnya semakin berkembang.
Namun pada 2019 silam, wanita asal Yogyakarta ini fokus untuk menjalani kariernya. Sehingga usahanya sempat tidak dilanjutkan lagi. Selanjutnya pada 2020, Yuyun resign dari pekerjaannya tersebut.
Ditambah lagi dengan situasi pandemi Covid-19, ia kembali pulang ke usahanya membuat keripik kentang.
"Setiap aku tinggalin, aku kembali lagi ke sini (usaha keripik kentang). Memang mungkin tuntunanku di sini. Aku kembangin lagi usahanya. Itukan pas momen bulan puasa tahun lalu, pesananku bisa capai 200 toples," katanya.
Di tahun tersebut, ia merasakan kepuasan dengan hasil karyanya. Lantaran artis-artis bersedia endorse tanpa ada bayaran atau gratis. Sejak saat itu, usahanya menjadi konten.
Seiring waktu, ia kembangkan usahanya lewat e-commerce Tokopedia. Tak disangka, ternyata keripik kentangnya banyak yang pesan. Menurutnya 2020 itu merupakan tahun digital.
"Aku belajar nemuin market yang baru itu seperti apa," katanya.
Selain keripik kentang, Yuyun juga memiliki usaha lainnya. Yakni membuat makanan sehat yang cocok dijadikan menu makanan diet.
"Pada Oktober 2020, orang kebanyakan di rumah saja, cemilan jalan terus. Nah jadi gendut. Bahkan saat itu aku pun juga lagi diet. Kebetulan aku juga punya instagram satu lagi. Nah aku kerjasama dengan teman aku. Kami kembangin lagi usaha makanan sehat ini," paparnya.
Yuyun membuat menu makanan diet dan sehat beraneka ragam. Apalagi, saat dirinya bekerja di media sebelumnya, ia juga sempat membuat katering makanan sehat untuk teman-teman sekantornya.
"Aku kerjain sendiri. Aku iklanin, endorse, buat produk semenarik mungkin. Dari Oktober ke Januari, kateringku booming banget. Harganya memang mahal, tetapi bahan-bahannya juga mahal banget," katanya.
Diet yang dijalani dan menu katering makanan sehat yang dibuat adalah keto. Sembari membuat katering, ia juga memberikan edukasi diet keto kepada orang-orang yang memesan makanannya.
"Tapi sayangnya semakin lama semakin menurun," kata Yuyun.
Ia tak merasa putus asa. Yuyun kembali bangkit dengan usaha yang marketnya bisa diterima kembali ke masyarakat. Ia membuat berbagai inovasi.
Masih berkecimpung dengan makanan. Walaupun sehat, ia menciptakan makanan yang tetap kekinian. Apalagi menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri. Salah satunya dessert dan kuker yang sehat.
Lantas apa perbedaan kuker buatannya dengan kuker lainnya? Kuker buatannya terbuat dari bahan-bahan yang sehat. Seperti menggunakan tepung ladang lima, gula tropicanaslim dan lain sebagainya.
"Jadi walaupun diabetes atau lainnya bisa menikmati dessert-dessert yang sehat. Gluten free, dan lainnya," tuturnya.
Uniknya lagi, seluruh makanan yang sudah dibuat, agar kelihatan menarik Yuyun membuat hampers untuk katering dan dessertnya. Bahkan ia sengaja membuat hampers yang bertemakan Go Green. Sehingga packaging masih bisa digunakan kembali.
"Kita biasanya pakai kardus. Kemudian diberikan painting. Aku menciptakan hal yang baru. Pastinya yang orang lain tak ada," katanya sembari menunjukkan 2 jenis kukernya, nastar dan castanel.
Di dalam hampers tersebut, ada ucapan terima kasih dan beberapa komitmen bahan-bahan makanan yang sehat. Sehingga orang yang diberikan dan menikmatinya tidak takut akan kandungan makanan tersebut. Adapun komitmennya seperti, gluten free, low sugar, low carb, high fiber, tasty.
"Jadi kukernya bisa juga sebagai hantaran corporate. Aku sebutnya produk ini ultimate. Nah lebaran bisa juga digunakan," ujarnya.
Ia berharap, seluruh produk sehat dan enak ini bisa diterima oleh masyarakat. Pasalnya makanan enak banyak, namun belum tentu sehat. Yuyun berharap makanannya bisa disukai oleh masyarakat.
"Bisa dipesan melalui Tokopedia. Jadi makanan sehat ada makanan yang biasa ada. Makanan sehat ignya hellofit_batam," katanya.
(tribunbatam.id / Pertanian Sitanggang/Endra Kaputra/Roma Uly Sianturi) (kontan)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Human Interest Story
Berita tentang Batam