BERITA POPULER

Berita Populer Batam, Dulu Seorang Kernet Kini Jadi Anggota DPRD Batam hingga Dua Anak Kena Covid

Ada beragam berita populer Batam Sabtu (24/4) di antaranya kisah Utusan Sarumaha sebelum jadi Anggota DPRD Batam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/SON
Berita Populer Batam, Dulu Seorang Kernet Kini Jadi Anggota DPRD Batam hingga Dua Anak Kena Covid. Foto ilustrasi Berita Populer TribunBatam.id 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Beragam berita populer Batam dan Kepri terjadi sepanjang Sabtu (24/4/2021).

Di antaranya terkait kisah Utusan Sarumaha sebelum menjadi Anggota DPRD Batam

Diketahui, sebelum menjadi anggota dewan, Utusan merupakan seorang advokat di Batam.

Jauh sebelum itu, di masa mudanya, Utusan juga sempat jadi pemanen sawit.

Berita populer lainnya masih terkait covid-19.

Selain itu terkait banjir di Batam. Hujan yang mengguyur Batam Sabtu pagi membuat puluhan rumah di Tanjung Sengkuang Batam terendam banjir. 

Alhasil, warga terpaksa bekerja keras menguras air yang masuk ke dalam rumahnya.

TRIBUNBATAM.id merangkum Berita Populer di Batam sebagai berikut:

1. DULU Seorang Kernet dan Pemanen Sawit, Sekarang Pria Ini Berhasil Menjadi Anggota DPRD Batam

Pria ini selalu tersenyum ketika singgah ke depan ruangan fraksinya. Ruangan itu disebut dengan ruang komisi V ataupun ruangan para wartawan di DPRD Kota Batam.

"Bro, sis," sebutnya dengan nada yang keras menyapa satu persatu awak media sembari mengangkat tangan kanannya.

Ia bernama, Utusan Sarumaha. Pria asal Nias ini memiliki kisah hidup yang susah sebelum menjadi seorang pengacara dan Anggota DPRD Kota Batam. 

Berlatar belakang anak petani, tak disangka dirinya menjadi orang sukses di Kota Batam. Namun rasa syukur yang membuatnya masih berdiri hingga sekarang.

"Saya itu lahir di Desa Hilisataro Pulau Nias. Saya SD, SMP dan SMA disana. Saya sudah biasa kerja keras dan merasakan hidup susah untuk membantu keluarga mencari nafkah sehari-hari dan agar bisa bayar uang sekolah," ujar anak dari pasangan Anunehesi Sarumaha dan Yurimani Nakhe ini.

Setiap pulang sekolah, lanjutnya, Utusan harus ke kebun dengan berjalan kaki sejauh 10 kilometer.

Bahkan sewaktu duduk di bangku SMA ia rela berpisah dengan kedua orangtuanya dan saudara-saudaranya.

Lantaran orangtuanya memutuskan merantau ke Pasaman Barat Sumatera Barat (Sumbar)

"Nah karena hidup susah waktu itu, orang tua dan saudara-saudara merantau ke Padang mengadu nasib. Saya masih tinggal di Nias bersama tante saya," tuturnya.

Saat tinggal bersama tantenya, Utusan selalu bangun pagi untuk membereskan rumah.

Selengkapnya baca, DULU Seorang Kernet dan Pemanen Sawit, Sekarang Pria Ini Berhasil Menjadi Anggota DPRD Batam

2. Hujan Deras Guyur Batam, Puluhan Rumah Warga di Tanjung Sengkuang Terendam Banjir

Hujan deras yang mengguyur Batam pada Sabtu (24/4/2021) pagi, menyebabkan puluhan rumah warga di Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batuampar, Batam terendam banjir.

Beberapa rumah yang terdampak banjir paling parah terjadi di Blok F, RT 002/RW 012, Tanjung Sengkuang, Batam.

Air setinggi lutut orang dewasa itu merendam puluhan rumah warga setelah parit yang ada di lokasi tersebut meluap.

“Hujannya sejak pagi, kurang lebih pukul 06.30 WIB sudah mulai banjir,” kata Tuti, warga Tanjung Sengkuang.

Ia melanjutkan, banjir yang terjadi bukan kali ini saja. Sebagian besar wilayah di Tanjung Sengkuang biasanya kebanjiran jika hujan berkepanjangan.

Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) 002, RW 012, Blok F, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Arief Danu Purboyo, mengatakan, ada puluhan rumah warga terendam banjir akibat hujan deras yang melanda Batam sejak Sabtu pagi.

