BPOM Uni Eropa: Kasus Pembekuan Darah Efek Samping Vaksin AstraZeneca

European Medicine Agency (EMA) menyatakan, kasus pembekuan darah merupakan efek samping dari vaksin Covid-19 AstraZeneca. Meski begitu, ...

IST
VAKSIN - Sudah masuk Indonesia dan dapat izin BPOM, kenali gejala dan efek samping vaksin AstraZeneca untuk Covid-19. FOTO: ILUSTRASI VAKSIN 

TRIBUNBATAM.id, AMSTERDAM - Badan pengawas obat Uni Eropa (European Medicine Agency (EMA)) menyatakan, kasus pembekuan darah merupakan efek samping dari vaksin Covid-19 AstraZeneca

Meski begitu, EMA mengatakan insiden itu "sangat langka terjadi" dan masih menganggap manfaat vaksin kolaborasi dengan Universitas Oxford itu lebih besar dari risikonya. 

Hasil penyelidikan EMA terkait keamanan AstraZeneca menyimpulkan bahwa tidak ada faktor khusus termasuk dari segi usia tertentu yang menunjukkan lebih rentan mengalami efek samping pembekuan darah atau trombosis. 

EMA belum dapat menentukan siapa saja yang berisiko mengalami efek samping langka tersebut. Lembaga itu menduga efek samping pembekuan darah bisa berasal dari respons kekebalan tubuh masing-masing penerima. 

"Komite Keamanan EMA telah menyimpulkan hari ini bahwa pembekuan darah yang tidak biasa dengan trombosit darah rendah harus terdaftar sebagai efek samping yang sangat langka dari suntikan AstraZeneca," kata regulator obat yang berbasis di Amsterdam, Belanda, itu melalui pernyataan pada Rabu, (7/4/2021). 

Sementara itu, Kepala EMA, Emer Cooke, menekankan bahwa orang-orang harus tetap menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai bagian dari upaya melawan virus Corona

"Komite keamanan telah mengonfirmasi bahwa manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah Covid-19 secara keseluruhan lebih besar daripada risiko efek sampingnya," kata Cooke dalam jumpa pers virtual seperti dikutip AFP

"Vaksin ini menyelamatkan nyawa," ujarnya menambahkan. 

Baca juga: Taiwan Simulasi Perang dengan Bantuan Komputer, Persiapan Lawan China?

EMA telah mempelajari 86 kasus pembekuan darah dari 25 juta orang di Eropa dan Inggris yang sebelumnya menerima vaksin AstraZeneca, 18 di antaranya berakibat fatal.

Sebagian besar kasus terjadi pada wanita berusia di bawah 60 tahun. 

Tak hanya AstraZeneca, efek samping pembekuan darah juga ditemukan pada beberapa vaksin corona lainnya meski dalam jumlah yang sangat kecil.  

Kepala Keamanan EMA, Peter Arlett menuturkan, tiga kasus pembekuan darah ditemukan terkait vaksin Johnson & Johnson. 

"Jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan 4,5 juta vaksin J&J yang diterima di seluruh dunia. Namun, ini masih kita awasi dengan sangat ketat," kata Arlett. 

Sementara itu, sebanyak 35 kasus pembekuan darah yang terdeteksi berkaitan dengan vaksin Pfizer/BioNTech dan lima kasus lainnya terkait dengan vaksin Moderna. (*) 

Simak berita terbaru lainnya di Google News

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved