FAKTA BARU dari KNKT Soal Sriwijaya Air yang Jatuh, Rekaman Pembicaraan Kokpit Berhasil Diunduh
KNKT mengabarkan telah mengantongi rekaman pembicaraan antar pilot pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 dan antara pilot dengan pengatur....
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Masih ingat dengan pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 yang mengalami nasib tragis?
Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu terjatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Pesawat tersebut mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Lantas apa penyebab jatuhnya pesawat yang dirakit tahun 1994 itu?
• Percakapan Captain Afwan dengan Petugas ATC Bakal Ungkap Detik-detik Sriwijaya Air Jatuh
Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) mengabarkan telah mengantongi rekaman pembicaraan.
Pembicaraan itu antar pilot pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 dan antara pilot dengan pengatur lalu lintas udara.
Hal itu diperoleh KNKT setelah mengunduh data yang tersimpan dalam black box.
Yang berisi cockpit voice recorder (CVR) dari pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tersebut.
• Operasi Sriwijaya Air SJ-182 Ditutup, Ini Korban Terakhir yang Teridentifikasi, 3 Orang Misteri
"Isinya pembicaraan antarpilot dan antara pilot dengan pengatur lalu lintas udara," kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/4/2021).
Namun, dari empat channel yang ada, KNKT belum berhasil memperoleh data dari salah satu channel yang merekam suara di dalam kokpit.
• Sambut Dibukanya Rute Batam – Jakarta, Sriwijaya Air Berikan Rapid Test Antigen Gratis
Menurut Nurcahyo, data tersebut dapat diganti dengan informasi yang diperoleh dari tempat lain.
Akan tetapi, KNKT masih terus berupaya untuk mendapatkan data rekaman suara di dalam kokpit dengan bekerja sama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat ( NTSB).
"Kita sedang upayakan dan bekerja sama dengan NTSB, apakah masih mungkin dapat rekaman suara itu," ujar Nurcahyo.
Ia menambahkan, KNKT saat ini masih terus mempelajari data-data yang telah diperoleh, antara lain data dari black box CVR, black box flight data recorder, serta data perawatan pesawat.
"Lalu kami akan lihat kaitannya dan apa penyebabnya. Ada lebih dari 80 giga-(byte) datanya, jadi agak lama," ujar dia.