“Saya sudah keliling memantau dan melihat kondisi rumah-rumah warga. Ada beberapa rumah warga yang terdampak parah akibat kemasukan air.

Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, hanya saja kerugian materi,” ujar Arief, saat ditemui di lokasi banjir.

Selengkapnya baca, Hujan Deras Guyur Batam, Puluhan Rumah Warga di Tanjung Sengkuang Terendam Banjir

3. JELANG Lebaran, Jumlah Kasus Covid-19 di Batam Diperkirakan Bakal Meningkat

Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, kasus Covid-19 diperkirakan akan terjadi peningkatan.

Hal tersebut dikarenakan wilayah Provinsi Kepri, adalah kota industri di mana para pakerja akan libur dan cuti bersama.

Di samping itu Provinsi Kepri, yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia, sekaligus sebagai pintu masuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) baik yang pulang dan dipulangkan dari negera tempatnya bekerja perlu dilakukan pengawasan secara ketat.

Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Republik Indonesia Wilayah Batam, Asep Zaenal Mustofa, mengatakan pemerintah Provinsi Kepri, khususnya Kota Batam, harus lebih memperketat pengawasan warga Indonesia yang datang ke Batam, khususnya dari Singapura dan Malaysia.

Asep mengatakan, sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Singapore dan Malaysia, harus diwaspadai penularan dari kedua negara itu, baik warga dari kedua negara tersebut, maupun WNI yang jadi Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang pulang atau dipulangkan.

Peran Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kemenkes RI di sekitar Kepulauan Riau sebagai penjaga gerbang negara, harus kuat dan perlu didukung oleh seluruh pihak terutama Pemerintah Daerah.

Karena jika sudah selesai di-screening di KKP, maka tugas Satgas/Pemda setempat untuk menangani PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Selengkapnya baca, JELANG Lebaran, Jumlah Kasus Covid-19 di Batam Diperkirakan Bakal Meningkat


4. APAKAH Bandara Hang Nadim Batam Tutup saat Pemberlakuan Larangan Mudik Jelang Lebaran 2021?

Manajemen Bandara Hang Nadim Batam memastikan tetap beroperasi seperti biasa meski ada larangan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021.

General Manager BUBU Hang Nadim Batam Beny Syahroni mengatakan meski ada pelarangan mudik tetapi untuk bandara dan beberapa penerbangan penting masih berlangsung.

"Tanggal 6 Mei nantinya diberlakukan bagi masyarakat atau pihak dengan kreteria khusus seperti pejabat negara, tamu kenegaraan, penerbangan repatriasi, serta penerbangan yang berhubungan dengan operasional penegakan hukum, ketertiban, dan pelayanan darurat, serta angkutan kargo," jelas Benny.

Benny menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada aturan resmi atau aturan terkait terkait penutupan bandara saat pelarangan mudik mendatang.

Pemerintah pusat melalui Satgas Covid-19 telah mengeluarkan aturan pengetatan perjalanan masyarakat hingga sampai pelarangan mudik menjelang hari raya idul Fitri.

Selengkapnya baca, APAKAH Bandara Hang Nadim Batam Tutup saat Pemberlakuan Larangan Mudik Jelang Lebaran 2021?

5. Dua Anak Kena Covid-19 Dirawat di RSUD Embung Fatimah Batam

Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) merawat 34 orang pasien Covid-19, dua di antaranya adalah anak-anak.

Seluruh pasien terkonfirmasi positif covid-19.

Direktur RSUD EF, dr Any Dewiyana, melalui staf medisnya dr Yevina, mengatakan saat ini pihaknya merawat 34 pasien Covid-19, dua diantaranya anak-anak dan dua orang ASN.

"Saat ini kondisi seluruh pasien stabil," kata Yevina.

Dia mengatakan untuk anak-anak yang terpapar covid-19, masih berumur 11 tahun dan umur 5 tahun.

"Jadi siapapun bisa terpapar covid-19, tetap patuhi protokol kesehatan," kata Yevina.

Sementara di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, pandemi Covid-19 Kota Batam saat ini sudah memasuki gelombang ketiga.

Pihaknya sudah menyiapkan tempat alternatif.

Hal ini mencegah apabila tempat yang sudah disediakan tak bisa menampung pasien.

Selengkapnya baca, Dua Anak Kena Covid-19 Dirawat di RSUD Embung Fatimah Batam

(*/tribunbatam.id)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Berita Populer

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved