Mencuat Tudingan Kubu Moeldoko 'Cuci Tangan' Mendadak Tawari AHY Maju ke Pilgub DKI
Setelah sebelumnya berseberangan dengan kepemimpinan AHY, kini mendadak kubu KLB menawarkan putra sulung SBY itu maju di Pilkada DKI Jakarta.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Mencuat tudingan kubu Moeldoko kini cuci tangan.
Mendadak tawari AHY maju ke pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Babak baru kisruh internal Partai Demokrat muncul.
Dikabarkan jika terjadi perpecahan di internal partai versi KLB Sibolangit Deli Serdang.
Setelah sebelumnya berseberangan dengan kepemimpinan AHY, kini mendadak kubu KLB menawarkan putra sulung SBY itu maju di Pilkada DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Etos Institute Iskandarsyah pun menyoroti soal langkah Kongres Luar Biasa (KLB) Kubu Moeldoko yang menawarkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono maju di Pilkada DKI Jakarta tersebut.
Iskandar menilai, tawaran maju ke Pilgub DKI Jakarta tersebut sebagai upaya cuci tangan kubu KLB Moeldoko kepada Partai Demokrat.
Adapun Iskandarsyah mengatakan sekarang tinggal AHY yang memutuskan soal tawaran tersebut.
"Mas AHY apakah dia bisa berekonsiliasi dengan kubu KLB, karena kan pernyataan-pernyataan kubu KLB tajam sekali sebelum Kemenkumham memberikan keputusan menolak hasil KLB Demokrat," tambah Iskandarsyah.
"Sebelumnya mereka melakukan gimik-gimik soal Hambalang masih ada, minta kasusnya dibuka kembali, ini tinggal kita lihat saja kebesaran hatinya AHY," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat kubu Moeldoko menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk maju pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan juru bicara Partai Demokrat Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang Muhammad Rahmad membalas pernyataan politikus Demokrat Rachland Nashidik soal menawarkan Moeldoko maju pilgub DKI.
"DPP Partai Demokrat Pimpinan Pak Moeldoko justru berniat mengusulkan AHY untuk kali kedua sebagai calon Gubernur DKI Jakarta," kata Rahmad kepada wartawan, Minggu (4/4/2021).
Diketahui, AHY pernah berkontestasi di Pilgub DKI 2017. Menurut Rahmad, kala itu AHY terlihat serius maju untuk menjadi DKI 1 dengan berhenti dari karirnya di militer.
"Kami melihat, AHY sangat serius untuk melanjutkan karirnya yang terhenti tiba tiba di militer. Tentunya keputusan SBY yang meminta AHY berhenti dari militer dengan pangkat mayor adalah pertimbangan AHY yang akan diusung menjadi Gubernur DKI," ucapnya.
