KKB PAPUA

Yonathan Telepon Istri saat Dikepung KKB Papua, Dewi Tahu Suami Tewas Ditembak dari Facebook

Dewi Gita Paliling (21) tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan suaminya Yonathan Renden (27) tewas ditembak KKB Papua

TRIBUN TIMUR/TOMY PASERU
Istri Yonathan, Dewi Gita Paliling (kiri) bersama dua anaknya, Minggu (11/4/2021) 

Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) mengutuk keras aksi penembakan Kelompok Kriminal dan Separatis Bersenjata (KKSB) yang menewaskan dua guru di Papua.

Ketua Umum PB PGRI Prof Unifah Rosyidi sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang mengorbankan guru tersebut.

"Kami mengutuk keras atas penembakan yang menyebabkan tewasnya dua orang guru di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua dalam dua hari berturut-turut," kata Unifah melalui keterangan tertulis, Minggu (11/4/2021).

Beberapa guru di daerah konflik kembali menjadi korban kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata untuk ke sekian kalinya. 

Unifah mengatakan guru adalah penyuluh peradaban bangsa yang bertugas mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi bangsa. Sehingga harus dilindungi dalam menjalankan tugasnya.

"Guru tidak sepatutnya ditembak. Dia bukan sosok berkonflik. Dia sosok pendidik anak-anak. Dia tidak terlibat atau termasuk kelompok kepentingan. Jadi siapapun harusnya menghormati. Kalau sampai guru itu ditembak, dibunuh, itu menurut kami biadab," ucap Unifah.

PGRI menyerukan agar negara hadir untuk melindungi keselamatan para guru yang bertugas di pedalaman yang saat ini tersulut konflik agar mereka mendapatkan kepastian jaminan keselamatan terhadap diri, dan keluarganya.

Apabila guru tersebut merasakan ketidakpastian akan jaminan keselamatan dalam menjalankan tugasnya. Maka pemerintah harus memfasilitasi agar mereka mendapatkan tempat tugas yang aman dan terlindungi.

"Guru harus dilindungi. Jangan sampai, kan di Papua, kekurangan guru. Jadi kami minta agar dilindungi dan pemerintah dan aparat keamanan memberikan jaminan kepada para guru," pungkas Unifah.

Sebelumnya, dilaporkan KKSB pimpinan Sabinus Waker membakar sejumlah sekolah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, yaitu SD Jambul, SMPN 1, dan SMA 1 Beoga.

Kelompok ini juga disebut menembak mati masyarakat sipil di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, pada Kamis (8/4/2021). Alhasil, seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo tewas dalam penembakan itu.

Selain itu, seorang guru SMP bernama Yonatan Randen juga tewas akibat penembakan. Yonatan merupakan guru SMPN 1 Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sebelum Ditembak, Yonathan Telepon Istrinya di Toraja: Saya Dikepung KKB, Setelah Itu Putus!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved