Tegur Istri agar Berpakaian Sopan Berujung Pembunuhan, Buruh Sawit Emosi Ditantang Ajukan Cerai
Seorang buruh perkebunan kelapa sawit menganiaya istri hingga tewas setelah menasehati istrinya berpakaian sopan namun ditantang mengurus perceraian
TRIBUNBATAM.id - Seorang buruh perkebunan kelapa sawit nekat menganiaya istrinya hingga tewas.
Sang istri meregang nyawa usai dibacok suaminya yang tak terima diajak untuk bercerai.
Awalnya, pelaku menasehati istrinya agar berpakaian sopan.
Alih-alih mendengarkan, korban disebutkan pelaku malah meminta diceraikan.
Mendegar ucapan istrinya pelaku naik pitam dan membacok istrinya hingga tewas.
Kini pelaku harus mendekam di balik jeruji besi dan berpisah sementara dengan 4 anaknya.
Baca juga: Polisi Tewas Dibunuh, Pelaku Ternyata Ayah dan Anak, Ada Luka Bacok di bagian Bahu dan Perut
Baca juga: Bocah 9 Tahun Dibacok Saat Tidur Hingga Tewas, Pelaku Ternyata Punya Dendam Kepada Ayah Korban
Musdar alias Udda Bin Arifuddin (28) adalah seorang buruh perkebunan kelapa sawit di Nunukan, Kalimantan Utara.
Musdar membacok istrinya Riskawati Binti Upe (29) hingga tewas.

Kepala Kepolisian Sektor Nunukan Kota Iptu Randya Shaktika mengungkapkan, penganiayaan berujung kematian ini dipicu perkara rumah tangga.
"Peristiwa terjadi sore hari di Kongsi Jati Estate (mess karyawan) PT. NJL di Kecamatan Sei Menggaris.
Mereka adalah suami istri dan sudah sekitar 11 tahun berumah tangga," ujar Randya saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).
Kejadian itu bermula saat Riska meninggalkan rumah menumpang kapal menuju ke Nunukan Kota tanpa izin suami pada 10 April 2021.
Malam harinya, Riska sempat menelepon suaminya dan memberitahukan sedang berada di penginapan.
Riska baru kembali pulang pada Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Istri Meninggal Dunia, Polres Temanggung Ungkap Motif Pembacokan Terhadap Imam Musala
Baca juga: Tak Seseram yang Anda Bayangkan, Ini Arti Mimpi Dibacok Menurut Primbon, Pertanda Baik?
"Sebelum peristiwa maut itu terjadi, korban bersama pelaku berada di kamar, pelaku menasehati istri agar jangan pergi tanpa izin suami.
Pelaku juga menegur cara berpakaian istrinya yang menurutnya sudah berubah," jelas Randya.
Dikurip dari kompas.com dari artikel Buruh Perkebunan Kelapa Sawit Bacok Istrinya hingga Tewas karena Minta Cerai, nasihat tersebut tidak digubris Riska.
Dia bahkan menantang suaminya untuk menceraikannya.

Mendengar jawaban istrinya, Musdar langsung memeluk istrinya dari belakang dan membujuk korban agar menarik ucapannya.
Pelaku menyatakan cintanya yang mendalam dan tidak ingin ada perpisahan.
Terlebih keduanya sudah memiliki empat orang anak.
"Istri yang dalam kondisi marah melepas paksa pelukan pelaku.
Tak terima dengan respons sang istri, pelaku lalu melemparkan kursi dan mengenai pinggang korban," lanjutnya.
Riska yang menemukan parang di rumahnya, sempat coba menyabetkannya ke Musdar.
Baca juga: Tak Terima Dirinya Disebut Ganteng, Pria Bacok Rekannya hingga Tewas di Jalan
Musdar sempat menghindar dan langsung mendorong istrinya ke tembok dengan keras sampai terjatuh.
"Saat itulah pelaku merebut parang dari tangan istrinya dan langsung membacok kepala istrinya berkali-kali sampai tewas," katanya lagi.
Setelah memastikan istrinya tewas, Musdar akhirnya pergi ke pos sekuriti perusahaan PT.NJL dan menyerahkan diri.
Dia lalu dibawa ke Pos Polisi Sub Sektor Seimanggaris untuk proses hukum.
"Pelaku terancam Pasal 44 Ayat (3) Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga atau Pasal 338 KUHP Subsider Pasal 351 Ayat (3) Jo Pasal 356 Ayat (1) KUHP," kata Randya.
* Berita tentang Pembacokan
* Berita tentang Suami Bunuh Istri
* Berita tentang Istri Berpakaian Seksi
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id/ Kompas.com)