BERITA CHINA
Rencana China Dipuji walau Terkesan Monopoli, Dicecar Sana Sini tapi Solusi Jika Terusan Suez Macet
Jalur Sutra China yang digaungkan bisa jadi solusi dan alternatif yang bisa dipertimbangkan berkaca kasus Terusan Suez meski banyak dicecar sana-sini
TRIBUNBATAM.id - China berpeluang bersinar dari persoalan yang muncul di jalur perdagangan Terusan Zuez.
Kapal Evergreen yang tersangkut menyebabkaan jalur diblokir untuk sementara dan membuat dunia rugi triliun.
Sejak lama Terusa Suez jadi jalur penting perdagangan dunia, yang menghubungan Mediterania dan Laut Merah.
Jalur ini memfasilitasi banyak pedagang Asia dan Eropa untuk saling bertransaksi.
Baca juga: Ingin Kembangkan Pelabuhan, BP Batam Terinspirasi Terusan Suez di Mesir
Tertutupnya jalur ini membuat kerugian besar karena banyak barang ditangguhkan karena tak bisa lewat.

The Associated Press mengutip Lloyds List menyatakan, barang senilai 9,6 miliar dollar AS, biasanya melewati terusan Suez, setiap hari dengan 50 kapal.
Membawa setidaknya 1,2 miliar ton kargo.
Sementara menurut CNBC, antara 5 persen, dan 10 persen dari semua minyak yang diangkut melalui Laut, dianggkut melalui Terusan Suez.
Artinya, setiap kapal macet, menunda pengiriman 3 juta hingga 5 juta barel minyak lagi per hari.
Dengan kata lain, kecelakaan yang terjadi di Terusan Suez, menjadi masalah yang berdampak signifikan pada ekonomi global.
Baca juga: Masalah di Terusan Suez Tak Kunjung Rampung, Adakah Kira-kira Jalur Alternatifnya?
Dengan hal ini mungkin Jalur Sutra yang sedang digaungkan oleh China bisa menjadi solusi dan alternatif yang bisa dipertimbangkan, meski banyak dicecar sana-sini.
Dunia harus mempertimbangkan ekonomi strategis dari banyak Jalur Sutra China yang dirintisnya di seluruh Eurasia sebagai bagian dari proyek Belt & Road Initiative (BRI).

Setelah penyelesaian penuh, mereka akan memfasilitasi perdagangan darat Timur-Barat.
Dengan demikian ekonomi global pada akhirnya akan mengurangi ketergantungannya pada titik-titik tertentu seperti Selat Malaka dan Terusan Suez.
Di mana kecelakaan tak terduga dapat memiliki konsekuensi yang luas bagi dunia.
Beberapa proyek yang paling menjanjikan mungkin akan menjadi solusi perdagangan yang digaungkan China.
Jembatan Darat Eurasia melalui Kazakhstan dan Rusia adalah Jalur Sutra yang dipikirkan kebanyakan orang setiap kali mendengar istilah ini.
Baca juga: Dampak Kemacetan di Terusan Suez, Dunia Rugi Rp 5,6 T Per Jam
Konektivitas rel Tiongkok-Eropa sudah dimungkinkan melalui rute ini, meskipun masih jauh dari potensi penuhnya.
Tiga proyek konektivitas Barat-Timur lain seperti Koridor Tengah antara Cina dan Turki melalui Asia Tengah, Laut Kaspia, dan Kaukasus Selatan, Koridor Ekonomi Cina-Asia Tengah-Asia Barat melalui Asia Tengah ke Iran, Turki, dan akhirnya Uni Eropa.
Lalu, visi W-CPEC + untuk memperluas Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) ke arah barat di sepanjang rute yang disebutkan di atas.

Koridor lain termasuk Rute Laut Utara melalui Samudra Arktik, juga digambarkan oleh beberapa orang sebagai Jalan Sutra Kutub, dan Koridor Med-Red yang dianggap Israel sebagai mitra darat Terusan Suez.
Proyek yang disebutkan kedua inilah yang mungkin akan menerima dorongan terbesar setelah kecelakaan di Terusan Suez.
Koridor Med-Red bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan Teluk Aqaba di Eliat dengan pelabuhan di pantai Mediterania Israel melalui kereta api berkecepatan tinggi.
Secara teori, China terus memperluas hubungan ekonominya dengan Israel dari tahun ke tahun dan berpotensi berinvestasi dalam proyek ini bahkan membantu membangunnya.
Baca juga: Ingin Kembangkan Pelabuhan, BP Batam Terinspirasi Terusan Suez di Mesir
Menariknya, kota Neom yang direncanakan di Arab Saudi di masa depan, unggulan dari strategi ekonomi besar Vision 2030, berada di dekat pelabuhan terminal Eliat terhubungan dengan Koridor Med-Red.
Ini bisa membuat Arab mempertimbangkan normalisasi hubungan Israel-Saudi dalam beberapa tahun terakhir terlepas dari keengganan Riyadh sampai sekarang untuk secara resmi mengakui Negara Yahudi itu.

Koridor Med-Red dapat menjadi bagian dari inisiatif investasi transnasional yang lebih besar yang dapat melihat partisipasi China, Eropa, Kerajaan Teluk lainnya, dan Rusia di antara pemangku kepentingan lainnya jika itu hanya terkait secara informal dengan Neom.
Reaksi ekonomi internasional terhadap kecelakaan Terusan Suez kemungkinan besar akan menginspirasi refleksi yang lebih serius tentang manfaat strategis Jalur Sutra China di seluruh Eurasia.
Proyek BRI yang digaungkan Beijing bisa menjadi solusi, dan Koridor Med-Red Israel mungkin akan menerima lebih banyak minat dari investor sebagai pelengkap yang layak untuk Terusan Suez Mesir.
Jika yang terakhir dipasangkan dengan kota masa depan Neom Arab Saudi dan keduanya berhasil menarik investasi multilateral yang serius dari berbagai pemangku kepentingan seperti China, UE, dan Rusia.
Mungkin kecelakaan minggu lalu bukanlah masalah besar untuk dunia.
* Berita tentang Terusan Suez
* Berita tentang China
* Berita tentang Jalur Perdagangan Dunia
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/TRIBUNBATAM.id)
SUMBER: INTISARI