HUMAN INTEREST

Warga Tanjungpinang Buat Mesin Paving Block Berbahan Sampah, Modal Lihat Internet

Apa yang dibuat warga Tanjungpinang Andrey mungkin bisa diacungi jempol. Bermodal internet, ia menciptakan mesin paving block berbahan sampah.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
Warga Tanjungpinang Buat Mesin Paving Block Berbahan Sampah, Modal Lihat Internet. Foto Andrey saat menjelaskan mesin cetak paving block ciptaannya, Selasa (21/4/2021). 

Pembuatan mesin cetak paving block ini, diakuinya bermula dari rasa prihatinnya dengan kondisi lingkungan yang menurutnya telah rusak oleh sampah.

Baca juga: Revitalisasi TPA Belakang Padang Dimulai, 160 Ton Sampah Dipindah ke Telaga Punggur

Baca juga: Ulah Oknum Buang Sampah Elekronik Sembarangan Buat Warga Central Park Residence Kesal

Pembuat mesin cetak paving block berbahan dasar sampah, Andrey saat memberikan penjelasannya, Selasa (20/4/2021).
Pembuat mesin cetak paving block berbahan dasar sampah, Andrey saat memberikan penjelasannya, Selasa (20/4/2021). (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Terutama sampah plastik yang dengan mudahnya ditemukan di sekeliling lingkungan, terutama di sekitar laut tempat ia tinggal.

"Kebetulan alat-alat yang saya pakai dari barang bekas dan mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari, sehingga minim biaya.

Saya lihat sampah ini seolah semakin tidak dipedulikan oleh masyarakat pada umumnya.

Saya berpikir, paling tidak dari diri sendiri saya berusaha untuk mengurangi meskipun sulit untuk menghilangkannya," ujarnya.

Untuk pemilahan jenis sampah, ia dibantu istrinya, Siti Aminah.

Dengan masih berbekal satu mesin, suami dari Siti Aminah ini menyebutkan hanya mampu menghasilkan jumlah paving block dalam skala kecil.

"Jadi kalau untuk produksi saya tergantung dari pesanan konsumen dan hanya dengan jumlah yang kecil.

Kami melihat kemampuan. Kalau untuk skala besar masih banyak kekurangannya baik itu mesin maupun peminatnya di masyarakat.

Karena masih terbatas di pemasaran juga," sebutnya.

Masih jelas teringat oleh Andrey saat konsumen yang sama datang ke kediamannya untuk memesan kembali paving block hasil cetakannya.

"Meski awalnya ragu karena khawatir produk saya tidak memuaskan, ternyata datang lagi untuk memesan.

Alhamdulillah mereka sangat senang juga dapat menggunakan hasil olahan sampah menjadi barang guna, mereka bilangnya sekaligus menjaga lingkungan begitu," jelas Andrey dengan mimik wajah yang puas.

Di samping itu dalam memenuhi bahan baku seperti sampah, Andrey mengaku membeli dari masyarakat para pengumpul sampah rumah tangga maupun pengumpul sampah lainnya.

"Masyarakat yang telah saya edukasikan tadi untuk menjadikan sampahnya bernilai akan saya beli dengan harga Rp 300 rupiah perkilo nya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved