BATAM TERKINI

KEK MRO Batam Aero Technic Akan Dibangun dalam Enam Fase, Ini Kemajuan Pembangunannya

Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait bilang, saat ini Batam Aero Technic telah menyelesaikan pembangunan fase pertama dan keduanya

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Hening Sekar Utami
Foto Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait (baju putih) saat mengunjungi Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (14/4/2021). KEK MRO Batam Aero Technic Akan Dibangun dalam Enam Fase, Ini Kemajuan Pembangunannya 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bergerak di bidang Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) pesawat terbang akan dikelola oleh Batam Aero Technic dari Lion Air Group di lahan seluas 30 hektare, di kawasan Batu Besar, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Pusat industri reparasi pesawat terbang di Batam ini rencananya dibangun dalam 6 fase, di antaranya pembangunan hanggar perbaikan, hanggar pengecatan, hanggar pembersihan, hingga shop maintenance.

Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait mengatakan, saat ini Batam Aero Technic telah menyelesaikan pembangunan fase pertama dan kedua. Di kedua fase ini, telah tersedia hanggar khusus perbaikan, pengecatan, component workshop, gudang, apron, fasilitas publik, serta aviation security checkpoint.

Pembangunan Fase 1 (2012-2014) dibangun di lahan seluas 6 hektare dengan nilai investasi Rp 0,77 triliun, sedangkan hanggar Fase 2 (2015-2018) dibangun di lahan 6 hektare dengan nilai investasi Rp 1,34 triliun.

"Di tahun ini kami sedang membangun fasilitas Fase 3, yang terdiri dari maintenance hangar dan fasilitas publik pelengkap, targetnya selesai di 2021," ujar Edward.

Pembangunan Fase 3 ini dikerjakan di lahan seluas 12 hektare dengan nilai investasi Rp 1,24 triliun. Fase 4 rencananya dibangun pada 2022-2024, dengan lahan 7 hektare, dan terdiri dari maintenance hangar dan component shop senilai Rp 2,5 triliun.

Selanjutnya pembangunan Fase 5 diprediksi berjalan selama 2025-2027, dan Fase 6 pada tahun 2028-2030. Kedua fase terakhir ini akan dibangun di lahan seluas 2,5 hektare dengan nilai Rp 0,71 triliun.

"Fase 3 yang saat ini tengah kami kerjakan sedang dalam proses pemasangan struktur hanggar dengan progres 41,63 persen," tambah Edward.

Selain fasilitas tersebut di atas, Batam Aero Technic juga tengah mempersiapkan pembangunan Apron Hangar yang baru. Adapun progres pembangunan apron kini mencapai 81,32 persen. Selain itu terdapat pengerjaan jalan inspeksi dan pagar bandara dengan progres 99,2 persen.

"Kami prediksikan di tahun 2030 ini sudah selesai semua, dan kegiatan operasional secara keseluruhan dapat berjalan," ujar Edward.

Tandatangani Adendum Kerja sama

Sebelumnya diberitakan, Pengembangan Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) tengah menjadi perhatian Badan Pengusahaan (BP) Batam guna meningkatkan kemajuan investasi dan pembangunan Batam.

Dengan dibentuknya KEK, pembangunan fasilitas dan pemberian insentif bagi kegiatan industri akan dipermudah, salah satunya melalui keringanan fiskal dan bea masuk. Hal ini dapat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan investasi di berbagai sektor.

Saat ini, KEK dalam bidang Maintenance, Repair dan Ovehaul (MRO) pesawat terbang di kawasan Bandara Hang Nadim Batam menjadi salah satu perhatian utama yang tengah dikembangkan BP Batam.

KEK MRO ini merupakan hasil kerja sama antara BP Batam dengan perusahaan reparasi dan perawatan pesawat terbang Batam Aero Technic (BAT) dari Lion Air Group.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved