HUMAN INTEREST
Profil Asep Zaenal Mustofa, Kepala Bapelkes Batam, Sosok Pemimpin yang Ramah
Empat tahun menjabat Kepala Bapelkes Batam, Asep Zaenal Mustafa mengantarkan Bapelkes meraih segudang prestasi. Simak profilnya di sini
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Di atas sepetak lahan 3 hektare di kawasan Marina City, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, berdiri gedung bercat hijau yang sejak sebelas tahun lalu diperuntukkan sebagai Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Suasana di sekitar gedung yang terdiri dari tiga tower itu tampak tenang dan asri. Bebas dari kebisingan mesin kendaraan dan asap rokok. Di beberapa kesempatan terlihat sejumlah pengunjung yang merupakan peserta pelatihan kesehatan, berlalu lalang di sekitar gedung.
Diresmikan sejak 19 Februari 2010, Bapelkes Kemenkes RI di wilayah Batam ini telah tiga kali berganti sosok pimpinan. Selama empat tahun terakhir, balai ini dipimpin oleh seorang pria asal Bandung, Jawa Barat, yang berpembawaan periang, serta humoris.
Ya, ia adalah Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. Epid., Kepala Bapelkes Kemenkes RI Batam yang terakhir dan hingga kini masih menjabat. Kala ditemui di lokasi balai, Asep dengan murah hati mengajak Tribun Batam berkeliling melihat laboratorium praktik milik Bapelkes Batam yang berfasilitas lengkap, Minggu (4/4/2021).
Selama dirinya menjabat, Asep mengaku selalu antusias dalam memperbaiki dan melengkapi fasilitas bapelkes, sebagai tempat pelatihan dan uji kompetensi bagi tenaga medis, yang terlengkap dan tercanggih.
Baca juga: Tenaga Kesehatan Bapelkes Batam Disuntik Vaksin Covid-19 Tahap Dua
Baca juga: Lima Jurnalis Terima Penghargaan Bapelkes Batam, Termasuk dari TRIBUNBATAM.id
"Di Bapelkes Batam ini, kami mempunyai laboratorium yang didesain dan dilengkapi sedemikian rupa persis agar menyerupai fasilitas rumah sakit pada umumnya," ujar Asep sembari memperlihatkan sejumlah alat kesehatan yang dimiliki Bapelkes Batam.
Sembari memperkenalkan tiap-tiap ruangan di Bapelkes, Asep selalu menyapa satu per satu pegawai yang berpapasan dengannya. Suasana interaksi antara Asep dengan para pegawai yang bekerja di bawah kepemimpinannya itu tampak hangat dan sarat kekeluargaan.
"Saya berprinsip, di mana pun bekerja, selalu ingin merekatkan dan meningkatkan kinerja satuan kerja. Ketika saya datang ke sini di sekitar tahun 2017, Alhamdulillah balai kita sudah terakreditasi A," ujar Asep.
Empat tahun menjabat sebagai Kepala Bapelkes Kemenkes RI Batam, kinerja Asep dalam mengantarkan balai ini menyabet segudang prestasi tidaklah mengherankan. Sebelumnya, ia juga cukup berpengalaman menjabat sebagai Kepala Bapelkes Kemenkes RI di wilayah Cikarang, Jawa Barat.
Setelah dipindahtugaskan ke Batam, Asep tidak serta merta memboyong seluruh keluarganya dari Bandung. Ia lebih memilih tinggal sendiri dengan menghuni salah satu kamar di Bapelkes Batam, tempatnya bekerja.
Pasalnya, tiga orang anaknya saat ini tengah menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi dan sekolah menengah di Bandung Jawa Barat. Di beberapa kesempatan, Asep pun menyempatkan diri pulang ke Bandung menemui keluarganya, kendati di masa Covid-19, kunjungan itu dikurangi.
"Karena saya tinggal sendiri di Batam, saya gunakan salah satu kamar di Bapelkes Batam saja. Kadang-kadang anak istri berkunjung ke sini, tapi karena Covid-19, jadi agak dibatasi," jelas Asep.
Namun, tinggal jauh dari keluarga tak membuat Asep gentar menjalankan tugas-tugasnya. Kini, Bapelkes Batam menjadi salah satu balai pelatihan terbesar dan terlengkap dari enam Bapelkes Kemenkes RI yang tersebar di Indonesia.
Sejak remaja, Asep memang dikenal sangat aktif dan selalu terlibat dengan banyak kegiatan. Ia merupakan lulusan S1 dan S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI), selain itu Asep juga pernah berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad), Jurusan Teknik Lingkungan ITA/UK Bandung, dan Jurusan Statistika Terapan Universitas Terbuka (UT).
Lahir di tengah keluarga sederhana, Asep sempat membantu perekonomian keluarganya dengan berdagang. Ditopang oleh seorang ayah yang merupakan ASN Golongan I di Bandung, Asep memilih untuk membiayai kuliahnya seorang diri lewat beragam usaha.