Janda Jadi Kurir Sabu, Rela Tubuhnya Digilir yang Penting Orang Beli Barang ke Dia

Berikut ini sebuah cerita dari seorang janda muda Blitar, Jawa Timur yang diduga menjual narkotika jenis sabu-sabu satu paket dengan layanan plus-plus

Editor: Eko Setiawan
SURYA.co.id/Imam Taufiq
Berikut cerita janda muda Blitar jual sabu diduga 'bonus' layanan plus di warung Tulungagung. Ia mengaku nekat melakukan itu karena bingung menghidupi 3 anaknya. 

Bahkan, ia juga tak menampik tudingan kalau dirinya bisa dipakai saat menjual sabu-sabu, Yang pentingnya, si pria hidung belang itu mau beli sabu-sabu, ia siap memberikan bonus.

Yang penting, harga yang dimintanya itu disepakati oleh si pria hidung belang itu.

"Ya, buat tambahan karena saya itu ngopeni (membesarkan) tiga anak.

Dari mana, biayanya, wong saya ini single parent dan hanya bekerja sebagai pelayan di warung kopi (di Tulungagung)," akunya sambil matanya sembab.

Dari penjualan sabu-sabu itu, ia sebenarnya sadar kalau keuntungannya tak seberapa dibandingkan dengan risikonya.

Betapa tidak, misalnya, ia berhasil memasarkan sabu-sabu seberat 0,5 gram.

Itu hanya mendapatkan keuntungan Rp 200 ribu.

Sebab, harga kulakan Rp 500 ribu dan akan dijual kembali dengan harga Rp 700 ribu.

"Saya menyesal kalau sudah begini karena saya akhirnya jadi berpisah dengan anak-anak saya," pungkasnya. (Imam Taufiq)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Janda Muda Blitar Jual Sabu 'Bonus' Layanan Plus di Warung Tulungagung, Bingung Hidupi 3 Anak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved