RAMADHAN 2021

Asal-usul dan Filosofi di Balik Manisnya Kolak, Intip Resep Menu Buka Puasa Favorit

Ternyata begini asal-usul dan filosofi di balik manisnya kolak, intip resep menu buka puasa favorit.

Sajian Sedap
RAMADHAN 2021 - Ternyata begini asal-usul dan filosofi di balik manisnya kolak, intip resep menu buka puasa favorit. FOTO: KOLAK 

TRIBUNBATAM.id - Ternyata begini asal-usul dan filosofi di balik manisnya kolak, intip resep menu buka puasa favorit.

Kolak menjadi salah satu menu buka puasa favorit masyarakat Indonesia.

Hidangan yang kerap dijadikan takjil ini dibuat dari campuran kuah santan dan beberapa isian seperti pisang, ubi, singkong, hingga kolang-kaling.

Bahan-bahan itu dimasak dengan campuran gula merah atau gula aren untuk menghasilkan cita rasa manis yang menggugah selera.

Dengan rasanya yang manis, kolak cocok disantap saat buka puasa karena bisa mengembalikan asupan tubuh yang hilang selama berpuasa.

Meski telah akrab dengan masyarakat Indonesia, tahukah Anda asal-usul dan filosofi kolak?

Baca juga: Menu Buka Puasa, Inilah Asal-usul Es Pisang Ijo, Simak Resep Mudah Membuatnya

Baca juga: 8 Menu Buka Puasa untuk Diet, Cepat Kenyang dan Ampuh Turunkan Berat Badan

Baca juga: Resep Martabak Tahu Sayur, Menu Takjil Gurih dan Renyah untuk Buka Puasa

Asal usul kolak

Menu Takjil Buka Puasa Bulan Ramadhan, Kolak Bola Singkong.
Menu Takjil Buka Puasa Bulan Ramadhan, Kolak Bola Singkong. (Sajian Sedap)

Melansir Grid.id, menurut sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman, kolak bisa jadi merupakan hidangan yang terpengaruh budaya Arab.

Menurutnya, kata kolak kemungkinan berasal dari kata "khalik".

Kata "khalik" dalam bahasa Arab berarti sang pencipta atau Tuhan.

Rupanya, banyak pakar sejarawan yang menyebut kolak sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam di masa lalu.

Namun, belum ada sumber yang pasti mengenai kolak sebagai sarana penyebaran agama Islam.

Perpaduan Budaya

Di sisi lain, menurut Fadly, bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kolak bisa membenarkan teori itu tersebut.

Bahan-bahan seperti pisang dan ubi banyak tumbuh di negara tropis seperti Indonesia.

Selain itu, kelapa dan gula aren juga sangat mudah dijumpai di sini.

Artinya, bahan makanan pembuat kolak ini sudah tersebar di seluruh Indonesia sebagai perpaduan budaya lokal dan penyebaran Islam.

Menurut artikel situs sejarah Historia, arkeolog Dwi Cahyono mengatakan bahan pisang kepok yang digunakan dalam kolak berhubungan dengan bahasa jawa "kapok" yang artinya jera.

Dengan kata lain, bahan pisang kapok seolah mengingatkan manusia agar jera berbuat dosa dan bertaubat pada Tuhan.

Kemudian bahan ubi dalam bahasa Jawa dikenal dengan "telo pendem", yang diartikan mengubur kesalahan dalam-dalam.

Selain itu, santan dalam bahasa Jawa disebut "santen" yang menjadi kependekan dari "pangapunten" atau permohonan maaf.

Dwi juga menambahkan jika orang Timur Tengah menyukai makanan manis, sehingga mungkin resep asli kolak dibawa dari sana.

Kedua budaya ini menghasilkan perpaduan rasa kolak yang manis dan gurih.

Selain itu, buah-buahan yang digunakan dalam membuat kolak relatif mengenyangkan, sehingga hidangan ini cocok disantap saat buka puasa.

Baca juga: Kumpulan Resep Es Buah Segar dan Manis untuk Buka Puasa Pertama Ramadhan 2021

Baca juga: Kumpulan Resep Menu Buka Puasa Pertama Ramadhan 2021, dari Takjil hingga Makanan Berat

Baca juga: Kumpulan Resep Takjil Manis dan Gurih untuk Buka Puasa Pertama Ramadhan 2021

Resep

Bahan:

- 800 gram pisang kepok

- 300 gram gula merah

- 3 lembar daun pandan

- 150 gram kolang kaling

- 400 gram singkong

- 1000 cc air santan

- Gula pasir secukupnya

- Garam secukupnya

- 1/4-1/2 sdt Vanilli bubuk

Cara membuat:

- Kupas singkong dan pisang

- Potong sesuai selera

- Rebus gula merah dengan 100 cc air

- Rebus kolang kalilng

- Rebus santan, air gula merah, gula pasir, vanili bubuk

- Masukkan daun pandan

- Aduk sampai mendidih

- Masukkan singkong dan kolang-kaling

- Masukkan pisang setelah singkong sudah setengah matang

- Masak sampai matang, tidak perlu terlalu sering diaduk.

(*)

Berita lain tentang RAMADHAN 2021

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved