KRI Nanggala 402 Hilang Kontak! Keperkasaan Indonesia di Bawah Laut Berkurang, Dua Menhan Mengeluh
Kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di perairan selat Bali.
BALI, TRIBUNBATAM.id - Berita tentang kapal perang selam KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) dini hari, mengejutkan masyarakat Indonesia.
Bagaimana tidak, KRI Nanggala 402 merupakan bagian pertahanan kedaulatan bangsa Indonesia.
Kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di perairan selat Bali.
Ada sebanyak 53 kru yang ikut dalam pelatihan tersebut.
• Masih Ada Harapan, Oksigen di Kapal Selam KRI Nanggala-402 Bertahan Hingga Sabtu
Jika benar kapal KRI Nanggala 402 itu tenggelam dan tak bisa selamat, tentu armada TNI Angkatan Laut (AL) berkurang.
Saat ini TNI AL memiliki 5 kapal selam, termasuk KRI Nanggala 402.
Empat kapal selam lainnya adalah KRI Cakra 401 dan KRI Nagapasa 403.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga memiliki KRI Ardadeli 404 dan KRI Alugoro 405.
KRI Ardadeli tiba di pada 2019, sementara KRI Alugoro pada 2019.
Namun, tak semua kapal selam itu dapat beroperasi.
• Detik-detik Kapal Selam KRI Nanggala 402 Dinyatakan Hilang Kontak, Inilah Komunikasi Terakhirnya
Mengutip Kompas.com, KRI Cakra 401 sedang menjalani perawatan di galangan PT PAL (Persero) Surabaya pada Januari 2020.
Mantan Menteri Pertahanan ( Menhan) Ryamizard Ryacudu pernah mengeluhkan jumlah kapal selam TNI AL.
Saat masih menjabat, Ryamizard menyebut jumlah kapal selam yang ada jauh dari kata ideal.
Ketika itu, KRI Cakra sedang dalam perawatan dan KRI Alugoro belum beroperasi.
“Kalau cuma 3 kapal selam kurang, idealnya 12 kapal selam,” ujar Ryamizard, Kamis (11/4/2019) di Dermaga Fasilitas Kapal Selam PT PAL.
Ryamizard berharap, Indonesia akan memiliki 12 kapal selam pada 2024 atau 2025.
“5 sampai 6 tahun kedepan pasti terpenuhi target itu," katanya saat itu.
• Kapal Selam KRI Nanggala 402 Diduga Masuk Palung Sedalam 700 Meter, Mungkinkah?
Prabowo Subianto pun pernah mengeluhkan teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL pada masa kampanye Pilpres 2019.
“Kita beli kapal selam oke dari Korea. Kapal selam itu adalah tipe 209, kemampuannya sangat terbatas dengan yang dibeli Singapura, dia punya tipenya sudah 218 yang bisa luncurkan peluru kendali dari bawah laut," beber Prabowo dalam debat keempat Pilpres, Sabtu (30/3/2019).
Saat itu, Indonesia memang baru membeli KRI Nagapasa dan KRI Ardadeli dari pabrikan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Melansir Kompas.com, KRI Nagapasa dan KRI Ardadeli adalah kapal selam bertipe 209/1400. Kapal-kapal selam ini mempunyai panjang 61,3 meter mempunyai kecepatan kurang lebih 21 knot di bawah air.
• Nasib 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak di Perairan Utara Bali
Kedua kapal ini dapat mengangkut hingga 40 kru dan berlayar lebih dari lima puluh hari.
Kapal-kapal selam ini juga memiliki fasilitas delapan buah tabung peluncur untuk torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan.
Sementara, Singapura pada Februari 2019 memang baru memesan 4 kapal selam dengan tipe 218SG dari Jerman. Singapura menerima 2 kapal selam pertama pada awal 2021 ini.
• Sejarah dan Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala 402, Monster Bawah Laut yang Hilang
Kapal selam tipe 218SG ini memiliki nama invisible-class atau kelas tak terkalahkan. Julukan itu muncul karena sistem tempur kapal selam itu yang lebih canggih dan jangkauan misilnya yang lebih luas.
Selain kapal-kapal selam baru ini, Singapura kini memiliki 4 kapal selam. Dua kapal selam di antaranya adalah kapal selam buatan tahun 1960-an.
(*/tribunbatam.id)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS
Baca Juga Berita lain tentang KRI NANGGALA 402
Baca Juga Berita lain tentang KAPAL SELAM
Artikel ini telah tayang di kompas.tv dengan judul, KRI Nanggala 402 Hilang, Prabowo dan Ryamizard Pernah Keluhkan Armada Kapal Selam Indonesia